Jabar Bersiap New Normal Pada 1 Juni 2020, Begini Definisinya Versi Ridwan Kamil
Merdeka.com - Provinsi Jawa Barat akan bersiap untuk penerapan New Normal atau adaptasi tatanan kehidupan baru yang akan mulai berlangsung pada tanggal 1 Juni 2020 mendatang.
Masyarakat di Provinsi pimpinan Ridwan Kamil pun diharapkan bisa mempersiapkan dan membiasakan kebiasaan penerapan protokol kesehatan di setiap lini kehidupan.
Namun apakah masyarakat sudah mengetahui apa itu makna New Normal atau tatanan kehidupan baru? Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil tersebut ada beberapa poin yang berkaitan dengan definisi serta implementasi New Normal di Provinsi berpenduduk 50 juta jiwa tersebut.
Penyesuaian dengan Protokol Kesehatan
Humas Provinsi Jawa Barat ©2020 Merdeka.com
Kang Emil menyebutkan jika New Normal di Jawa Barat nantinya bukan menitik beratkan pada relaksasi atau pelonggaran aktivitas publik, melainkan lebih berpusat kepada bagaimana masyarakat diberbagai zona levelling yang sudah ditetapkan bisa beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan yang bersinggungan dengan protokol kesehatan selama Pandemi maupun PSBB.
"Normalitas baru di zona merah bagaimana, di zona kuning bagaimana dan seterusnya. Normalitas baru bukan relaksasi atau kelonggaran tetapi lebih kepada adaptasi. Oleh karena itu standar protokol kesehatan tetap berlaku meski aktivitas masyarakat dibuka," papar Kang Emil via keterangan tertulisnya di Website Pemprov Jabar.
Dimulai dari Sekolah
Kang Emil juga mengungkapkan jika New Normal atau Adaptasi Baru juga bisa berawal dari mengatur operasional sekolah, terutama dalam sisi jaga jarak didalam kelas. Ia mencontohkan, jika biasanya dalam satu kelas terdapat 40 anak, nantinya akan dibatasi melalui kegiatan Physical Distancing
"Jika sebelumnya satu kelas ada 40 siswa, nah nanti bagaimana cara menjaga jaraknya, itu masih dikaji sambil berjalan. Jika di tempat peribadatan seperti masjid lebih mudah karena sudah bisa dijalankan menjaga jarak dalam shaf," jelasnya.
Mengubah Gaya Hidup
Humas Provinsi Jawa Barat ©2020 Merdeka.com
Menurut Emil, yang paling utama dalam Adaptasi Baru adalah tetap berpedoman pada bagaimana kita merubah kebiasaan. Seperti yang dikutip dari Liputan6, saat live streaming silaturahome oleh Liputan6 dan KLY beberapa waktu lalu, Emil menjelaskan bahwa gaya hidup nantinya akan sangat berpengaruh pada penerapan New Normal.
Ia mencontohkan jika minuman tradisional seperti jamu akan menjadi minuman yang di gaungi anak muda, dan divmasa New Normal nantinya apa yang dikonsumsi maka akan juga menjadi perhatian menyangkut imunitas tubuh.
"Ke depan, jamu is the new espresso. Jadi enggak hanya ngopi yang ngetren, tapi juga minum jamu," ujar Emil.
"Di new normal ini akan ada kepribadian dan gaya hidup baru, food secure, kita lebih peduli terhadap apa yang dikonsumsi," tambahnya.
Mengubah Pola Interaksi Sosial
Selain itu, Gubernur asal Kota Bandung Jawa Barat tersebut menjelaskan jika Adaptasi Baru juga bisa diartikan sebagai perubahan pola interaksi antar sesama. Salah satu upaya pemutusan mata rantai Covid-19 adalah jaga jarak, maka perubahan gaya hidup masyarakat harus lebih higienis, efisien, serta penuh kepedulian.
"Nanti tidak ada lagi cipika cipiki, kita pakai salam sunda, food secure tidak makan sembarangan, hidup lebih efisien, kalau bisa diselesaikan tanpa bertemu maka tidak perlu ketemu, ekonomi digital akan meningkat, dan empati orang akan lebih tinggi, kalau di luar negeri ada wabah, kita peduli," tandasnya via Liputan6.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Kebiasaan Sepele yang Membuat Berat Badan Meningkat Drastis
Menjaga berat badan ideal tidak hanya melibatkan pola makan sehat dan olahraga, tetapi juga menghindari kebiasaan sepele yang dapat membuat berat badan naik.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Makanan yang Bantu Redakan Kecemasan, Yuk Konsumsi Rutin agar Pikiran Lebih Tenang!
Perhatikan pola makan sehat untuk membantu redakan kecemasan.
Baca SelengkapnyaHindari Asupan Kalori Berlebih saat Puasa dengan Cara Berikut
Pada saat berpuasa, kita membatasi konsumsi makanan di siang hari, namun kondisi ini bisa membuat jadi berlebih asupan kalori saat makan.
Baca SelengkapnyaSurvei ASI: Anies-Cak Imin Dianggap Mampu Atasi Krisis Iklim, Prabowo-Gibran Dinilai Punya Komitmen
Survei ASI dilakukan di Jabodetabek pada 16-21 Desember dengan populasi penduduk 17-23 tahun dan 24-39 tahun.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Rasio Pajak dan Penerimaan Pajak Itu Beda, Begini Perbedaan Sebenarnya
Rasio pajak adalah perbandingan atau persentase penerimaan pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) nominal suatu negara.
Baca Selengkapnya10 Kebiasaan Makan Sehat dari Berbagai Penjuru Dunia, Bisa Dipraktekkan di Rumah
Setiap suku bangsa memiliki keunikan & kearifan dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam aspek makanan, seperti aturan dan kebiasaan makan yang sehat.
Baca Selengkapnya