Merdeka.com - Pohon bakau tumbuh di daerah dengan tanah rendah oksigen, di mana air yang bergerak lambat memungkinkan sedimen halus terakumulasi. Hutan bakau hanya tumbuh di garis lintang tropis dan subtropis di dekat khatulistiwa karena tidak dapat menahan suhu beku.
Hutan bakau dapat dikenali dari jalinan rimbunnya akar penyangga yang membuat pepohonan tampak berdiri di panggung di atas air. Akar yang kusut ini memungkinkan pohon untuk mengatasi pasang surut air pasang setiap hari. Akar juga akan memperlambat pergerakan air pasang, sehingga menyebabkan sedimen mengendap dari air dan membangun dasar berlumpur.
Hutan bakau memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan lingkungan sekitar. Bahkan hutan bakau ini berperan untuk melindungi manusia dengan cara yang unik, mulai dari menyediakan tempat berkembang biak ikan, penyimpanan karbon, hingga melindungi manusia dari banjir.
Meski perannya sangat penting, namun keberadaan hutan bakau ini justru terancam. Lahan hutan bakau banyak diubah sebagai lahan untuk pertanian, pengembangan industri, dan proyek infrastruktur. Selain itu, adanya perubahan iklim dan polusi, kemudian ancaman lokal, seperti pemanenan kayu yang berlebihan, bendungan dan irigasi yang mengurangi aliran air yang mencapai hutan juga dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan pada hutan bakau.
Keberadaan hutan bakau sudah jelas memberikan dampak positif pada lingkungan sekitarnya. Dilansir dari ecoviva.org dan weforum.org, berikut apa saja manfaat hutan bakau bagi lingkungan dan juga manusia.
Manfaat hutan bakau yang pertama yaitu sebagai rumah bagi keanekaragaman hayati. Hutan bakau menyediakan habitat bersarang dan berkembang biak bagi ikan dan kerang, burung migran, dan penyu.
Diperkirakan 80% tangkapan ikan dunia bergantung pada hutan bakau baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya ada di Teluk Jiquilisco, El Salvador, di mana setidaknya terdapat 2 buaya, 3 kerang, 3 kepiting dan udang, 4 penyu, 9 burung, dan 12 spesies amfibi, serta berbagai jenis ikan. Beberapa spesies hewan ini bahkan terancam punah.
Manfaat hutan bakau yang kedua yaitu untuk menjaga kualitas air. Dengan jaringan akar yang padat dan vegetasi di sekitarnya, mereka menyaring dan menjebak sedimen, logam berat, dan polutan lainnya. Kemampuan untuk menahan sedimen yang mengalir dari hulu mencegah kontaminasi saluran air hilir dan melindungi habitat sensitif seperti terumbu karang dan padang lamun di bawahnya.
Advertisement
©AFP PHOTO/Sonny Tumbelaka
Manfaat hutan bakau yang ketiga adalah sebagai pelindung alami pantai. Sistem akar yang kokoh dari pohon bakau menjadikannya sebagai penghalang alami dari gelombang badai dan banjir yang hebat. Sedimen sungai dan tanah terjebak oleh akarnya, sehingga melindungi daerah garis pantai dan memperlambat erosi. Proses penyaringan ini juga mencegah sedimen berbahaya mencapai terumbu karang dan padang lamun.
Pada 2017, Konferensi Kelautan PBB juga memperkirakan bahwa hampir 2,4 miliar orang tinggal dalam jarak 100 km dari pantai. Hutan bakau memberikan perlindungan bagi masyarakat yang menghadapi risiko kenaikan permukaan laut dan peristiwa cuaca buruk yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Manfaat hutan bakau yang keempat yakni dapat menyediakan mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Banyak orang yang tinggal di dalam dan sekitar hutan bakau bergantung pada hutan ini sebagai mata pencaharian mereka.
Pohonnya merupakan sumber kayu yang andal untuk konstruksi dan bahan bakar, yang dikenal karena ketahanannya yang kuat terhadap pembusukan dan serangga. Namun, di beberapa daerah, kayunya telah dipanen secara komersial untuk pulp, serpihan kayu dan arang, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan.
Ekstrak tumbuhan ini dikumpulkan oleh penduduk setempat karena kualitas pengobatannya dan daun pohon bakau sering digunakan untuk pakan ternak. Perairan hutan bakau memberi nelayan lokal pasokan ikan, kepiting, dan kerang yang melimpah untuk dijual sehingga memberikan penghasilan.
Manfaat hutan bakau yang kelima adalah sebagai tempat penyimpanan karbon. Hutan bakau menyerap karbon dengan kecepatan dua hingga empat kali lebih besar dari hutan tropis dan menyimpan tiga hingga lima kali lebih banyak karbon per area, dibanding hutan tropis.
Ini berarti bahwa melestarikan dan memulihkan hutan bakau sangat penting untuk memerangi perubahan iklim, pemanasan iklim global yang dipicu oleh peningkatan emisi karbon, yang telah menimbulkan dampak bencana bagi masyarakat di seluruh dunia. Pada saat yang sama, hutan bakau juga rentan terhadap perubahan iklim karena kenaikan permukaan laut mendorong ekosistem ke daratan.
Manfaat hutan bakau yang berikutnya yaitu sebagai bahan bangunan dan pengobatan. Selain mengonsumsi ikan dan kerang dari hutan bakau, masyarakat secara historis juga menggunakan kayu bakau dan ekstrak lainnya untuk keperluan bangunan dan pengobatan.
Potensi mereka sebagai sumber bahan biologis baru, seperti senyawa antibakteri dan gen tahan hama, sebagian besar masih belum ditemukan. Hutan bakau mewakili kurang dari 0,4% hutan dunia, namun sayangnya, hutan ini menghilang tiga hingga lima kali lebih cepat daripada hutan secara keseluruhan.
Manfaat hutan bakau yang terakhir yaitu untuk mendorong ekowisata. Pariwisata berkelanjutan menawarkan stimulus untuk melestarikan kawasan hutan bakau yang ada, yang berpotensi menghasilkan pendapatan bagi penduduk lokal. Seringkali terletak di dekat terumbu karang dan pantai berpasir, hutan bakau menyediakan lingkungan yang cocok untuk kegiatan olahraga seperti memancing, kayak, dan wisata mengamati burung.
Tentu saja, penting untuk menjaga keseimbangan antara jumlah pengunjung dan melindungi ekosistem hutan yang rapuh. Jika dilaksanakan pada tingkat yang berkelanjutan, ekowisata dapat memberikan motivasi yang sempurna untuk melindungi hutan bakau, alih-alih menebangnya untuk pengembangan pariwisata massal.
Advertisement
Tinggal Kenangan, Ini Kedekatan Detri Warmanto dan Ayah Mertua Almarhum Tjahjo Kumolo
Sekitar 9 Jam yang laluCara Memutihkan Wajah Pria dengan Jeruk Nipis, Efektif dan Mudah Dilakukan
Sekitar 10 Jam yang laluJenis Penyakit Payudara yang Penting Diwaspadai, Jangan Anggap Sepele
Sekitar 10 Jam yang laluSetahun Menikah, Intip Potret Kebersamaan Mumuk Gomez dan Suami
Sekitar 11 Jam yang laluDitanya soal Tambah Momongan, Rizky Billar Akui Ingin Punya Anak Kembar
Sekitar 11 Jam yang laluMpok Atiek Curhat, Kerap Menangis karena Masalah Ini
Sekitar 13 Jam yang laluKenali PMK, Penyakit Mulut dan Kuku yang Menyerang Hewan Kurban
Sekitar 13 Jam yang laluPenyebab Anak Tantrum yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya
Sekitar 15 Jam yang laluAplikasi Mypertamina Belum Berlaku di Pandeglang, Pengawas SPBU Beri Alasan Ini
Sekitar 18 Jam yang laluKerap Dianggap Bawa Sial, Ini Alasan Denny Sumargo Minta Dirukiah
Sekitar 19 Jam yang laluOperasi Bisa dari Jauh, Dokter RS Hasan Sadikin Sebut Bedah Robotik Dimulai 2025
Sekitar 20 Jam yang laluResep Jamur Kancing Bumbu Pedas, Enak dan Mudah Dibuat
Sekitar 20 Jam yang laluAmalan Ibu Hamil Sesuai Ajaran Islam, Berikut Keutamaannya
Sekitar 20 Jam yang laluSudah Berusia Kepala Enam, Mpok Atiek Mengaku Masih Kerap Didekati Berondong
Sekitar 20 Jam yang laluMengenang Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sosok Kakek yang Hangat dan Dekat dengan Cucu
Sekitar 15 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 1 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 1 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 1 Minggu yang laluIndonesia dan UAE Sepakati IUAE-CEPA, Ini Isinya
Sekitar 6 Jam yang laluJokowi Bertemu Presiden MBZ di Istana Al Shatie
Sekitar 7 Jam yang laluAlasan Jokowi Tak Pernah Pakai Rompi Antipeluru saat Kunjungi Negara Perang
Sekitar 12 Jam yang laluMomen Hangat Pertemuan Jokowi dan Putin di Istana Kremlin
Sekitar 18 Jam yang laluWNA Jadi Salah Satu Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Bali
Sekitar 7 Jam yang laluUpdate Kasus Covid-19 Hari Ini 1 Juli 2022
Sekitar 11 Jam yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Kasus Positif Covid-19 Sengaja Dinaikkan Jelang Iduladha
Sekitar 14 Jam yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 1 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 4 Minggu yang laluVIDEO: Blak-blakan Putin Ditemui Jokowi di Rusia, Ungkap Masalah Krisis Sesungguhnya
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Jokowi Bertemu Putin di Rusia, Tegaskan Indonesia Ingin Perang Selesai!
Sekitar 12 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami