4 Bulan Gratis, Pengelola Umumkan Bus Tayo dan Angkot Benteng Kembali Berbayar
Merdeka.com - Empat bulan lamanya transportasi umum Bus Tayo dan Angkot Si Benteng di Kota Tangerang, tidak memungut tarif kepada penumpang. Baru-baru ini, kebijakan itu berubah usai pengelola memberlakukan tarif berbayar di tanggal 1 Januari 2023 lalu.
Direktur Utama (Dirut) PT Tangerang Nusantara Global (TNG), Edi Candra, Selasa (3/1) kemarin turut membenarkan jika moda transportasi itu kini telah berbayar, setelah sebelumnya membantu masyarakat di tengah penyesuaian harga BBM.
“Empat bulan lalu, tepatnya pada 6 September Pemkot Tangerang melalui PT TNG beserta Dinas Perhubungan (Dishub) mengambil kebijakan menggratiskan Bus Tayo dan Si Benteng, dalam rangka membantu masyarakat di tengah penyesuaian harga BBM. Rencana awal hanya sampai 5 November, namun diperpanjang hingga akhir tahun. Kini, tepat di 2023 retribusi kembali normal atau berbayar,” beber Edi, mengutip laman Pemkot Tangerang, Rabu (4/1).
Kini Bertarif Rp2 Ribu
©2022 Dokumentasi Pemkot Tangerang/ Merdeka.com
Tarif yang berlaku saat ini adalah sebesar Rp2 ribu untuk jarak jauh maupun dekat. Penumpang pun bisa membayarnya dengan metode cashless melalui scan barcode via OVO, GoPay, DANA, ataupun LinkAja.
Saat ini, pihaknya mengaku mengembangkan metode pembayaran digital yang memudahkan masyarakat. Nantinya, pengguna ini juga bisa membayarkan dengan cara multi payment yakni e-money dan sejenisnya.
Dirinya berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik untuk para penumpang setelah menerapkan pembayaran ini. Untuk itu, penumpang diimbau agar menjaga kebersihan transportasi umum kebanggaan Kota Tangerang tersebut.
“Lewat retribusi yang kembali normal yaitu berbayar, tentunya PT TNG bersama OPD terkait yaitu Dinas Perhubungan akan berupaya memberikan layanan yang lebih maksimal, kenyamanan sesuai yang diinginkan masyarakat. Di samping itu, masyarakat pun diimbau untuk sama-sama menjaga kebersihan angkutan umum kebanggaan Kota Tangerang ini,” kata dia.
Mulai Beroperasi Pukul 05.00 WIB Pagi
Untuk jam operasionalnya juga tidak berubah, yakni dimulai pukul 05.00 WIB pagi sampai pukul 19.00 WIB malam. Bus Tayo ini memiliki kapasitas hingga 30 penumpang, dan Si Benteng kapasitasnya 12 Penumpang.
Kedua transportasi ini sempat mencuri perhatian masyarakat, lantaran memiliki fasilitas yang lengkap seperti pendingin, musik, kamera CCTV serta pintu otomatis.
“Bus Tayo memiliki empat koridor. Di antaranya, koridor satu dengan rute Poris Plawad – Gor Jatiuwung – Jatake, koridor dua dengan rute Poris Plawad – Cibodas, koridor tiga dengan rute Ciledug – Tangcity dan koridor empat rute Cadas – Pintu Masuk M1 Bandara Soetta. Sedangkan Si Benteng memiliki sembilan rute permukiman warga, yang mudah diraih dan berfungsi sebagai feeder Bus Tayo,” papar Edi.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama Lepas 30 Bus Mudik Gratis, Antar 1.500 Warga Pulang ke Kampung Halaman
Kementerian Agama melepas ribuan peserta mudik gratis untuk ke kampung halamannya.
Baca SelengkapnyaImbas Kecelakaan KA Turangga di Bandung, Penumpang Bisa Uangkan 100 Persen Tiket Perjalanan yang Terdampak
Lintas selatan Kroya-Bandung untuk sementara tidak dapat dilalui karena penanganan evakuasi masih berlangsung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sudah Beli Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran tapi Ingin Ubah Jadwal, Begini Cara dan Syaratnya
Jika kereta api jadwal yang baru tarifnya lebih tinggi atau naik kelas pelayanan, maka akan dikenakan biaya tambahan untuk selisihnya dan biaya administrasi.
Baca SelengkapnyaBulog Berangkatkan 650 Peserta Mudik Gratis, Naik 200% dari Tahun Sebelumnya
Dirut Bulog lepas peserta mudik gratis dengan destinasi tujuan ke tujuh kota.
Baca SelengkapnyaTerkuak, Ini Alasan Tidak ada Sabuk Pengaman Penumpang di Kereta Api
Masyarakat menyoroti tidak tersedia sabuk pengaman (seat belt) penumpang di angkutan kereta api pasca tabrakan kereta api Turangga di Bandung.
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Mencekam Tabrakan Kereta Api Turangga dan KA Lokal Bandung Raya
Sebuah video memperlihatkan detik-detik mencekam tabrakan kereta api Turangga dan Commuterline Bandung
Baca SelengkapnyaBantuan Perlengkapan Balita Korban Banjir di Tangsel Kedaluwarsa, Dinsos Akui Lalai
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan mengakui tidak teliti dalam pemberian paket bantuan bagi masyarakat korban banjir.
Baca Selengkapnya