Cerita Bangkitnya Ekonomi Baduy Usai Pandemi, Sehari Kantongi Jutaan dari Kerajinan
Merdeka.com - Sejumlah pedagang kerajinan khas masyarakat adat Baduy, di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten mulai kembali berjualan usai melandainya kasus pandemi Covid-19.
Diakui para pedagang, saat ini keuntungan mereka mulai meroket dibanding ketika virus Covid-19 masih menyebar dan wisatawan tidak ada yang berkunjung ke Baduy. Bahkan dalam satu hari, omzet yang mereka kantongi bisa mencapai jutaan rupiah.
"Semua pelaku ekonomi masyarakat di sini kembali berjualan sehubungan wisatawan setiap hari cukup banyak, terlebih Sabtu-Minggu ramai dan padat," kata seorang pedagang kerajinan di Kaduketug, Desa Kanekes, Lebak, Santi (25), Selasa (2/7), mengutip dari ANTARA.
Bisa Raup Untung hingga Rp3 Juta Sehari
Kain tenun Baduy jadi salah satu souvenir buruan wisatawan
https://indonesia.go.id/ ©2020 Merdeka.com
Santi mengungkapkan jika sekarang sudah mulai banyak wisatawan yang berkunjung ke pemukiman adat Baduy. Hal itu jelas berdampak terhadap pendapatan warga yang menjual berbagai cendera mata.
Dalam satu hari, kata dia, omzet yang masuk bisa mencapai Rp2-3 juta. Sedangkan jika hari Sabtu-Minggu keuntungan bisa mencapai Rp5 juta. Pendapatan sebesar itu, kata dia, sudah jauh membaik, dibanding ketika wabah Covid-19 menyerang hingga tidak ada wisatawan yang berkunjung sama sekali.
Selama ini, wisatawan yang datang ke Baduy sebagian besar berasal dari wilayah Banten hingga Provinsi DKI Jakarta. Namun saat weekend, pelancong yang datang lebih beragam lagi, dari berbagai penjuru Tanah Air dan kalangan rombongan.
Banyak di antaranya yang memilih menginap di kediaman warga Baduy, sehingga masyarakat setempat merasa terbantu secara ekonomi.
"Kami merasa terbantu ekonomi dengan banyak wisatawan itu," katanya.
Pakaian Kampret Jadi Primadona
Adapun aneka kerajinan adat Baduy banyak dijajakkan oleh warga di sana, seperti kain tenun, ikat kepala lomar, batik khas Baduy, selendang kain tenun, tas koja, dompet hingga pakaian adat kampret yang jadi primadona.
Untuk harganya cukup bervariasi, mulai Rp10 ribu hingga Rp750 ribu tergantung kualitas dan jenis. Baju kampret khas Baduy yang pernah dipakai Presiden Joko Widodo di Jakarta dijual seharga Rp400 ribu.
"Kami juga belum lama ini mendapat pesanan satu pasang baju kampret dari Bali melalui platform digital itu," kata Santi.
Dijual Secara Digital
Para penjual kerajinan Baduy banyak yang sudah memasarkan produknya menggunakan platform marketplace, seperti Shopee, Lazada hingga Tokopedia. Selain itu, masih banyak juga yang menjual kerajinannya di rumah-rumah mereka, hingga memantik konsumen untuk datang langsung.
Pedagang suvenir Baduy lain bernama Jali (65), mengaku sejak beberapa pekan terakhir ini omzetnya kembali normal seusai pandemi Covid-19.
"Sejak dua bulan terakhir ini omzet pendapatan kembali normal dan jika Sabtu-Minggu mencapai Rp5 juta," katanya.
Sementara itu, wisatawan dari Jakarta bernama Irman dan Ida mengaku berbelanja suvenir berupa kain tenun, tas koja, dompet, selendang dan lomar atau ikat kepala hingga Rp1,5 juta untuk oleh-oleh di rumah.
"Kami baru pertama kali mengunjungi Baduy dan senang alamnya hijau dan lestari juga produk kerajinan memiliki nilai tradisional," kata Irman yang bersama rombongan menginap di pemukiman Baduy Dalam.
Dituturkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, Imam R, pemerintah daerah melonggarkan kegiatan ekonomi masyarakat dan kembali membuka obyek wisata sehubungan kondisi pandemi Covid-19 yang kian menurun.
Dirinya pun berharap kondisi membaiknya pariwisata di masa sekarang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat seperti di pemukiman adat Baduy.
"Kami berharap dengan dibukanya wisata itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut Sempat Punya Usaha Kapal Ikan
Bisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaEkonomi di Bali Terancam Kolaps Jika Pajak Hiburan Naik hingga 75 Persen
Ada pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
6 Hal yang Tanpa Disangka Bisa Jadi Penyebab Munculnya Bau Badan
Munculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang
Simak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca SelengkapnyaHanya Butuh 2-3 Jam per Hari, Pemuda Sidoarjo Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan dari Bisnis Sampingan
Ia memulai bisnisnya saat pandemi ketika pekerjaan utamanya terdampak.
Baca SelengkapnyaCerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaBanyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar
Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.
Baca Selengkapnya