Jadi Hiburan Khitanan Anak, Seni Manuk Janur Kota Banjar Jabar Sarat Makna Kehidupan
Merdeka.com - Manuk Janur selama ini menjadi kesenian yang melekat dengan masyarakat di Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar Patroman, Jawa Barat. Dalam perhelatannya, kesenian tersebut digambarkan sebagai burung garuda (rajawali) yang dibuat dari daun kelapa dan diarak keliling desa maupun kota.
Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan mengungkapkan bahwa kesenian tersebut bermula sejak tahun 2011 lalu. Biasanya, kesenian Manuk Janur ditampilkan dalam acara-acara tertentu seperti khitanan atau pernikahan.
“Kesenian Manuk Janur itu bermula dari tahun 2011 lalu,” katanya, melansir kanal YouTube Kejaksaan Negeri Kota Banjar, Kamis (9/6).
Berawal dari Limbah Daun Kelapa
Kesenian Manuk Janur Kota Banjar Patroman
©2022 YouTube Diskominfo Kota Banjar Jabar/Merdeka.com
Menurut Yayan, mulanya kesenian Manuk Janur berangkat dari potensi yang ada di Desa Cibeureum yakni banyaknya pohon kelapa. Dari sana, muncul sebuah proses ide dengan kebermanfaatan limbah daun-daun muda dan dijadikan bentuk burung tersebut.
Kemudian, kata dia dipadukan dengan adat istiadat Sunda yang sudah ada, sehingga menjadi kesenian Manuk Janur yang ikonik di sana.
“Jika mengacu ke aspek sosial, kebudayaan di sini terbentuk dari potensi lokal yaitu pohon kelapa. Kemudian terjadi proses ide dengan kemanfaatan limbah tersebut dan disatupadukan dengan adat istiadat sehingga bisa terus berkembang (hingga jadi Manuk Janur),” terangnya.
Jadi Hiburan Anak Sebelum Disunat
Kesenian Manuk Janur memang tidak bisa terlepas dari kebiasaan masyarakat Sunda untuk meramaikan setiap momen. Dilanjutkan Yayan, kesenian tersebut juga berpadu dengan adat menghibur anak-anak saat akan dikhitan.
Biasanya anak-anak akan dianiki ke atas burung yang kemudian diarak sehingga muncul perasaan bahagia dan tidak takut ketika disunat.
“Artinya ketika anak yang akan disunat, kemudian acara pernikahan suka disambut dengan hal ini,” kata dia.
Bentuk Syukur karena Berkah Pertanian
Filosofi lainnya dari Kesenian Manuk Janur adalah bentuk harapan dan ungkapan syukur, karena sekitar 60 persen dari masyarakat di Cibeureum merupakan petani dan hidup dari hasil pertanian.
Ungkapan ini terlihat dari burung yang terbang tinggi sebagai bentuk harapan, dan janur yang dipakai untuk menganyam burung juga dianggap masyarakat setempat sebagai sebuah penggambaran kebahagiaan (perayaan).
“Ini juga menggambarkan limpahan karunia Allah, karena 60 persen warga kami adalah petani dan buruh tani, mungkin sebagai tasyakur bi’nikmah terhadap Allah SWT atas limpahan hajat buminya,” lanjut Yayan.
Bermanfaat Bagi Semua
Dia menambahkan bahwa nilai filosofis dari Manuk Janur memiliki makna sama dengan pohon kelapa, dari mulai akar sampai buah kelapanya semua dapat bermanfaat. Begitu pula dengan Manuk Janur ini untuk mengingatkan pada manusia agar hidupnya dapat bermanfaat bagi sesama.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadi Kudapan Khas Pandeglang, Ini Fakta Menarik Kue Jojorong yang Sudah Ada Sejak Kesultanan Banten
Siapapun yang mencicipi kue Jojorong dijamin langsung jatuh hati lewat rasa manis gurihnya. Kue ini juga sarat filosofi.
Baca SelengkapnyaMengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down
Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.
Baca Selengkapnya20 Pantun Banjar Lucu tentang Kehidupan Sehari-hari, Cocok Dibagikan ke Teman hingga Orang Terdekat
Ada beragam pantun Banjar lucu tentang kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Manajemen Suara Manusia dan Jenisnya, Perlu Diketahui
Manajemen suara manusia penting untuk dilakukan semua orang.
Baca SelengkapnyaArti Kedutan Mata Kanan Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Pertanda Baik
Kedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.
Baca Selengkapnya6 Manfaat Pohon bagi Manusia dan Alam, Perlu Diketahui
Pohon memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia dan alam.
Baca Selengkapnya60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari
Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaContoh Pantun Adat yang Perlu Diketahui, Kenali Makna dan Nilai Moral di Dalamnya
Adanya nilai-nilai berharga yang terkandung dalam pantun adat, generasi muda diajak belajar dan menghargai warisan budaya.
Baca SelengkapnyaMengulik Tradisi Bersyukur dengan Bubur Sumsum, Ternyata Punya Makna dan Filosofi Mendalam
Bubur ini bukan sekadar makanan untuk dimakan secara biasa, tetapi memiliki makna yang mendalam dalam konteks tradisi Jawa.
Baca Selengkapnya