Inspiratif, Rumah Batik di Bandung Ini Libatkan Disabilitas untuk Berkarya
Merdeka.com - Sebuah rumah batik di bilangan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat, menebarkan inspirasi. Di balik keindahan produknya, terdapat kalangan disabilitas yang dilibatkan.
Merek fesyen Dama Kara ini memang membawa semangat inklusifitas karena ingin mengenalkan karya ciamik dari kalangan berkebutuhan khusus. Hasilnya pun tak mengecewakan karena menggunakan bahan kain dan cat yang berkualitas.
Selaku pemilik, Nurdini Prihastiti menceritakan sedikit tempat usahanya yang secara tidak langsung ikut membantu kalangan disabilitas untuk mengasah kreativitasnya. Dua tahun berdiri, produk batiknya mampu membuat kalangan anak muda jatuh hati dan memilih produk di sana.
Ingin Membawa Kebaikan dan Manfaat bagi Semua Orang
©2023 Laman resmi Pemkot Bandung/Merdeka.com
Nurdini mengisahkan bahwa di tahun 2020 lalu ia terpikir untuk membuka brand fashion dengan nama Dama Kara. Ia lantas mencari nama yang cocok untuk usahanya ini. Selaras dengan itu, ia kemudian bersemangat untuk mengolah karya kreatif dari kalangan disabilitas dan kalangan terdampak pandemi.
Setelah mencari, ditemukanlah istilah Dama Kara yang disebutnya memiliki makna mendalam, yakni membawa semangat kebaikan dan manfaat bagi banyak orang. Ia mengaku mengambil inspirasi dari sebuah pohon kelapa yang seluruh bagiannya bisa digunakan oleh manusia.
“Dama Kara ini memiliki makna tersendiri. Dama artinya kebajikan atau kebaikan. Kara kita ambil dari filosofi kelapa yang mulai dari buah, daun, batangnya semua bisa bermanfaat," beber perempuan yang karib disapa Dini, merujuk laman Pemkot Bandung, Senin (10/4).
Motifnya Dibuat oleh Kalangan Disabilitas Laras
Ada banyak motif yang dituangkan di batik miliknya. Mulai dari gayatri yang bercirikan dua buah garis. Lalu kinasih dengan motif khas segitia yang sejajar dan bergaris lurus.
Untuk motif pertama, memiliki arti adanya dualism di kehidupan manusia. Artinya ada kelebihan dan kekurangan yang saling beriringan. Lalu di motif selanjutnya memiliki arti perlunya menyeimbangkan garis-garis kehidupan.
Menariknya, gambar-gambar unik ini dibuat oleh kalangan disabilitas laras (autis) sebagai salah satu penunjang terapi penyembuhan.
"Untuk pakaian batik, kita gunakan untuk mendukung terapi menggambar bagi rekan-rekan berkebutuhan khusus. Kita bekerja sama dengan yayasan," katanya lagi.
Para Disabilitas Mendapat Royalti
Tak hanya menunjang penyembuhan, Dini juga memperhatikan betul soal menghargai proses dan hasil karya dari kalangan disabilitas tersebut.
Menurutnya, karya-karya yang masuk ke dirinya lantas dikurasi dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk dijadikan sebuah produk batik. Ketika hasil gambarnya tembus, ia akan memberikan royalti kepada disabilitas pembuatnya.
"Jadi setiap bulan, item yang terjual dan menggunakan gambar mereka, anak-anak tersebut akan mendapatkan royalti. Semoga semakin banyak ruang berkarya bagi mereka dan semakin banyak penerimaan bagi teman-teman istimewa ini untuk terus berkarya,” terangnya.
Adapun proses pembatikannya tidak dilakukan di Bandung, melainkan di Kota Surakarta, Jawa Tengah yang secara tradisional menggunakan cap. Setelah motif tergambar di kain, tahap finishing dikerjakan di Bandung.
Harga Terjangkau
Soal harga, Dini juga memperhatikan betul agar bisa menjangkau banyak kalangan. Ia pun mematok pakaian batiknya mulai dari Rp299.000. Sedangkan untuk pernak-pernik dan aksesoris unik, harganya berkisar Rp79.000.
Di masa kebangkitan ekonomi pasca pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, terjadi peningkatan pada penjualannya. Bahkan ia mengalami kenaikan jumlah pesanan hingga 70 persen.
Penjualan produknya saat ini juga telah sampai ke luar Indonesia, yakni Sydney, Australia. Menurutnya, UMKM sangat membantu penjualan produknya.
Untuk skala lokal, produknya dijual di sejumlah tempat seperti Sherlock Common Space, Jalan L. L. R.E. Martadinata No.217 (Jalan Riau). Lalu ada juga consignment store di HGL Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta.
“Kita juga sudah masuk di Dekranasda Kota Bandung. Saat ini juga ada di Gastro Market Pullman Hotel,” tandasnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memetik Inspirasi dari Kedai Kopi Berbagi di Bandung, Jadi Tempat yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas
Kedai kopi ini jadi salah satu contoh tempat nongkrong yang ramah bagi para penyandang disabilitas
Baca SelengkapnyaAntusiasme Disabilitas di Makassar Gunakan Hak Pilih, Sediakan Surat Suara Braile & Bilik Khusus
Ruslan mengatakan selama huruf braille di surat suara tidak terhapus, dirinya bisa memilih
Baca SelengkapnyaFOTO: Semangat Penyandang Disabilitas Berkarya Lewat Lukisan untuk Kemandirian Ekonomi
Bengkel kerja yang berdiri lebih dari 4 tahun ini sudah menghasilkan lebih dari seribu lukisan karya penyandang difabel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita Pilu Disabilitas di Kupang Diduga Dianiaya Lalu Disekap dan Diikat Rekannya Saat Pesta Miras
Peristiwa itu menyebabkan korban mengalami retak di bagian kepala akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaPulang Sosialisasi Pemilu, Kapolresta Pekanbaru Cegat Disabilitas
Hati Jeki luluh dan langsung memangggil anak buahnya untuk mengambilkan bingkisan dari mobilnya.
Baca SelengkapnyaSakit Hati Tiga Kali Gagal Nikah Karena Diselingkuhi, Pria Ini Nikahi Wanita Disabilitas 'Alhamdulillah Bahagia'
Seorang pria memilih untuk menikah dengan perempuan disabilitas karena penah diselingkuhi 3x oleh istri sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBerdayakan Pekerja Disabilitas, Mensos Apresiasi Krisna Oleh-oleh Bali
Penyandang disabilitas merupakan kelompok rentan yang memiliki kemampuan untuk berdaya, tetapi kurang mendapat kesempatan.
Baca SelengkapnyaRomantisnya Suami Dorong Istri Penyandang Disabilitas Pakai Kursi Roda, Jalan 2,5 Meter Demi Hadiri Kampanye Akbar AMIN di JIS
Dengan tekad 'Perubahan' yang sering digaungkan Anies-Imin, menjadi modal pasutri ini merapat di puncak kampanye akbar.
Baca SelengkapnyaPekerjakan Disabilitas, 15 Perusahaan Dapat Penghargaan dari Mensos Risma
Penghargaan ini diberikan atas peran perusahaan dalam memberikan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas.
Baca Selengkapnya