Merdeka.com - Di tengah maraknya pemberitaan tentang megatrust dan tsunami besar yang mengancam pulau Jawa bagian selatan, Pemerintah Kabupaten Garut berupaya menyiapkan beberapa skema mitigasi bencana. Hal itu sebagai langkah antisipasi dari terpaan bencana alam yang diprediksi akan terjadi.

Dilansir dari garutkab.go.id, menurut Bupati Garut, Rudy Gunanwan, isu bencana megatrust, dan bencana alam lainnya disebutkan bahwa Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah dengan tingkat risiko bencana yang cukup tinggi.

Menurutnya jika bencana tersebut benar-benar terjadi, maka sekitar 5000-an rumah akan tersapu bersih dalam waktu singkat. Sehingga hal tersebut bisa menimbulkan dampak yang sangat besar jika tak dipersiapkan.

Memasang Alat Pendeteksi

©2012 pakistanweatherportal.com

Salah satu yang dilakukan saat ini adalah dengan alat pendeteksi tsunami pada lima tempat. Pihaknya juga memperbaiki beberapa alat pendeteksi yang tengah rusak.

"Kami tak mau panik, sekarang alat pendeteksi (peringatan) tsunami sedang diperbaiki, ada lima yang kami ajukan, tapi ada tiga yang akan diperbaiki sama BNPB," kata Rudy.

Menyiapkan Skema Penyelamatan

Selain mempersiapkan dari segi alat, Kabupaten Garut juga berupaya menyiapkan sejumlah jalur evakuasi bagi masyarakat. Nantinya jalur yang disediakan sebagai langkah mitigasi bencana tsunami di wilayah pesisir pantai selatan Garut.

Mitigasi yang dimaksud adalah pemetaan jalur yang bisa digunakan untuk meminimalisir risiko. Terutama korban jiwa apabila bencana tsunami benar-benar terjadi di daerah tersebut.

"Sekarang kita membuat tempat, ada beberapa tempat untuk jalur evakuasi, sekarang kami sedang melakukan langkah itu," kata Rudy di Garut, Senin.

Menyiapkan Dataran Tinggi

Rudy menambahkan, kawasan dataran di pinggir pantai selatan Garut memiliki ketinggian paling rendah sekitar 7 meter dari permukaan laut. Sehingga jika dilihat spesifikasi tersebut sangat tidak aman bila terjadi bencana tsunami.

"Pameungpeuk, Cikelet, dan Cibalong itu tiga kecamatan yang posisinya berada di lokasi yang rendah, makanya kita siapkan jalur evakuasi ke suatu daerah di atas ketinggian 40 sampai 50 mdpl," katanya.

Membuat Simulasi Bencana

Ia menyebutkan, terkait langkah awal mitigasi bencana, Pemkab Garut berencana akan melakukan simulasi guna mengedukasi masyarakat. Harapannya masyarakat dapat melakukan upaya yang cepat dan tepat, sehingga bisa lebih siap dalam menghadapi resiko bencana tsunami.

"Jangan perhatikan harta benda saat terjadi bencana, harus lari ke atas secepat mungkin, karena bencana tsunami itu sangat cepat," katanya dilansir dari Antara.