Inspiratif, Kolong Flyover Cipinang Disulap Jadi Sentra Sayuran yang Boleh Dipetik
Merdeka.com - Kolong jembatan umumnya akan dibiarkan kosong dan tak terkelola. Namun di Kelurahan Cipinang, Jakarta Timur, sebuah kolong Flyover justru dimanfaatkan untuk membantu ketahanan pangan di tengah masa pandemi Covid-19.
Seperti dilansir dari sariagri, Selasa (29/6), kolong jembatan layang di kawasan RW 08 tersebut terlihat ditanami berbagai jenis sayuran yang bisa digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan.
"Ketika warga gak punya penghasilan, di situ bisa dimanfaatin buat makan sehari-hari,” ujar salah seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Dian, Sabtu (26/6) lalu.
Dian mengatakan, pemanfaatan tersebut merupakan inisiasi warga untuk menjalankan kegiatan urban farming di tengah terbatasnya lahan kosong di perkotaan.
Bekas Lokasi Pembuangan Bahan Bangunan
©2021 Instagram @kominfotik_jt/editorial Merdeka.com
Sebagaimana disebutkan, lokasi tersebut dahulunya merupakan lahan yang tak terpakai dan kerap digunakan untuk membuang sisa bahan bangunan. Merasa sayang karena terbengkalai, warga di sekitar lokasi pun perlahan mengalihfungsikan menjadi kawasan produktif bahan pangan.
Dian menjelaskan, jika di lokasi bernama Trasa Balong (Sentra Sayuran Bawah Kolong) telah menjadi lahan yang berguna, baik bagi yang ingin bercocok tanam, atau yang membutuhkan demi menyambung hidup.
“Dulunya di sini tempat orang buang puing-puing bangunan jadinya banyak batu yang ada di dalam tanah. Terus dibersihin dan kita campur pakai lumpur-lumpur bekas pengerukkan, terus ditambah sekam juga,” katanya.
Ditanami Berbagai Jenis Sayuran
©2021 Instagram @kominfotik_jt/editorial Merdeka.com
Adapun sederet jenis sayuran telah dibudidayakan di Trasa Balong, yakni kangkung, sawi, pokcoy, kembang kol, kubis, terong, cabai dan sayuran lainnya.
Kemudian ada juga tanaman hias, hingga apotek hidup seperti daun kelor dan tumbuhan obat lainnya. Menurut Dian, bibit-bibit sayuran di lokasi merupakan bentuk swadaya dari warga sekitar.
“Di situasi pandemi seperti ini masyarakat juga bisa menanam sendiri di lingkungan rumah masing-masing, gak harus di lahan yang besar tapi bisa menggunakan wadah kayak ember." kata Dian.
Dirawat dengan Menggunakan Pupuk Kompos Warga
©2021 Instagram @kominfotik_jt/editorial Merdeka.com
Untuk sistem perawatan tanaman sayur, Dian bersama warga di sana menggunakan bahan-bahan alami (kompos) dari sisa sampah organik (sayur dan sisa buah) warga yang tak terpakai di lokasi TPS terdekat.
Kemudian untuk menjauhkan tanaman dari hama, warga di Trasa Balong kerap memanfaatkan air cucian beras, sehingga tanaman akan lebih sehat dan terbebas dari kutu dan semut
“Sebisa mungkin kita gak menggunakan bahan-bahan kimia buat bercocok tanam di sini. Makanya warga juga senang dengan hasilnya karena kayaknya lebih sehat dengan bahan organik,” jelasnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan korban tawuran DDS yang tangannya putus di Flyover Pasar Rebo merupakan pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaViral video yang menunjukkan banyaknya sepeda motor ringsek karena menabrak beton pembatas jalan di flyover Kemayoran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penutupan 'exit tol' tersebut karena ada perbaikan jembatan layang (flyover).
Baca SelengkapnyaArinal juga menyinggung pemberitaan jalan rusak di Lampung yang sempat menjadi sorotan publik
Baca SelengkapnyaKorban dibawa ke RSUD Mampang Prapatan untuk pengobatan lebih lanjut
Baca SelengkapnyaSosoknya menginspirasi karena mampu merangkul anak-anak untuk mengasah bakat dan melihat peluang.
Baca SelengkapnyaBey meyakini minat masyarakat menggunakan dua jalur tersebut akan tinggi mengingat wilayah Pangandaran, Ciwidey dan Bandung merupakan destinasi wisata unggulan.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya