Merdeka.com - Selain ibadah sholat, umat muslim juga memiliki ibadah wajib yang dilakukan di waktu tertentu. Ibadah tersebut ialah puasa. Ibadah puasa ini memang biasa dilakukan di waktu tertentu yaitu pada bulan Ramadhan.

Manfaat ibadah puasa bagi seorang muslim, tidak hanya untuk mendapat pahala dan melepaskan diri dari siksa neraka. Tapi juga untuk membantu seseorang agar terhindar dari berbagai godaan syahwat dunia.

Ibadah puasa juga memiliki keistimewaan sendiri karena sedikit berbeda dibandingkan dengan ibadah lainnya. Jika umumnya ibadah yang kita lakukan hanya untuk diri sendiri, namun tidak dengan ibadah puasa.

Amalan dari ibadah puasa ini khusus untuk Allah SWT. Dalam suatu riwayat, Allah berfirman yang artinya, “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku”.

Ibadah puasa memang identik dengan bulan Ramadhan. Tapi, kita juga bisa menjalankan ibadah puasa sunnah di waktu-waktu lainnya di luar bulan Ramadhan. Salah satu puasa sunnah yang bisa kita lakukan setiap minggu adalah puasa senin kamis.

Tentang ibadah puasa senin kamis ini, banyak orang mungkin masih bingung apakah boleh menjalankan puasa ini di hari senin atau kamis saja, atau harus dijalankan pada dua hari tersebut dalam satu pekannya. Bacaan niat puasa senin pun juga berbeda dengan bacaan niat puasa kamis.

Untuk menjawab kebingungan tersebut, akan kami sampaikan pembahasan mengenai puasa senin kamis beserta bacaan niat puasa senin dan niat puasa kamis.

Puasa Senin Kamis

Seperti namanya, puasa senin kamis adalah ibadah puasa sunnah yang diamalkan pada hari senin dan kamis. Lalu muncul pertanyaan yang mungkin sampai saat ini masih membuat kaum muslim bingung.

Apakah puasa senin kamis boleh dilakukan di hari senin saja atau di hari kamis saja, atau harus dilakukan keduanya dalam satu pekan?

Dikutip dari laman konsultasisyariah.com, menjelaskan bahwa para ulama menegaskan, jika puasa di dua hari ini (senin dan kamis) bukan satu kesatuan. Artinya, Anda boleh saja berpuasa pada hari senin saja atau hari kamis saja. Karena tidak ada perintah dari Rasulullah SAW bahwa dua hari itu harus dipasangkan, demikian pula tidak ada larangan dari beliau untuk mengamalkan puasa di hari senin saja atau kamis saja.

Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi menjelaskan :

Tidak masalah puasa Senin saja atau Kamis saja. Karena yang dilarang adalah puasa hari Jumat saja, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Janganlah kalian khususkan malam Jumat dengan shalat tahajud sementara di malam-malam lain tidak, dan jangan khususkan hari Jumat dengan puasa, sementara di hari-hari lainnya tidak puasa.” (HR. Muslim).

Selanjutnya beliau kembali menegaskan,

“Adapun hari senin, tidak masalah senin saja atau kamis saja, puasa empat hari saja tidak masalah. Larangan ini hanya khusus untuk puasa hari jumat saja.”

Niat Puasa Senin Kamis

©Shutterstock

Tidak ada bacaan niat puasa senin atau pun niat puasa kamis dalam hadis shahih. Rasulullah dan para sahabat pun biasa mengerjakan amalan tersebut dengan niat tanpa melafalkannya.

Dari bersamadakwah.net, Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu, bahwa semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah syarat, namun jumhur ulama berpendapat hukumnya sunnah dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat. Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak bersumber dari Rasulullah.

Bacaan niat untuk puasa senin dengan bacaan niat puasa kamis sendiri sedikit berbeda. Berikut adalah bacaan niat puasa senin dan niat puasa kamis,

Bacaan niat puasa senin:

(Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Ta’ala

Sedangkan bacaan niat puasa kamis:

(Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Ta’ala

Untuk tata cara puasa senin kamis sendiri tidak berbeda dengan pelaksanaan ibadah puasa pada umumnya, yaitu sahur, menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa, dan berbuka ketika masuk waktu sholat maghrib.

Keutamaan Puasa Senin Kamis

Setelah mengetahui niat puasa senin dan niat puasa kamis, ada baiknya kita juga mengetahui apa saja keutamaan dari amalan puasa sunnah ini untuk memperkuat niat kita.

Dibukanya Pintu Surga

Pintu-pintu surga akan dibuka pada dua hari, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Pada hari-hari inilah dosa setiap orang akan diampuni, kecuali dua orang mukmin yang sedang bermusuhan.

Dari Abu Harrairah Radiallahu anhu, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda:

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim).

Surga Khusus bagi Orang Berpuasa

Orang-orang yang rajin mengamalkan ibadah puasa, akan memasuki surga khusus yang bernama Ar-Rayyan.

“Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,” yang akan dimasuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka berpuasa. Di katakan: manakah orang-orang yang suka berpuasa? Maka mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun masuk melaluinya lagi.” (HR Bukhori dan Muslim).

Waktu Diperiksanya Amalan Manusia

Dari Abu Harrairah Radiallahu anhu, bahwasannya Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:

“Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Allah dalam setiap pekan (Jumu’ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim).

Amalan yang Disukai Rasul

Dari ‘Aisyah Radhiallahu anha, ia mengatakan,

“Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad).

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam juga menyampaikan alasan beliau berpuasa di kedua hari ini melalui hadis berikut,

“Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.”(HR. At Tirmidzi dan lainnya).