Bangunkan Sahur Pakai Kuda Lumping, Ini Cara Unik Warga Pandeglang Meriahkan Ramadan
Merdeka.com - Kuda lumping selama ini lebih populer di kalangan masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun tahukah Anda bahwa kesenian yang juga dikenal sebagai jaran kepang atau jathilan ini juga populer di Provinsi Banten?
Masyarakat di Kecamatan Pagelaran hingga Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang memiliki tradisi kuda lumping yang hanya ada saat momen bulan Ramadan hingga hari raya Idulfitri.
Sebagaimana dilansir dari bantenhits, kuda lumping Pandeglang selalu ditanggap untuk memeriahkan malam-malam bulan suci tersebut. Seperti apa keseruannya? Berikut kisahnya
Untuk Bangunkan Warga Sahur
Kuda lumping sendiri memang menjadi tradisi turun temurun warga setempat, terlebih untuk membantu membangunkan warga untuk santap sahur.
Biasanya sayup-sayup musik tradisional Sunda Banten untuk mengiringi kuda mulai terdengar pukul 02.00 WIB sampai pukul 03.30 WIB.
Warga pun akan turut berkumpul guna menyaksikan pertunjukan kuda lumping yang turut diiringi oleh pawang tersebut.
Menemani Warga Menjelang Waktu Sahur
Salah seorang warga setempat, Dilla mengungkapkan jika pertunjukan empat kuda yang bertingkah seperti kesurupan itu turut menyita perhatiannya.
Bahkan ia rela untuk menantikan pertunjukan tersebut sembari menahan kantuk karena seru untuk ditonton.
“Tiap tahun Bulan Puasa juga di sini mah (Pagelaran) selalu ada arak–arakan warga yang membangunkan sahur. Selain melantunkan alat musik, ada tarian kuda lumping yang cukup seru untuk ditonton,” katanya.
Memakai Doa serta Mempraktikkan Atraksi Silat
Dilla menambahkan, atraksi lainnya yang turut menyita perhatiannya adalah jurus-jurus silat yang begitu sayang untuk dilewatkan.
Biasanya pawang akan menjinakkan kuda-kuda tersebut dengan iringan doa-doa serta jampi-jampi khas tradisi setempat. Hal tersebut yang kemudian dianggapnya menarik, sehingga ia berharap tradisi Ramadan di Pandeglang ini jangan sampai hilang.
“Yang lebih serunya lagi pada saat kuda lumpingnya itu dijinakkan oleh pawangnya, karena ada semacam jurus–jurus silat yang dimainkan dalam menjinakkan kuda lumping itu,” ujarnya.
Diadakan Juga Saat Lebaran hingga Agustusan
Tradisi kuda lumping ini tak hanya diadakan saat bulan Ramadan, melainkan turut dimainkan saat Lebaran hingga perayaan 17 Agustusan.
Ade Supriyadi, seorang tokoh masyarakat di Pulau Sari Desa Cilaban Bulan Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang menjelaskan bahwa tradisi tersebut memang selalu dimainkan saat momen momen hari besar.
"Kita di sini tetap lestarikan permainan tradisional kuda lumping meskipun gempuran kemajuan teknologi semakin deras," tuturnya seperti dilansir dari Antara.
Berharap Bisa Terus Lestari
©2021 Kanal Youtube Awink05/ editorial Merdeka.com
Alunan musik tradisional seperti tiupan suling hingga tepukan kendang seakan menjadi penjaga irama dari pertunjukan tersebut.
Semakin cepat irama yang dimainkan, semakin kuat juga gerakan dari para penari kuda lumping tersebut.
Selama ini permainan tradisional itu cukup banyak dimainkan di wilayah Pandeglang, khususnya di Menes.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat melestarikan permainan kuda lumping itu," kata Ade berharap.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan
Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai
Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.
Baca SelengkapnyaNikmatnya Bubur Pedas, Menu Makanan Wajib Berbuka Puasa di Sumatra Utara
Bubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
Baca SelengkapnyaMengenal Marandang untuk Sambut Ramadan, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Tak Lekang oleh Waktu
Bedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaBersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca Selengkapnya