Fakta Menarik Seni Silat Pandeglang yang Masih Eksis hingga Sekarang
Merdeka.com - Seni bela diri pencak silat asal Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, masih terus eksis hingga sekarang.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Padepokan Pencak Silat Kusuma Sari Saketi, Janali (60). Menurutnya, saat ini sejumlah padepokan silat di Pandeglang masih kebanjiran panggilan pertunjukan hingga membantu pemasukan ekonomi.
"Kita sekarang ini hanya tiga hari dalam satu pekan libur, karena banyak tampil di tempat-tempat hajatan seperti perkawinan dan khitanan," kata Janali, Minggu (31/7), dilansir dari Antara.
Pernah Pentas hingga Luar Daerah
Keunikan pencak silat khas Pandeglang memang menarik banyak pihak. Bahkan padepokan milik Janali pernah pentas hingga Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bali. Pesanan pertunjukan masih terus datang silih berganti, hingga Janali dan anggotanya kewalahan.
Namun saat ini, dirinya memiliki sekitar 30 anggota dan membatasi hari untuk libur. Itu dimaksudnya untuk menjaga stabilitas kesehatan. Sebab, permainan seni pencak silat ini menguras tenaga, dengan durasi delapan jam dalam sekali permainan.
©2022 dokumentasi Dispora Banten/ Merdeka.com
Menyandingkan dengan Kesenian Debus BantenDalam permainan pencak silat tersebut, ditampilkan sejumlah jurus yang dikembangkan oleh Persatuan Pencak Silat Indonesia ( PPSI), Persatuan Pendekar Persilatan Seni dan Budaya Banten Indonesia (PPPSBBI), serta Kesenian Tradisional (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH).
Uniknya, turut disandingkan juga permainan seni bela diri debus, yang sudah tersohor sejak lama di Banten.
"Kami mempermainkan juga seni bela diri debus khas Banten dengan memperagakan kekebalan tubuh dengan menggunakan senjata tajam, tetapi kebal dari bacokan senjata tajam itu maupun siraman air keras," katanya.
Tarif Nanggap Pencak Silat Pandeglang
Untuk tarif menanggap seni pencak silat asli Pandeglang tersebut, bervariasi dan biasanya tergantung jarak. Untuk bermain di sekitar wilayah Kabupaten Pandeglang, biasanya besaran tarif antara Rp3 juta sampai Rp5 juta.
Untuk wilayah Tangerang, Jakarta, Bandung berkisar antara Rp7 juta sampai Rp10 juta. Janali mengaku, saat pentas di Provinsi Bali dan NTB pihaknya pernah diberi tarif satu orang dibayar Rp1 juta dengan total Rp30 juta.
Dulu Dipakai untuk Lawan PenjajahSementara, Ketua Padepokan Pencak Silat Kusuma Jaya Desa Kadu Royok Cisata Kabupaten Pandeglang, Roni (50) mengatakan jika dirinya terus berusaha untuk melestarikan seni bela diri pencak silat ini sebagai penerus orang tua dan buyutnya.
Dahulu, seni bela diri tersebut merupakan warisan sejak zaman penjajahan, di mana banyak tentara Belanda yang tewas saat melawan jawara silat dari Banten.
"Banyak tentara Belanda yang tewas ketika melawan para pendekar Banten," katanya.
Saat ini, kata roni, perkembangan seni bela diri pencak silat sendiri sudah menjadi hiburan masyarakat yang bisa membantu pendapatan ekonomi dari para pelakunya.
"Kami selama sepekan bisa menghasilkan Rp20 juta dengan lima kali pentas sehingga bisa membantu ekonomi sebanyak 20 anggotanya," katanya, dilansir dari Antara.
Dinilai Lebih Aman dari Hiburan Dangdut
Saat pementasan, permainan seni pencak silat selalu didukung dengan irama kendang, gong dan terompet yang mengiringi para pesilat dalam memperagakan jurus silat.
Sementara itu, Samsudin (50), warga Pulosari Pandeglang mengatakan dirinya pernah mengundang seni pencak silat untuk merayakan pesta pernikahan anaknya.
Selama ini, katanya, hiburan pencak silat dinilai lebih aman ketimbang mengundang hiburan musik dangdut.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Silat Perisai, Seni Bela Diri Asal Kampar yang Punya Sejarah Panjang
Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTujuan Gerakan Menangkis adalah Menghalau Serangan, Pahami Tekniknya
Menagkis merupakan taknk dasar yang perlu dikuasi dalam pencak silat.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Kain, Kesenian Tradisional Mirip Gerakan Silat dari Pesisir Selatan Sumbar
Tari Kain, kesenian tradisional yang mirip dengan gerakan-gerakan silat dan dimainkan oleh kaum pria di Pesisir Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Geliat Para Pengrajin Sangkar Burung di Bantul, Berjuang Demi Mempertahankan Eksistensi
Konon kerajinan sangkar burung di sana sudah ada sejak zaman Penjajahan Jepang. Namun kini eksistensinya makin redup.
Baca SelengkapnyaKisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara
Bejo Wage Suu pada awalnya merupakan seorang teknisi bengkel yang belajar seni liping secara otodidak
Baca SelengkapnyaSepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi
Kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaSantri Bakar Ponpes di Siak karena Sakit Hati Karena Sering Dibully Ditangkap, Bersikukuh Tak Melakukan
serangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, saksi dan ahli, E merupakan pelaku tunggal melakukan perbuatan itu.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaBelajar dari Tradisi Panah Kasumedangan, Olahraga Tradisional Khas Sumedang Sarat Makna
Keunikan lain dari tradisi panahan ini adalah cara membidiknya yang tidak menggunakan mata, melainkan menggunakan hati.
Baca Selengkapnya