Merdeka.com - Baru-baru ini media sosial tengah digemparkan dengan kemunculan video berdurasi singkat yang memperlihatkan seorang emak-emak tengah menggunting bendera merah putih. Peristiwa ini diketahui terjadi di wilayah Sumedang, Jawa Barat.

Tak hanya menggunting, dalam video berdurasi 35 detik ini emak-emak tersebut juga terlihat menghamburkan-hamburkan potongan bendera merah putih.

Menurut rilis resmi Satreskrim Polres Sumedang, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (15/9) di Dusun Gawiru, RT 03, RW 05, Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

Pada Rabu (16/9), Polres Sumedang akhirnya turun tangan menyelidiki kasus tersebut dan mengamankan tiga orang yang terlibat.

Berawal dari Patroli Siber

Instagram/@infokomando ©2020 Merdeka.com

Dilansir dari liputan6, Kepala Satreskrim Polres Sumedang Ajun Komisaris Yanto Slamet membenarkan jika pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait viralnya video tersebut.

"Jadi, kronologinya kemarin kami melakukan patroli siber, kemudian di TikTok ada video seperti itu (pengguntingan bendera). Kemudian kita cari orangnya dan baru melakukan pemeriksaan," kata Yanto.

Tidak Ada Motif Penghinaan Simbol Negara

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Erdi A Chaniago mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi pengguntingan bendera tersebut.

Ketiganya adalah PO, AN, dan DYH. Sosok PO sendiri merupakan emak-emak yang terlihat menggunting bendera merah putih. 

"Dari hasil pemeriksaan, ibu tersebut tidak mempunyai maksud apa pun juga terkait kebencian terhadap merah putih atau pun NKRI," kata Erdi.

Memberikan Efek Jera Kepada Anaknya

Instagram/@infokomando ©2020 Merdeka.com

Erdi juga menjelaskan jika aksi PO menggunting bendera merah putih tersebut sebenarnya untuk menghilangkan kebiasaan anaknya yang kerap membawa bendera merah putih kemanapun.

Karena kesal, Ia nekat menggunting bendera merah putih agar sang anak yang merupakan penyandang disabilitas tak lagi melakukan kebiasaan tersebut.

"Dalam pemeriksaan ini diketahui bahwa seorang ibu yang menggunting bendera tersebut adalah untuk mengingatkan atau memberi efek jera kepada anaknya. Karena mungkin sudah terlalu lama melakukan hal tersebut, ibunya marah. Maka diguntinglah bendera tersebut di depan anaknya," ucap Erdi.

Terdapat Dugaan UU ITE

Erdi juga menambahkan jika pihak kepolisian masih melihat adanya unsur pidana UU ITE, termasuk unsur dugaan provokasi kebencian terhadap Indonesia. Pasalnya, video tersebut sudah tersebar dan viral di media sosial.

"Apakah ini masuk kepada perbuatan melawan hukum atau terkait masalah informasi elektronik, penyidik sedang mencari mens rea atau perbuatan niat jahatnya (menyebarkan video)," pungkasnya.