Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantu Ketahanan Pangan, Warga Desa di Garut Ini Kembangkan Jamur Beraroma Bawang

Bantu Ketahanan Pangan, Warga Desa di Garut Ini Kembangkan Jamur Beraroma Bawang Ilustrasi jamur tiram. ©2015 Merdeka.com/Flickr/ dagoose1

Merdeka.com - Di tengah mewabahnya Covid-19 di Indonesia, tentu sangat mempengaruhi berbagai sektor penunjang kehidupan. Salah satu yang paling terdampak adalah sektor pangan.

Untuk meringankan beban tersebut sebuah Desa bernama Situsari, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan inovasi dengan membudidayakan jamur tiram.

Miliki Aroma Unik Khas Bawang

jamur beraroma bawang khas garut

Focusjabar.co.id ©2020 Merdeka.com

Dilansir dari focusjabar.co.id, jamur yang dikembangkan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jembar Rahayu ini ternyata miliki ciri khas yang unik, beraroma khas bawang yang semakin menarik minat masyarakat.

Jamur tiram yang terbilang unik ini bernama latin Pleurotus Ostreatus, masuk ke dalam kategori Basidiomycota dan berjenis Homobasidiomycetes.

Selain itu jamur unik ini memiliki ciri berwarna putih sedikit gelap, dan tudungnya memiliki bentuk setengah lingkaran dan mirip dengan cangkang tiram yang miliki cekung kecil di bagian tengah.

Diminati Masyarakat

Santi Cahyati selaku Komisaris BUMDes Jembar Rahayu mengungkapkan jika jamur tiram di tempatnya memang memiliki aroma dan bentuk yang unik. Dan, keunikan itulah yang semakin diminati oleh kalangan masyarakat penggemar jamur.

Menurutnya, di masa pandemi seperti sekarang ini permintaan semakin meningkat, sehingga ia berniat menambah 10 ribu Bagrog (tempat budidaya Jamur). Sebelumnya ia sudah memiliki 3.100 Bagrog.

“Karena banyaknya permintaan, Kami segera menambah 10 ribu Bagrog,” ungkap wanita yang akrab disapa Ceu Isoh itu

Cara Membudidayakan Jamur Tiram ala BUMDes Jembar Rahayu

jamur beraroma bawang khas garut

Perangkat Desa setempat sedang memantau Jamur Tiram unik khas Desa Situsari, Garut/Focusjabar.co.id ©2020 Merdeka.com

Ceu Isoh mengungkapkan jika budidaya jamur tiram khas ini sangatlah mudah, cukup menjaga kelembaban tanah yang dipakai sebagai media jamur. Lalu, menyemprotkan air seminggu sekali maka jamur sudah siap dipanen dalam 5 bulan.

Selain itu, jamur khas ini memiliki masa panen yang cukup singkat, yaitu dua hari sekali petik.

Memberdayakan Masyarakat ditengah Masa Pandemi

Menurut Ceu Isoh seiring meningkatnya produksi jamur tiram di tempatnya, maka peran aktif masyarakat juga dilibatkan. Hal ini sebagai upaya memberdayakan para pemuda setempat selama masa pandemi guna membantu memasarkan di supermarket dan beberapa pasar swalayan.

“Alhamdulillah, jamur BUMDes Jembar Rahayu sukses di pasaran. Setiap hari, permintaan terus bertambah,” katanya.

Sementara itu, menurut Camat Karangpawitan, Rena Sudrajat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Desa Situsari melalui BUMDesnya. Menurutnya langkah tersebut bisa dijadikan contoh oleh tempat lain sebagai upaya menjaga stabilisasi ketahanan pangan selama masa pandemi berlangsung.

“BUMDes Jembar Rahayu akan dijadikan contoh. Bagaimana tidak, di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19) bisa berkembang dan bisa diandalkan dalam ketahanan pangan daerah,” jelasnya.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya

Kampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya

Tak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Daya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh

Daya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh

Suasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Siap Sambut Lebaran, Intip Momen Inul Daratista Berbagi Bingkisan saat Mudik

Siap Sambut Lebaran, Intip Momen Inul Daratista Berbagi Bingkisan saat Mudik

Inul Daratista baru saja mudik ke kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya
'Yang Terlupakan' oleh Ganjar saat Sarapan Bareng Warga di Bekasi

'Yang Terlupakan' oleh Ganjar saat Sarapan Bareng Warga di Bekasi

Ganjar mengawali kampanye hari ini dengan olah raga dan sarapan bareng warga Bekasi

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Uniknya Nasi Kabaka, Makanan Khas Padang Panjang yang Berawal dari Bekal Anggota Keluarga

Uniknya Nasi Kabaka, Makanan Khas Padang Panjang yang Berawal dari Bekal Anggota Keluarga

Makanan khas yang satu ini ini memiliki aroma harum yang tentunya menggugah selera dan menjadi andalan masyarakat Padang Panjang sampai sekarang.

Baca Selengkapnya
Berwisata ke Kebun Teh Gunung Gambir, Surga Tersembunyi di Pelosok Jember

Berwisata ke Kebun Teh Gunung Gambir, Surga Tersembunyi di Pelosok Jember

Kawasan Wisata Agro Rengganis Kebun Teh Gunung Gambir di Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru Jember, ramai dikunjungi turis saat libur lebaran.

Baca Selengkapnya