Merdeka.com - Sebuah video yang menampilkan keributan antara penghuni sebuah perumahan dengan puluhan satpam tengah viral di media sosial. Rumah seorang warga di perumahan Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Tangerang tersebut digeruduk satpam karena sang pemilik diduga membuka showroom mobil sembarangan hingga mengganggu aktivitas warga sekitar.

Dilansir dari sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Bogordaily TV pada Minggu (18/10), awalnya para satpam tersebut menegur penghuni rumah yang diketahui berinisial TS (21). Namun teguran tersebut malah memicu adu mulut di lokasi kejadian.

Di video tersebut juga terlihat belasan mobil sedan yang terparkir memenuhi halaman rumah serta memakan badan jalan. Mobil-mobil tersebut merupakan barang jualan TS.

Bermula dari Keluhan Tetangga

©2020 Merdeka.com

Keributan tersebut bermula saat TS memarkirkan tiga unit mobil jualannya di sekitar klaster perumahan tersebut sehingga mengganggu mobilitas kendaraan warga lainnya.

Warga pun melaporkan tindakan TS tersebut ke petugas keamanan perumahan yang selanjutnya menggeruduk rumahnya.

"Mobilnya saya lupa jumlah pastinya, ada sekitar 10-15 mobil lah," kata Kapolsek Cipondoh AKP Maulana Mukarom dilansir dari Youtube Batu Loncatan.

Berjualan di Depan Rumah

Menurut penjelasan Maulana, TS mengontrak salah satu rumah di perumahan tersebut menjadikannya tempat sebagai usaha jual beli mobil.

"Engga ada showroom hanya jualan di cluster Asia. TS mengontrak di situ," ujarnya.

Saat ini Polsek Cipondoh masih mendalami aksi penggerudukan satpam ke rumah TS tersebut.

"Perkara tersebut telah ditangani Unit Reskrim Polsek Cipondoh. Saksi yang ada ketika kejadian pun sudah diperiksa petugas," tuturnya

Ditegur Berkali-kali

©2020 Merdeka.com

Sementara itu, Mulyadi, salah seorang satpam di perumahan tersebut mengaku jika pihak pengelola telah menegur pemilik rumah tersebut berkali-kali lantaran mobil jualannya yang diparkir di badan jalan sehingga membuat para tetangga tidak nyaman.

“Kami hanya menjalankan perintah dari pengelola GLC dan sudah berkali-kali ditegur sama pengelola tapi tak direspon” kata Mulyadi.