Inspiratif, Begini Kisah KWT Gemas Implan yang Jual Sayur Harga Murah Demi Warga
Merdeka.com - Untuk mencegah krisis pangan di masa pandemi Covid-19, sekelompok ibu-ibu di Griya Dumpit Asri berhasil membantu masyarakat menjaga ketahanan pangannya. Sekelompok ibu-ibu ini merupakan warga RT 04 RW 06, Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.
Mereka yang menamai diri Kelompok Wanita Tani (KWT) Gemar Menanam Sayuran Inovasi Menanam Padi dan Budidaya Ikan (Gemas Implan) ini berinovasi dengan menanam berbagai komoditas lauk pauk konsumsi. Hasil panen kemudian dijual dengan harga murah kepada masyarakat sekitar.
"KWT Gemar Implan dibangun sejak 2019, sejak awal kami komitmen bercocok tanam untuk memberikan sayur mayur yang murah untuk warga sekitar. Terlebih di tengah pandemi ini," ungkap Wida yang merupakan seorang kader KWT Gemar Implan dilansir tangerangkota.go.idSelasa (13/10).
Membangun Lumbung Pangan Murah
KWT Gemas Implan ©2020 https://www.tangerangkota.go.id/
Dalam kesempatan itu Wida menyebut jika KWT Gemas Implan berupaya menyediakan kebutuhan masyarakat. Mereka menanam padi, jagung, pare, tomat, cabai, kangkung, semangka hingga budidaya ikan lele.
Ia menjelaskan bahwa yang berbeda dari KWT lainnya adalah terdapatnya budidaya padi di Gemas Implan. Namun untuk saat ini padi tersebut masih sebatas dikonsumsi oleh para kader dan belum bisa dinikmati warga setempat.
"Namun, yang membedakan KWT Gemar Implan dibanding yang lainnya adalah padi. Tapi sejauh ini, padi hanya baru konsumsi untuk para kader belum ke warga sekitar," jelasnya.
Memangkas Setengah Harga Dari Pasar Umum
Wida menjelaskan jika KWT Gemas Implan mencoba memasarkan berbagai produk ketahanan pangan tersebut dengan harga setengah di bawah harga pasar. Ia memberi contoh jika harga seikat kangkung di pasar tradisional Rp 4000 di KWT Gemas Implan warga bisa mendapatkannya hanya dengan Rp 2000 rupiah.
"Kalau kangkung biasanya di pasar Rp4 ribu per ikat, di KWT kami jual hanya Rp2 ribu. Begitu juga dengan lele hampir Rp5 ribu lebih murah dibanding di pasar," katanya.
Membantu Warga Terdampak
KWT Gemas Implan ©2020 tangerangkota.go.id
Selain menjadi lumbung pangan murah bagi warga, saat ini Gemas Implan tengah disibukkan melalui program ketahanan pangan 3000 bibit untuk warga terdampak Covid-19. Namun program itu masih dalam tahap pembesaran.
"Kalau sudah 70 persen sekitar satu minggu siap panen, baru nanti bersama kecamatan dan kelurahan kami bagikan ke warga," jelas Wina.
Wida menambahkan, jika proses jual beli sayur mayur hasil panen di KWT Gemar Implan akan selalu diinformasikan ke warga sekitar. Diharapkan ketersediaan hasil panen bisa turut memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, terlebih di masa pandemi covid-19 seperti sekarang.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaWarung di Banyuwangi Mulai Jual Sembako dalam Kemasan Daur Ulang
Program ini kerjasama pemkab dengan Pusat Pencegahan Polusi Plastik Kemenko Marves.
Baca SelengkapnyaPutus Kuliah, Pria Ini Sukses Buka Usaha Kerupuk Kulit Sapi Omzet Perbulan Capai Rp450 Juta
Simak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wanita Ini Ceritakan Pengalamannya Pindah dari Jawa Tengah ke Papua, Kaget Barang-Barang Serba Mahal
Wanita ini pindah dari Jawa Tengah ke Papua. Kaget harga barang dan makan serba mahal.
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaCara Memilih Tas Wanita Lokal, Harga Terjangkau dan Berkualitas
Beberapa cara memilih tas wanita lokal yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Baca SelengkapnyaPNS Kecamatan Berkomplot Bareng Petani Jual Kulit Harimau, Belum Dapat Pembeli Sudah Ditangkap Polisi
Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaNekat Berhenti Kuliah, Warga Depok Sukses Jualan Kerupuk Kulit Modal Rp300 Ribu Omzetnya Rp450 Juta
Cerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku perkuliahan demi memilih untuk membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Mahal, Warga Lebak Terpaksa Beralih Makan Singkong
Warga Rangkasbitung mengaku memilih mengonsumsi singkong sebagai makanan alternatif saat harga beras meroket.
Baca Selengkapnya