Merdeka.com - Masa kanak-kanak kerap dijalani dengan bersekolah dan bermain bersama teman-teman seusianya. Selain itu bagi yang beruntung, mereka akan diberikan fasilitas penunjang kebutuhan oleh orang tua yang berkecukupan.

Namun nasib berbeda harus dialami oleh seorang bocah kelas tiga Sekolah Dasar (SD) asal Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ia harus rela mengayuh sepeda sejauh 18 kilometer setiap harinya untuk membantu keluarganya berjualan gorengan.

Seperti yang terlihat di dalam video dari unggahan akun Instagram @berbagisemangat, di mana terdapat seorang bocah bertopi biru yang tengah melayani pembelinya dengan semangat. Dengan logat Sunda, pembeli tersebut bertanya tentang aktivitas berjualannya tersebut.

“Sarebuan? Gehu wae hungkul (seribuan ya? Tahu isi saja.)” kata pembeli yang juga merekam video tersebut.

Kemudian bocah penjual gorengan tersebut menanggapinya.

“Enya, icalanna Gehu (Iya, jualannya tahu isi),” terang si anak laki-laki tersebut.

Jauh dari Rumah

©2020 Instagram Berbagi Semangat/editorial Merdeka.com

Selain itu, pembeli tersebut juga menanyakan rumahnya yang disebut sangat jauh dari lokasi di mana ia membeli gorengan itu. Disebutkan di lokasi tersebut berada di TKI, Kawasan Jalan Sayati, Kopo Bandung.

Si anak menyebutkan jika rumahnya jauh dari situ yang berlokasi di Katapang, Cilampeni, Kopo Bandung. 

“Ai ujang bumi na di mana? (kalau adek rumah nya di mana?)” tanya sang pembeli.

Kemudian penjual yang tak diketahui identitasnya itu pun menjawab.

“Di Katapang, Tebih (di Katapang, Jauh)” ucapnya lirih.

Keinginanannya Sendiri

Dalam video berdurasi singkat tersebut ia menuturkan jika berjualan gorengan dengan bersepeda merupakan keinginannya sendiri, tanpa suruhan maupun paksaan dari kedua orang tuanya.

Ia juga menjelaskan jika ayah dan ibunya berada di rumah dan sedang tidak ada pekerjaan.

“Bapa sareng ibu di mana?” (bapak dan ibu ada di mana sekarang?)” kata si pembeli.

Kemudian anak tersebut menjawab.

“Aya di bumi, teu aya padamelan (ada di rumah, tidak ada pekerjaan)” lanjutnya

Kemudian pembeli itu juga menyimpulkan.

“Oh nuju calik, ujang damel bapa jeung ibu nuju di bumi kitu (ohh duduk, adek jualan dan ibu dengan ayah ada di rumah gitu ya” simpul sang pembeli.

Kemudian anak tersebut juga menjawab pembeli itu.

“Enya hoyong abi (iya berjualan ini keinginan saya)” terangnya.

Didoakan agar Sukses

Dalam video itu sang pembeli pun mendoakan anak kecil tersebut agar sukses ke depannya. Ia juga berharap agar video yang dibuat bisa sampai ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil maupun ke Politisi Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Nya atuh sing sukses pokonamah, mudah-mudahan video iyeu dugi ka Pak Ridwan Kamil atawa ka Pak Dedi atawa ka saha wae lah kitu. Kelas tilu nya ujang? Siap atuh. (Ya pokoknya harus sukses, mudah-mudahan video ini sampai ke Ridwan Kamil, atau Dedi Mulyadi atau siapapun itu. Ade kelas tiga ya tadi? Siap lah pokoknya)," tutupnya.