Dinkes Sebut Remaja Bandung Banyak yang Idap Diabetes, Ini Fakta-Faktanya

Selasa, 28 Februari 2023 11:23 Reporter : Nurul Diva Kautsar
Dinkes Sebut Remaja Bandung Banyak yang Idap Diabetes, Ini Fakta-Faktanya Ilustrasi diabetes. Shutterstock/gwolters

Merdeka.com - Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Bandung, Jawa Barat mencatat banyak anak muda di wilayahnya yang terdeteksi penyakit diabetes melitus. Bahkan dalam satu tahun terakhir, penderitanya kian bertambah di tipe 1 dan tipe 2.

Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Bandung, dr. Intan Annisa, turut membenarkan adanya lonjakan kasus ini dan pihaknya langsung melakukan penanganan dengan cara jemput bola ke masyarakat.

“Setiap penduduk berhak atas skrining gratis itu setahun sekali. Cuma mungkin banyak yang belum tahu ada program itu. Makanya kita terus sosialisasikan program skrining gratis ini kepada masyarakat agar lebih banyak yang sadar,” kata Intan, mengutip laman Pemkot Bandung, Selasa (28/2).

2 dari 5 halaman

Angka Dibetes Melitus Tinggi

ilustrasi diabetes

©2022 flickr

Berdasarkan catatannya, terdapat remaja dengan berbagai umur yang terdeteksi menderita diabetes melitus.

Untuk di tahun 2021, terdapat 9 orang remaja di bawah 15 tahun yang mengidap penyakit gula tipe 1. Kemudian rentang 15 sampai 19 tahun, jumlahnya 2 orang dengan tipe 1 dan 9 orang tipe dua.

Kemudian di tahun 2022, terjadi peningkatan dengan 9 orang pengidap diabetes tipe 1 dan tipe 2 sebanyak 44 orang dengan usia di bawah 15 tahun. Lalu di usia 15 – 19 tahun, tercatat ada 24 remaja pengidap diabetes melitus tipe 1 dan 37 orang di tipe 2.

3 dari 5 halaman

Lakukan Skrining Masif

Dalam penanganan ini, pihak Dinkes turut melakukan skrining ke sekolah-sekolah dan institusi pendidikan.

“Untuk sekolah sendiri dijatahi skrining satu tahun sekali. Tapi setiap bulannya bergilir agar semua sekolah bisa diperiksa,” katanya.

Selain itu, di pusat keramaian dan kantor juga dilakukan skrining massal sebagai bentuk pencegahan penyakit berbahaya tersebut.

“Pada bulan-bulan ini teman-teman puskesmas lebih gencar lagi lakukan skrining terintegrasi. Bukan hanya penyakit tidak menular tapi juga mata, jiwa, itu dimasifkan lagi. Alhamdulillah bukan hanya ke sekolah, kantor, bahkan di pusat perbelanjaan,” ucapnya.

4 dari 5 halaman

Minta Restoran Tampilkan Kandungan Kalori di Menu Makanan

Dalam melakukan skrining massal ini, pihak Dinkes bersama puskesmas juga melibatkan kader remaja sebagai upaya pendekatan kepada masyarakat kalangan muda.

“Makanya kita biasa libatkan para kader kesehatan remaja untuk ikut dengan harapan mereka mampu mengedukasi teman-teman sebayanya,” kata dia lagi.

Dirinya berharap jika restoran-restoran yang ada di Kota Bandung bisa menaruh perhatian terhadap kasus diabetes melitus di kalangan remaja. Salah satu caranya adalah dengan menuliskan jumlah kalori, gula dan komposisi di menu yang disajikan.

“Ini mengandung sekian kalori, setara dengan Anda berlari sekian menit. Bukan tidak boleh dikonsumsi, tapi semua orang jadi tahu dan peduli untuk membatasi konsumsi makanan tersebut. Serta perlu dibarengi dengan olahraga dan aktivitas yang sesuai. Istilah para spesialis penyakit dalam itu: jamu gendong (jaga mulut, banyakin gerak dong),” terangnya.

5 dari 5 halaman

Cara agar Terhindar dari Diabetes Anak

Terdapat sejumlah cara yang disampaikan Dinkes untuk mencegah penyakit tersebut, seperti menjalankan kembali kantin sehat, lalu membawa bekal sendiri dari rumah dan memantau kesehatan anak-anaknya setiap satu tahun sekali.

Selain itu bisa juga dengan menjauh asap rokok, diet sehat, batasi konsumsi gula maksimal empat sendok makan sehari, rajin berolahraga dan membaca komposisi serta angka kecukupan gizi di produk makanan yang dibeli.

“Bisa juga diakali dengan mengajak anak untuk rutin membawa bekal dari rumah karena kalau masakan rumahan bisa lebih terpantau komposisinya. Untuk keluarga yang memiliki anak remaja agar dapat memeriksakan kesehatan anak mereka secara berkala, setahun sekali, bisa di sekolah atau puskesmas,” kata dia.

[nrd]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini