Merdeka.com - Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak-anak disebut mengalami stunting jika memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibanding anak lain seusianya, atau tinggi badan anak berada di bawah standar kurva pertumbuhan yang dibuat oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Stunting terjadi akibat anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang memadai dalam 1.000 hari pertama setelah kelahirannya, atau semenjak anak masih di dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Stunting setelah kelahiran akan mengganggu pertumbuhan dan memiliki dampak fungsional yang merugikan pada anak.
Stunting yang terjadi pada anak juga bisa disebabkan karena masalah selama kehamilan, persalinan, penyusuan, atau setelahnya, seperti pemberian MPASI yang tidak mengandung cukup nutrisi. Selain itu, stunting juga bisa terjadi akibat pola asuh yang kurang baik dan kebersihan lingkungan yang buruk sehingga membuat anak sering terkena infeksi.
Beberapa dari dampak tersebut antara lain kognisi dan kinerja pendidikan yang buruk, kehilangan produktivitas dan, bila disertai dengan obesitas di masa kanak-kanak akan meningkatkan risiko penyakit kronis terkait gizi saat dewasa.
Masa kanak-kanak adalah waktu yang tepat untuk membangun pola makan yang baik dengan mengenalkan berbagai makanan bergizi pada anak. Oleh karena itu, penting juga untuk mengetahui cara mencegah stunting agar anak bisa mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Dikutip dari laman promkes.kemkes.go.id, berikut adalah beberapa cara mencegah stunting pada anak yang wajib diketahui orang tua.
Cara mencegah stunting pada anak yang pertama adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi anak, bahkan sejak ibu hamil. Pemenuhan gizi sejak masa kehamilan adalah cara mencegah stunting yang paling ampuh.
Lembaga kesehatan Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu hamil selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi serta suplemen yang telah diizinkan dokter. Selain itu, perempuan yang menjalani proses kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau bidan.
©2022 Merdeka.com/Dok. Kemenkes RI
Cara mencegah stunting pada anak yang kedua yaitu dengan memberi ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan. Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan bahwa ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak berkat kandungan gizi mikro dan makro.
Oleh karena itu, para ibu disarankan untuk tetap memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama enam bulan. Protein whey dan kolostrum yang terkandung dalam ASI dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang masih rentan.
Advertisement
Cara mencegah stunting pada anak yang ketiga dengan memberi MPASI yang sehat. Setelah bayi sudah berusia 6 bulan ke atas, ibu sudah boleh memberikan makanan pendamping atau MPASI. Namun, makanan yang diberi tentu harus makanan-makanan yang bisa memenuhi gizi mikro dan makro, seperti yang didapat dari ASI.
WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, para ibu juga harus berhati-hati saat memilih produk tambahan tersebut. Akan lebih baik jika berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Cara mencegah stunting pada anak keempat adalah dengan terus memantau bagaimana tumbuh kembang anak. Orang tua harus memantau, terutama tinggi dan berat badannya. Bawa buah hati secara berkala ke Posyandu atau klinik khusus anak untuk mengetahui gejala awal dari adanya gangguan dan penanganannya.
Cara mencegah stunting pada anak terakhir yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan. Anak-anak masih sangat rentan dengan penyakit. Oleh karena itu, penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Terlebih, lingkungan kotor juga dapat meningkatkan peluang anak mengalami stunting.
Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare muncul dari paparan kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Advertisement
Peduli Lingkungan, Remaja Asal Serang Sulap Limbah Popok Jadi Media Tanam
Sekitar 1 Jam yang laluBadui Dalam Tertutup bagi Wisatawan Selama 3 Bulan saat Kawalu, Ini Fakta-Faktanya
Sekitar 4 Jam yang laluIbu Hamil di Garut Harus Ditandu Seberangi Sungai untuk Melahirkan, Begini Kisahnya
Sekitar 6 Jam yang laluFakta Ayah di Karawang Perkosa Anak Kandung, Bohongi Istri untuk Lancarkan Aksi
Sekitar 7 Jam yang lalu9 Kado Valentine Unik yang Berkesan dan Penuh Makna, Tak Harus Cokelat
Sekitar 20 Jam yang laluMengenal Obsessive Love Disorder, Rasa Cinta Berlebihan Terhadap Pasangan
Sekitar 22 Jam yang laluManfaat Biji Pala untuk Kesehatan, Salah Satunya Kontrol Tekanan Darah
Sekitar 23 Jam yang laluJadikan Kucing Sebagai Objek, Intip Uniknya Karya Maestro Lukis Garut Popo Iskandar
Sekitar 1 Hari yang laluCara Membuat Mie Ayam Rumahan yang Enak dan Sederhana
Sekitar 1 Hari yang laluJalan-Jalan hingga Kulineran, Intip Momen Liburan Prilly Latuconsina di Italia
Sekitar 1 Hari yang laluBacaan Sholat dan Terjemahannya dari Awal sampai Akhir
Sekitar 1 Hari yang laluMain di Takdir Cinta yang Kupilih, Ini Potret Azalea Iskandar Bareng Para Pemain Lain
Sekitar 1 Hari yang laluBapak-Bapak di Bandung Buka Jasa Cas HP Pakai Pembangkit Listrik Sederhana, Kreatif
Sekitar 1 Hari yang laluBak Sahabat, Intip 5 Potret Momen Kedekatan Dikta dengan Ibunda
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Rekaman CCTV Detik-Detik Mahasiswa UI Jatuh Tertabrak Pajero Eks Kapolsek
Sekitar 51 Menit yang laluPotret Brigade Anjing Pertama Polisi Indonesia, Dilatih di Stadion Olahraga
Sekitar 59 Menit yang laluVIDEO: Sopir Angkot Cabul Lancang ke Perempuan Dicari Polisi!
Sekitar 23 Jam yang laluVIDEO: Anggota Provos Lapor Kasus Tanah ke Polda Metro, Malah Diminta Rp 100 Juta
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Pleidoi Arif Bahas Sikap Kasar Sambo dan Rantai Komando di Polri
Sekitar 26 Menit yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 44 Menit yang laluArif Rachman Merasa Dijerumuskan Pimpinan: Apakah Adil Jika Semua Memojokkan Saya
Sekitar 1 Jam yang laluPleidoi Arif Rachman: Atasan Tak Dukung Ungkap Fakta, Saya Tertekan & Terancam
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Pleidoi Arif Bahas Sikap Kasar Sambo dan Rantai Komando di Polri
Sekitar 26 Menit yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 44 Menit yang laluArif Rachman Merasa Dijerumuskan Pimpinan: Apakah Adil Jika Semua Memojokkan Saya
Sekitar 1 Jam yang laluArif Rachman: Sungguh Fitnah, Saya Disebut Tahu Peristiwa Pembunuhan Yosua
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 44 Menit yang laluArif Rachman Merasa Dijerumuskan Pimpinan: Apakah Adil Jika Semua Memojokkan Saya
Sekitar 1 Jam yang laluPleidoi Arif Rachman: Saya Tidak Habis Pikir Ketika Itikad Baik Bekerja Menuai Fitnah
Sekitar 3 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 4 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAbsen dalam 2 Laga Terakhir Madura United, Ronaldo Kwateh Kian Dekat Gabung Klub Turki?
Sekitar 44 Menit yang laluBRI Liga 1: Oknum Suporter Berulah, PSS Dikenai Denda Komdis PSSI Rp50 Juta
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami