Cara Menghilangkan Depresi yang Wajib Diketahui, Ketahui Penyebabnya
Merdeka.com - Perasaan putus asa yang berlangsung lama dapat membuat kita ada dalam situasi depresi yang sangat buruk untuk kesehatan mental dan juga fisik kita. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang kerap tak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami depresi.
Banyak orang awam memandang depresi hanya sebagai persoalan batin yang biasa-biasa saja dan tak perlu dikhawatirkan. Padahal kondisi tersebut seharusnya segera mendapat penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan kondisi yang lebih parah.
Orang yang mengalami depresi pada umumnya mengalami gangguan yang meliputi keadaan emosi, motivasi, fungsional, dan gerak tingkah laku serta kognisi. Agar tidak memicu risiko yang jauh lebih serius, penting bagi kita untuk mengenali gejala hingga penyebabnya depresi sedini mungkin.
Begitu pun dengan cara mengatasinya. Berikut cara menghilangkan depresi yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com pada Jumat, (24/09/2021).
Cara Menghilangkan Depresi
Gejala depresi bisa disembuhkan dengan beberapa upaya. Upaya tersebut ialah terapi depresi. Terapi depresi dilakukan dengan 3 cara yakni dengan konsumsi obat-obatan, psikoterapi, dan terapi elektrokonvulsif. Berikut uraiannya:
1. Mengonsumsi Obat-ObatanMengonsumsi obat-obatan yang dimaksud ialah konsumsi antidepresan. Antidepresan dipercaya akan membantu proses seimbangkan senyawa dan zat-zat yang ada di otak. Zat-zat tersebut akan membuat otak berfungsi secara normal.
Dengan mengonsumsi antidepresan, penderita akan mengalami perbaikan mood dan suasana hati. Konsentrasi pun meningkat. Tubuh tidak terasa lemas dan berat lagi, sehingga aktivitas sehari-hari dapat berjalan lagi dengan baik. Namun obat anti depresan hanya mencegah depresi saja, bisa kumat lagi sewaktu-waktu.
Tapi bisa saja karena dibiasakan meminum anti depresan bisa membiasakan otak untuk terbiasa berpikir normal. Namun perlu dijadikan catatan, bahwa penggunaan antidepresan harus sesuai resep dokter. Efek samping dari obat anti depresan ialah mual, pusing, gemetar, dan berkeringat.
Obat antidepresan yang sering digunakan ialah escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxwtine dan citalopram.
2. PsikoterapiSelain obat-obatan, depresi juga bisa diobati dengan psikoterapi. Psikoterapi ini sistemnya diajarkan bagaimana cara berpikir normal. Selain itu diberi pendampingan khusus yang mengajarkan semua akan baik-baik saja, dan harap merasa tenang disegala kondisi. Terapi ini akan memanjakan penderita, misal dengan pijatan, ataupun diajak jalan-jalan ke tempat tenang, dan banyak metode psikologi lainnya yang dapat membantu menyembuhkan gejala depresi.
3. EletrokonvulsifCara selanjutnya ialah dengan elektrokonvulsif. Elektrokonvulsif akan digunakan apabila tingkatan depresinya sudah sangat parah. Elektrokonvulsif akan dilakukan di bawah pengaruh obat bius. Namun efek dari elektrokonvulsif sangat tidak mengenakkan yakni kehilangan memori, sehingga penderita depresi terkesan seperti orang bingung dan linglung.
Penyebab Depresi
Penyebab pertama gejala depresi dapat terjadi karena faktor genetik. Faktor genetik ini erat kaitannya dengan riwayat keluarga depresi. Jika ada, maka bisa jadi depresi tertularkan ke sanak keluarga.
Selain itu, depresi bisa disebabkan oleh kimia otak. Kimia otak ini memang disebabkan oleh zat-zat yang berbahaya bagi otak. Bisa terjadinya karena salah makan. Makan makanan yang berbahaya seperti mengandung boraks atau pengawet-pengawet makanan yang tidak terjamin mutunya terbukti akan membuat zat kimia tertanam diotak.
Sementara itu, faktor terbesar penyebab depresi ialah stres. Stres bisa disebabkan banyak hal. Misal masalah di keluarga, seperti perceraian bisa membuat seseorang alami stres yang berujung ke depresi. Menenangkan pikiran dan refreshing bisa jadi salah satu cara untuk mencegah stres.
Gejala Depresi
Gejala depresi merupakan kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dapat dikelompokkan sebagai depresi. Gejala-gejala depresi ini bisa kita lihat dari tiga segi, yaitu segi fisik, psikis dan sosial. Berikut uriainya:
1. Gejala Fisik
2. Gejala Psikis
3. Gejala SosialLingkungan akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebut pada umumnya negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, mudah letih, mudah sakit). Masalah sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah interaksi dengan rekan kerja, atasan, atau bawahan.
Di mana masalah tersebut tidak selalu berbentuk konflik tetapi juga masalah lainnya seperti perasaan minder, malu, cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal.
Seseorang dengan mood yang terdepresi merasakan hilangnya energi-energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilang nafsu makan, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
(mdk/nof)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaMeditasi hadir menjadi salah satu langkah alternatif yang terjangkau untuk mengatasi depresi seseorang. Yuk, simak lebih lanjut!
Baca SelengkapnyaDepresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Depresi pasca melahirkan adalah hal yang penting untuk dipelajari dan disadari kemunculannya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata depresi yang bijak dan bantu tenangkan diri.
Baca SelengkapnyaSebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.
Baca SelengkapnyaBeberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaMemaafkan tidak mudah, namun dapat menyejahterakan mental.
Baca SelengkapnyaTinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca Selengkapnya