Hujan Banjir Kemarau Kekeringan, Pemkab Akan Bangun Embung di Karawang Utara
Merdeka.com - Petani di wilayah utara Kabupaten Karawang sering mengalami kekeringan saat musim kemarau. Sebaliknya, pada musim hujan kawasan ini sering dilanda bencana banjir.
Merespons permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang berencana membangun embung di wilayah tersebut untuk mengatasi masalah kesulitan air yang sering dialami petani saat musim kemarau.
"Di wilayah Karawang utara, khususnya Kecamatan Cibuaya, kalau musim hujan kebanjiran dan kalau musim kemarau kekeringan. Ini berdampak negatif terhadap pertanian. Kami tengah melakukan kajian akademik untuk pembangunan embung,” ujar Kepala Dinas Pertanian setempat Hanafi, di Karawang, Sabtu (16/7/2022).
Bangun Embung
http://merdeka.com
Rencananya, pembangunan embung di wilayah Karawang utara akan dilakukan di atas lahan seluas sekitar 5 hektare.
Adapun salah satu tujuan dilakukannya kajian akademik ialah untuk menentukan lokasi yang cocok dan tepat untuk dibangun embung.
Selain pembangunan embung, Pemkab Karawang juga melakukan normalisasi saluran irigasi untuk mendukung sektor pertanian.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karawang, Dedi Ahdiat mengungkapkan, normalisasi saluran irigasi itu merupakan salah satu program prioritas di dinasnya.
Normalisasi saluran irigasi merupakan bentuk dukungan untuk meningkatkan produksi pertanian sekaligus upaya membangun ketahanan pangan nasional.
Keluhan Petani
Sebelumnya, sejumlah petani di wilayah Kecamatan Cibuaya mengeluhkan masalah pertanian kepada Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh, yakni kesulitan air untuk mengairi areal sawah pada musim kemarau.
Petani mengeluh kesulitan air setiap menjelang musim tanam karena terjadi irigasi yang ada mengalami pendangkalan.
Salah satu penyebab irigasi mengalami pendangkalan ialah banyaknya tumpukan sampah.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaIndustri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaPelaku membunuh korban inisial SB yang merupakan sesama pencuri karena pembagian hasil curian tidak rata.
Baca SelengkapnyaRata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaMuhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya