Banjir Bekasi Surut, Status Tanggap Darurat Banjir Resmi Dicabut
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara resmi telah mencabut status tanggap darurat banjir yang sudah diberlakukan selama kurang lebih 7 hari, terhitung sejak tanggal 25 Februari 2020. Dicabutnya status tanggap darurat ini seiring dengan mulai surutnya banjir besar yang sempat menerjang di wilayah Kabupaten Bekasi.
Menurut Muhammad Said selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi, status tersebut telah dicabut seiring kondusifnya wilayah terdampak banjir pekan lalu.
Banjir Telah Surut
Twitter: @naynaitsab
Dilansir dari http://bekasikab.go.id/, empat dari delapan kecamatan yang sempat terdampak banjir cukup parah sudah terlihat surut, sehingga masih tersisa empat lagi yang masih tergenang. Keempat kecamatan tersebut adalah Muaragembong, Babelan, Pebayuran, dan Setu dengan rata-rata tinggi permukaan banjir antara 20-80 sentimeter.
Intensitas Hujan Menurun
Muhammad Said juga menjelaskan bahwa intensitas hujan sudah cenderung menurun di wilayah Bekasi. Hal ini membuat pihaknya telah mencabut status tanggap darurat banjir yang telah ditetapkan selama 7 hari belakangan.
Walau begitu, Ia menjelaskan bahwa pihaknya tetap menyediakan petugas yang bersiaga dengan dibantu oleh anggota TNI, Polri serta para relawan dan komunitas untuk memantau kondisi terkini.
Wilayah Terdampak Telah Kondusif
Twitter: @joansW1
Muhammad Said menambahkan bahwa status tanggap darurat sendiri ditetapkan bila 50 plus 1 wilayah sudah terkena bencana, termasuk fasilitas umum yang tidak bisa digunakan hingga mengganggu aktivitas warga secara keseluruhan.
"Sedangkan saat ini kondisinya sudah kondusif," kata Muhammad Said, Senin (02/03).
Penyebab Ditetapkannya Tanggap Darurat Banjir Bekasi
Status tanggap darurat diberlakukan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja pada pekan lalu setelah banjir melanda 41 desa di 20 kecamatan di Kabupaten Bekasi yang mengakibatkan 13.771 KK terdampak banjir.
Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan status tanggap darurat yang dimulai sejak 25 Februari sampai dengan 2 Maret 2020.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir di Braga Bandung Dipicu Tanggul Sungai Cikapundung Jebol, Terakhir Diperbaiki 2004
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaBanjir di Bekasi, BNPB: Sebagian Besar Rumah dalam Keadaan Kosong Ditinggal Mudik
Sebanyak 500 keluarga menjadi korban banjir di Bekasi
Baca Selengkapnya100 Km Jalan Jateng Rusak Akibat Banjir Termasuk Demak-Kudus, Perbaikan Dikebut Jelang Mudik
BBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir
Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaBanjir Besar Terjang Braga Bandung, Rumah-Rumah Warga Terendam hingga Satu Meter Lebih
Banjir besar menerjang kawasan Braga, Kecamatan Sumurbandung, Bandung
Baca SelengkapnyaLokasi Banjir di DKI Jakarta Meningkat
Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca Selengkapnya30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaWaspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca Selengkapnya