Punya Rumah dari Hasil 24 Tahun Dagang Gorengan Pikulan, Begini Kisah Perjuangan Pak Yono Pria Asal Brebes yang Merantau di Depok
Hanya bermodalkan gerobak pikul dan kesabaran, sosok bernama Pak Yono mampu mewujudkan mimpinya memiliki rumah.

Hanya bermodalkan gerobak pikul dan kesabaran, sosok bernama Pak Yono mampu mewujudkan mimpinya memiliki rumah.

Punya Rumah dari Hasil 24 Tahun Dagang Gorengan Pikulan, Begini Kisah Perjuangan Pak Yono Pria Asal Brebes yang Merantau di Depok
Seorang penjual gorengan pikul di Kota Depok, Jawa Barat, berbagi cerita kehidupannya.
Hanya bermodalkan gerobak pikulan dan kesabaran yang diemban, sosok bernama Pak Yono mampu mewujudkan mimpinya memiliki rumah.
Hasil ini tidak ia dapatkan secara instan. Banyak halangan serta perjalanan berliku yang sudah dilalui. Tak jarang, ia juga mendapat kondisi tak menyenangkan saat menjajakan gorengan.
Namun, Pak Yono tak menyerah. Selama tenaga masih ia miliki untuk berjualan dan mencari rezeki halal, maka perjuangannya menafkahi keluarga tidak akan usai.


Bermula Jadi Perantauan Asal Brebes
Mengutip Youtube Langsung Laper, Pak Yono diketahui merupakan sosok yang pekerja keras.
Ia sudah merantau dari kampung asalnya di Brebes, Jawa Tengah sejak tahun 2000-an silam.
Mulanya, Pak Yono berjualan tahu gejrot. Di tengah-tengah perjalanan, usahanya kemudian beralih menjadi penjual gorengan.
“Dulu tahun 2000 itu saya jualan gorengan seribuan dapet empat, satunya Rp250 perak (rupiah). Sekarang mah udah serbuan satu bijinya,” terang pak Yono.
Berjualan Pikulan
Selama ini, ia menjajakan gorengannya menggunakan gerobak pikul. Pak Yono rela berkeliling panasnya Kota Depok demi mencari pelanggan gorengan.
Cuaca hujan pun bukan sebuah halangan bagi dirinya, dan tetap ia paksa untuk berjualan dengan menggunakan sebuah payung untuk melindungi diri.
“Ya Alhamdulillah, kondisinya naik turun yang beli. Selalu disyukuri saja. Biasanya mulai jualan itu setengah dua siang sampai habis,” terang sosok bersahaja ini.

Jual Aneka Gorengan
Dalam satu gerobak pikul, Pak Yono menjual berbagai aneka gorengan mulai dari tempe krispi, tahu isi, cireng, risol bihun, dage (fermentasi tempe) sampai bakwan.
Semua gorengannya mendapat tempat di hati para pelanggan. Namun, kata dia, bakwan jadi primadona dan paling laris setiap harinya.
“Yang paling laku masih bakwan, tapi ini pasti habis. Kita tungguin yang sabar aja pembelinya,” katanya
Kuncinya Sabar dan Berusaha
Berjualan selama 24 tahun tak membuat Pak Yono jenuh. Malah, dirinya sangat menikmati menjadi seorang penjual gorengan. Seluruh bahan ia buat sendiri, termasuk risol yang cukup rumit namun lezat itu.
Kesabaran dan terus berusaha menjadi modal utama kesuksesan usahanya. Ia pun tak ingin menyerah terhadap keadaan.
“Saya nggak mau naikin harga, biar seribuan aja sebijinya. Sedikit asal ngalir rezekinya, terus berkah,” terangnya.

Alami Pengalaman Tak Menyenangkan
Selama puluhan tahun berjualan, Pak Yono pernah mengalami sejumlah kejadian yang tak mengenakan. Salah satunya adalah saat minyak goreng dalam wajan yang berjualan tumpah.
Ketika itu, ada sekelompok remaja yang bercanda hingga menyenggol gerobaknya.
Akibatnya, minyak goreng yang seharusnya untuk berjualan harus tumpah secara keseluruhan hingga membuatnya merugi.
“Awalnya kan anak-anak naik motor itu bercanda, terus kesenggol, minyaknya tumpah. Eh diem aja, nggak bilang maaf atau bagaimana, saya ya sudah,” katanya.
Bisa Membuat Rumah
Sabarnya Pak Yono kemudian membuahkan hasil. Keuntungan berjualan yang perlahan-lahan ia kumpulkan kemudian menjadi tabungan yang cukup banyak.
Setelah itu, uang tersebut dirinya gunakan untuk membuat rumah pribadi yang ditinggali bersama keluarga.
“Alhamdulillah hasilnya udah bisa bikin rumah, udah dapet apa gitu, ya disyukuri saja, yang penting bisa cukup untuk hidup,” terangnya, tersenyum

Pak Yono menjadi sosok yang berhasil membuktikan kerja keras, konsistensi serta kesabaran menjalankan usaha bisa memetik hasilnya untuk keluarga.