Berawal dari Hobi, Pemuda Bogor Sukses Jual Miniatur Barongsai Sampai Australia
Merdeka.com - Momen tahun baru Imlek membawa berkah bagi pemuda asal Pasar Lama, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Yorgi Ganda. Bermula dari hobi, pembuatan miniatur barongsai yang ia tekuni mampu terjual hingga ke mancanegara.
Dipantau Merdeka, Jumat (20/1), hasil kreativitasnya ini tak main-main karena dibuat dengan detail dan menyerupai aslinya. Dirinya mengaku jika terdapat kesulitan untuk membuat kerajinan khas negeri Tionghoa itu.
“Saya sudah membuat miniatur barongsai ini selama enam tahun,” kata pemuda berusia 26 tahun itu, mengutip kanal YouTube Liputan6 SCTV.
Utamakan Detail Sehingga Mirip Aslinya
Miniatur Barongsai karya Yorgi Ganda ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Di kesempatan itu, Yorgi mengatakan jika produk buatannya tidak asal dibuat. Menurutnya, permintaan dari konsumen adalah hal utama sehingga harus diperhatikan. Hal ini yang kemudian membuat karyanya semakin dikenal luas oleh para pecinta Barongsai.
Sehari-hari, Yorgi akan membuat miniatur sesuai pesanan, baik model, bentuk, ornamen sampai jumlahnya. Di Indonesia, Yorgi menjadi satu-satunya perajin miniatur Barongsai yang memiliki tingkat kemiripan tinggi.
Kerajinan ini memang terbilang langka di Indonesia, karena jarang ada yang ingin menggelutinya. Yorgi membuat miniatur Barongsai dengan warna yang mencolok seperti merah, oranye sampai putih.
Proses Pembuatan Miniatur Barongsai
Miniatur Barongsai karya Yorgi Ganda ©2023 YouTube Liputan6 SCTV/Merdeka.com
Terkait proses, Yorgi membuatnya dengan penuh hati-hati. Ia harus menyiapkan bahan seperti serat kaca, cairan resin dan katalis, untuk mencetak kepala barongsai. Kemudian bahan tersebut didiamkan selama 30 menit di cetakan hingga bisa dibuka.
Selanjutnya, ia merapikan cetakan hingga halus dan menyemprotnya dengan cat berwarna putih sebagai dasar. Kemudian bahan yang telah kering langsung digambar oleh Yorgi menggunakan pensil lalu cat.
Yorgi mengakui, proses finishing ini yang juga harus dikerjakan secara hati-hati dan detail karena memerlukan konsentrasi yang tinggi.
Proses ini terdiri dari pemberi warna di kepala barongsai, lalu menentukan corak dan karakter, sampai pemasangan bulu di titik-titik yang sudah ditentukan sesuai pesanan.
Terjual hingga ke Mancanegara
Semua proses pembuatan ini membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi karena akan memengaruhi hasil akhir. Meleset sedikit saja, produk jadi tidak akan sesuai dengan pesanan pelanggan.
“Tingkat kesulitannya sendiri terutama dari coraknya, dan tergantung dari customer juga. Kalau dia mau rikues apa, tergantung model apa, dan itu yang susah buat menyesuaikannya,” kata Yorgi di rumah produksinya.
Sejauh ini produknya sudah terjual hingga ke negara-negara luar seperti Hongkong, Singapura, Malaysia, China dan Australia. Ia pun mampu mengantongi cuan hingga Rp15 juta setiap bulannya, dengan harga per satu buah mulai dari Rp300 ribu sampai Rp800 ribu.
“Untuk pemasaran kita sudah sampai Hongkong, Singapura, Malaysia, China dan Australia. Dan di tahun ini kita siapkan juga untuk ke Amerika,” terang Yorgi yang dulu pernah bekerja di perusahaan namun kini memilih fokus menekuni produksi sekaligus hobi miniatur barongsai.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sini berbagai jenis barang bekas tersedia, mulai dari perkakas, HP sampai kursi roda.
Baca SelengkapnyaPedagang menawarkan berbagai pernak-pernik mulai dari amplop angpau, barongsai mini, lampion dan aksesoris lainnya.
Baca SelengkapnyaMirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wastra merupakan kain tradisional yang sarat akan makna budaya Nusantara.
Baca SelengkapnyaSudah luput dari sorotan, ini deretan potret kesederhanaan Isa 'Bajaj' di kampung halaman
Baca SelengkapnyaIa memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai di sejumlah pusat perbelanjaan di Depok.
Baca SelengkapnyaKonsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca Selengkapnya