Merdeka.com - Siapa yang bisa menolak jika ada gorengan yang tersaji di atas meja. Godaan makanan berminyak ini memang sulit untuk dilawan. Meskipun kita tahu bahwa makanan berminyak ini bukanlah pilihan yang baik, makanan tersebut tetap saja berhasil masuk ke dalam perut.
Meskipun sulit untuk dilawan, kita harus ingat bahwa makanan berminyak akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.Perlu diingat, makanan berminyak dibuat dengan minyak berlebih.
Tidak hanya gorengan, makanan berminyak juga dapat kita temukan dalam makanan cepat saji, seperti kentang goreng, pizza, burger, dan donat. Makanan ini cenderung tinggi kalori, lemak, garam, dan karbohidrat olahan. Namun, rendah serat, vitamin, dan mineral.
Meskipun bisa menjadi camilan yang menyenangkan dan lezat, makanan berminyak memiliki bahaya yang dapat mengancam kesehatan seseorang. Melansir dari Healthline, berikut bahaya makanan berminyak bagi kesehatan.
Bahaya makanan berminyak yang pertama adalah dapat menyebabkan kembung, sakit perut, dan diare. Di antara daftar makronutrien, lemak menjadi yang paling lambat dicerna. Karena makanan berminyak mengandung banyak lemak, makanan ini akan memperlambat proses pengosongan perut.
Sebaliknya, makanan yang menghabiskan lebih banyak waktu di perut, bisa menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut. Seseorang yang mengeluh tentang pencernaannya, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), pankreatitis kronis, atau sakit perut, makanan berlemak tinggi dapat memicu sakit perut, kram, dan diare.
Bahaya makanan berminyak yang kedua yaitu dapat merusak mikrobiosma usus. Makanan berminyak diketahui dapat merusak bakteri sehat yang ada di dalam usus Anda. Kumpulan mikroorganisme ini, yang juga disebut sebagai mikrobioma usus, dapat mempengaruhi pencernaan serat dan kesehatan usus.
Bakteri usus yang sehat dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL untuk melindungi jantung, sementara bakteri yang berbahaya dapat menghasilkan senyawa perusak arteri yang berkontribusi pada penyakit jantung. Selain itu, ketidakseimbangan bakteri usus juga dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Advertisement
© thesun.co.uk
Bahaya makanan berminyak yang ketiga adalah dapat meningkatkan berat badan dan obesitas. Makanan berminyak, yang dimasak dengan lemak dalam jumlah besar, dapat menyebabkan penambahan berat badan karena jumlah kalorinya yang tinggi.
Studi observasi mengaitkan asupan tinggi gorengan dan makanan cepat saji dengan peningkatan peningkatan berat badan dan obesitas. Obesitas sendiri telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker tertentu.
Bahaya makanan berminyak yang keempat yakni meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Makanan berminyak memiliki beberapa efek negatif pada kesehatan jantung. Misalnya, gorengan telah terbukti meningkatkan tekanan darah, menurunkan HDL (kolesterol baik), dan menyebabkan penambahan berat badan serta obesitas, yang semuanya terkait dengan penyakit jantung. Penelitian juga mengungkapkan bahwa keripik kentang dapat meningkatkan peradangan dan dapat menyebabkan penyakit jantung.
Bahaya makanan berminyak yang kelima adalah dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Mengonsumsi gorengan dan makanan cepat saji, yang tidak hanya mencakup makanan berminyak tetapi juga minuman manis, bisa menyebabkan asupan kalori tinggi, penambahan berat badan, kontrol gula darah yang buruk, dan peningkatan peradangan.
Pada gilirannya, faktor-faktor ini akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang mencakup obesitas, tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi.
©Shutterstock
Banyak orang mengaitkan makanan berminyak dengan jerawat. Sebuah studi pada lebih dari 5.000 remaja di China menemukan bahwa makan gorengan secara teratur akan meningkatkan risiko jerawat hingga 17%. Terlebih lagi, penelitian lain pada 2.300 remaja Turki mengungkapkan bahwa makan makanan berminyak seperti sosis dan burger meningkatkan risiko jerawat sebesar 24%.
Namun, mekanisme pasti di balik efek ini masih belum jelas. Beberapa peneliti berpendapat bahwa pola makan yang buruk dapat mempengaruhi ekspresi gen dan mengubah kadar hormon.
Bahaya makanan berminyak yang terakhir yaitu dapat mengganggu fungsi otak. Pola makan yang kaya akan makanan berlemak dapat menyebabkan masalah pada fungsi otak. Peningkatan berat badan, tekanan darah tinggi, dan sindrom metabolik yang terkait dengan makanan berminyak juga berkaitan dengan kerusakan pada struktur, jaringan, dan aktivitas otak Anda.
Dua penelitian besar pada 5.083 dan 18.080 orang, masing-masing, mengaitkan diet tinggi makanan berminyak dan gorengan dengan penurunan kemampuan belajar dan memori, serta peningkatan peradangan.
Advertisement
Sejarah 24 Mei 1958: Terbentuknya Agensi Berita Terbesar Dunia UPI
Sekitar 46 Menit yang lalu9 Manfaat Teh Chamomile untuk Tubuh, Tingkatkan Kesehatan Pencernaan hingga Kulit
Sekitar 9 Jam yang laluDokter UI Beberkan Fase Penularan Hepatitis Akut, Diawali Diare hingga Kejang
Sekitar 10 Jam yang laluAtlet Menembak Asal Cirebon Raih Emas di SEA Games, Ini Kisah Perjuangannya
Sekitar 14 Jam yang laluResep Masakan dari Telur yang Lezat dan Sederhana, Jadi Ide Masak Sehari-hari
Sekitar 15 Jam yang laluCara Menulis Daftar Pustaka dari Buku, Perhatikan Urutannya
Sekitar 15 Jam yang laluCara Membersihkan Mesin Mobil dengan Benar dan Aman
Sekitar 16 Jam yang laluTerpanjang di Asia Tenggara, Rasakan Serunya 'Melayang' di Jembatan Rengganis Bandung
Sekitar 16 Jam yang laluContoh BUMN beserta Fungsi dan Ciri-cirinya
Sekitar 18 Jam yang laluSetahun Terbengkalai, Ini Potret Tumpukan Sampah di Cirebon Sampai Tutupi Jalan Desa
Sekitar 19 Jam yang laluKecelakaan Bus di Ciamis Diduga Karena Rem Blong, Begini Keterangan Polisi
Sekitar 20 Jam yang laluMengenal Xiangqi, Olahraga Catur China yang Debut di SEA Games 2021
Sekitar 22 Jam yang laluResmi Dideklarasikan Jadi Kota Angklung, Begini Sejarah Perjalanannya di Kota Bandung
Sekitar 23 Jam yang lalu8 Cara Mencegah Infeksi untuk Lindungi Tubuh, Jadikan Kebiasaan Sehari-hari
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Utus Luhut Bereskan Masalah Minyak Goreng
Sekitar 6 Jam yang laluPedagang Warteg Belum Temukan Minyak Goreng Curah Harga Rp14.000 per Liter
Sekitar 16 Jam yang laluLarangan Sudah Dicabut, Pengusaha Akui Masih Sulit Ekspor CPO dan Minyak Goreng
Sekitar 1 Hari yang laluMinyak Goreng Curah di Cirebon Melimpah, Harga per Liter Rp14.500
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 2 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 2 Hari yang laluAlternatif Cara Tahan Kenaikan Harga Pertalite dkk Tanpa Tambah Utang
Sekitar 2 Hari yang laluLangkah Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM Hingga Tarif Listrik Tepat
Sekitar 2 Hari yang laluAda Perang Rusia-Ukraina, Airlangga Harap Ekonomi RI Tetap Terjaga
Sekitar 9 Jam yang laluSri Mulyani: Ekonomi RI di Kuartal I Cukup Baik Dibanding Negara Lain
Sekitar 11 Jam yang laluKondisi Hancur Universitas di Bakhmut Diserang Roket Rusia
Sekitar 12 Jam yang laluKasus Covid-19 Tidak Naik, Wamenkes Sebut 99,6% Masyarakat Sudah Punya Antibodi
Sekitar 8 Jam yang laluWamenkes: Covid-19 di Indonesia Ada di Fase Terkendali
Sekitar 12 Jam yang laluKorea Utara Abaikan Tawaran Bantuan dan Vaksin Covid dari AS
Sekitar 15 Jam yang laluPerkembangan Transportasi dan Infrastruktur Dukung Suksesnya Mudik 2022
Sekitar 14 Jam yang laluMenhub Budi: Pembayaran Santunan Kecelakaan Turun 50 Persen saat Mudik 2022
Sekitar 16 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami