Terinspirasi Kartini, Ini Cerita Perjuangan Perawat Asal Banten Tangani Covid-19
Merdeka.com - Menjadi garda depan untuk menghalau wabah covid-19 di wilayah Banten merupakan tantangan tersendiri bagi Ratih Fitriyanti Putri. Ia adalah seorang perawat di RSUD Banten yang tengah berjuang menyembuhkan para pasien positif corona yang membutuhkan bantuan tim medis.
Ratih merupakan satu dari ratusan perawat perempuan lainnya yang meninggalkan keluarga untuk membangkitkan harapan para pasien agar bisa sembuh. Menurutnya menjadi garda depan adalah perjuangannya memutus penyebaran wabah mematikan tersebut.
Memiliki Cita-Cita Menyehatkan Indonesia
Tim Medis Covid 19 2020 Merdeka.com
Ratih menceritakan jika pekerjaannya sebagai tenaga medis, memiliki risiko sangat besar terkait kesehatannya. Terlebih lagi jika ia bersama rekan-rekannya di kalangan medis sedang menangani pasien yang positif terjangkit Covid-19. Ratih harus siap bersinggungan langsung dengan para pasien tersebut.
"Kita merasa senang jika pasien COVID-19 itu sembuh total dan bisa kembali ke rumah untuk berkumpul bersama anggota keluarganya," kata Ratih Fitriyanti Putri dihubungi di Lebak, Senin dikutip dari Antaranews.com.
Mereka Sama Seperti Kita
Menurut perawat berusia 33 tahun ini, awalnya ia merasa takut untuk mengemban amanah di tengah wabah corona yang melanda Indonesia. Ratih menceritakan jika banyaknya korban jiwa yang meninggal akibat virus itu sempat membuatnya ragu.
Ia tersadarkan jika demi kemanusiaan, dirinya harus bisa menyembuhkan para pasien yang terpapar virus asal negeri China tersebut. Sehingga, Ratih bersama para pejuang medis lainnya ikut tergugah untuk terus melawan pandemi global ini.
"Kita awalnya cukup ketakutan melihat banyak korban jiwa akibat COVID-19, namun demi kemanusian akhirnya tidak ada rasa ketakutan. Kami merasa senang melayani dan merawat pasien COVID-19 dan banyak yang sembuh," ujar Ratih.
Terinspirasi Sosok R.A Kartini
Dilansir dari Antara, Ratih juga menuturkan jika ia sangat terinspirasi oleh sosok perempuan pembangun Indonesia yaitu Raden Ajeng Kartini. Menurutnya cita-cita menjadi seorang perawat adalah sebuah motivasi besar untuk bisa sejajar dengan kaum laki laki dalam membangun negeri, dan sosok Kartini selalu Ia teladani karena pantang menyerah dalam membangun kaum perempuan menjadi lebih mandiri dan berpengaruh bagi banyak pihak.
Ia menjelaskan, berawal dari profesinya sebagai seorang perawat dirinya bisa ikut mengabdi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan terbebas dari beragam wabah yang berbahaya.
"Kami bekerja keras sebagai perawat ingin membaktikan diri kepada bangsa dan negara, seperti perjuangan RA Kartini itu tanpa pamrih," kata Ratih sambil mengaku dirinya mendapat dukungan suami dan tiga putranya.
Suka Duka Menjadi Seorang Perawat
Menjadi seorang tenaga medis perlu perjuangan khusus. Menurut Ratih, selama menangani pasien Covid-19, membuatnya rela menunda makan, menahan haus hingga menunda untuk ke toilet selama 8 jam lamanya.
Namun di balik itu, ia senang karena selama ini seluruh pasien yang telah ditangani selalu jujur dan tidak membahayakan pihak lain. Menurutnya banyak di luar sana pasien yang tidak jujur sehingga berdampak ke banyak pihak.
Ratih selalu memiliki motivasi yang kuat, agar bisa selalu siap untuk melayani para pasien tersebut. Selain itu, fisik yang prima dengan istirahat yang cukup dan menjaga kebersihan diri menjadi kunci kesuksesan harinya dalam beraktivitas sebagai perawat.
"Kami selalu berdoa agar seluruh pasien COVID-19 di Indonesia sembuh," kata Ratih berharap pemerintah mengangkat status sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Mengapresiasi Pemerintah Setempat
Ratih bersama tenaga medis lainnya di RSUD Banten juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Banten dan Gubernur Banten Wahidin Halim. Pemerintah setempat telah menjamin pekerjaannya sebagai tenaga medis di lingkungan RSUD Banten, dengan memfasilitasi segala keperluan selama karantina di hotel.
Menurutnya, penunjang tersebut membuat dirinya bisa selalu prima dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat dan garda depan penanganan Covid-19 di wilayah Banten.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Raden Adipati Djojoadiningrat, Suami RA Kartini Sekaligus Bupati Rembang ke-7
Sosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Antisipasi Teror Bom, Polda Metro Perketat Penjagaan Rumah Ibadah Saat Nataru
Irjen Karyoto telah memerintahkan jajarannya untuk turun mengamankan rumah ibadah selama natal
Baca SelengkapnyaKapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan
Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Ipda Febryanti Mulyadi, Polwan Termuda Akpol 2021 yang Kini Jadi Kanit Jatanras Polres Klaten
Beberapa kegiatan keseharian Febriy yang diunggah di akun medsosnya sering menjadi viral hingga dibanjiri beragam pujian dari publik.
Baca SelengkapnyaPotret Dua Brigjen Eks Perisai Hidup Jokowi Bareng Mayjen TNI Lulusan Terbaik Angkatan Kasad
Potret dua Brigjen eks perisai hidup Jokowi bersama Mayjen TNI lulusan terbaik sukses mencuri perhatian. Simak informasi berikut ini.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaViral Wanita Dipukul Pria Hingga Terjengkang di Cimahi, Ini Kata Polisi
Terduga pelaku berinisial R, warga Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Sejauh ini, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.
Baca Selengkapnya