Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Bahaya Makan Berlebihan saat Buka Puasa, Bisa Ganggu Fungsi Otak

7 Bahaya Makan Berlebihan saat Buka Puasa, Bisa Ganggu Fungsi Otak Bahaya Makan Berlebihan. medicalnewstoday.com

Merdeka.com - Menahan rasa lapar sejak matahari terbit hingga matahari terbenam akan membuat nafsu makan orang meningkat menjelang waktu berbuka. Tak jarang, waktu buka puasa ini dijadikan sebagai momen “balas dendam”.

Anda mungkin juga sudah memikirkan apa saja makanan yang nanti akan disantap, bahkan sejak siang atau pagi hari. Pada akhirnya, meja pun akan penuh dengan makanan dan Anda akan berakhir dengan kekenyangan.

Meskipun sedang berpuasa, namun Anda harus tetap mengontrol asupan makanan saat berbuka puasa. Makan secara berlebihan mungkin dapat memuaskan nafsu makan yang sudah Anda tahan. Tapi Anda harus ingat, makan berlebihan tidak dianjurkan oleh agama dan juga berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Dilansir dari Healthline, kami akan sampaikan apa saja potensi bahaya makan berlebihan bagi kesehatan tubuh.

Meningkatkan lemak tubuh

ilustrasi makan terlalu cepat

©Medical News Today

Bahaya makan berlebihan yang pertama adalah dapat meningkatkan lemak tubuh. Keseimbangan kalori harian ditentukan oleh seberapa banyak kalori yang Anda konsumsi versus seberapa banyak yang Anda bakar. Ketika Anda makan lebih banyak dari yang Anda bakar, maka dikenal sebagai kelebihan kalori. Tubuh Anda kemudian menyimpan kalori tambahan ini sebagai lemak.

Makan berlebihan dinilai akan menimbulkan masalah karena dapat mengembangkan kelebihan lemak tubuh atau obesitas karena Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Anda butuhkan. Terlebih saat bulan Ramadhan, Anda mungkin akan sangat jarang berolahraga.

Mengganggu hormon lapar tubuh

Bahaya makan berlebihan yang kedua yaitu dapat mengganggu hormon rasa lapar pada tubuh. Ada dua hormon utama yang memengaruhi pengaturan rasa lapar, yaitu ghrelin, yang merangsang nafsu makan, dan leptin, yang menekan nafsu makan.

Saat Anda belum makan untuk beberapa saat, kadar ghrelin meningkat. Kemudian, setelah Anda makan, kadar leptin memberi tahu tubuh bahwa Anda sudah kenyang. Namun, makan berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ini.

Mengonsumsi makanan tinggi lemak, garam, atau gula akan melepaskan hormon perasaan senang seperti dopamin, yang mengaktifkan pusat kesenangan di otak Anda. Seiring waktu, tubuh Anda mungkin mengasosiasikan sensasi kenikmatan ini dengan makanan tertentu, yang cenderung tinggi lemak dan kalori.

Proses ini pada akhirnya dapat mengesampingkan pengaturan rasa lapar, mendorong Anda makan untuk kesenangan daripada rasa lapar. Gangguan hormon ini dapat memicu siklus makan berlebihan yang terus-menerus.

Meningkatkan risiko penyakit

Bahaya makan berlebihan yang ketiga yakni dapat meningkatkan risiko penyakit. Meskipun makan berlebihan sesekali tidak memengaruhi kesehatan jangka panjang, makan berlebihan yang kronis dapat menyebabkan obesitas. Pada gilirannya, kondisi ini akan meningkatkan risiko penyakit.

Obesitas, yang didefinisikan sebagai tubuh yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih, merupakan salah satu faktor risiko utama sindrom metabolik. Kumpulan kondisi ini meningkatkan peluang Anda terkena penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes dan stroke.

Indikator sindrom metabolik meliputi kadar lemak dalam darah yang tinggi, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan peradangan. Anda dapat mengurangi risiko kondisi ini dengan menghindari makanan olahan berkalori tinggi, makan banyak sayuran kaya serat, dan membatasi ukuran porsi karbohidrat.

Mengganggu fungsi otak

ilustrasi otak

dementiatalk.net

Bahaya makan berlebihan yang keempat adalah mengganggu fungsi otak. Beberapa penelitian mengaitkan makan berlebihan dan obesitas dengan penurunan mental pada orang dewasa yang lebih tua, dibandingkan dengan mereka yang tidak makan berlebihan.

Satu studi pada orang dewasa yang lebih tua menemukan bahwa kelebihan berat badan berpengaruh negative pada ingatan, dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal. Meskipun demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengidentifikasi tingkat dan mekanisme penurunan mental terkait dengan makan berlebihan dan obesitas.

Mengingat otak Anda terdiri dari sekitar 60% lemak, mengonsumsi lemak sehat seperti alpukat, selai kacang, ikan berlemak, dan minyak zaitun dapat membantu mencegah penurunan mental ini.

Dapat membuat mual

Bahaya makan berlebihan yang kelima yaitu dapat membuat Anda mual. Makan berlebihan secara teratur dapat menyebabkan perasaan mual dan pencernaan yang tidak nyaman.

Perut orang dewasa kira-kira memiliki ukuran kepalan tangan dan dapat menampung sekitar 2,5 ons (75 mL) saat kosong, meskipun dapat mengembang hingga menampung sekitar 1 liter (950 mL). Namun, angka-angka ini bervariasi berdasarkan ukuran tubuh dan seberapa banyak Anda makan secara teratur.

Saat makan besar dan mulai mencapai batas kapasitas perut, Anda mungkin mengalami mual atau gangguan pencernaan. Dalam kasus yang parah, mual ini dapat memicu muntah, yang merupakan cara tubuh untuk meredakan tekanan lambung akut.

Menyebabkan gas berlebihan dan kembung

Bahaya makan berlebihan saat buka puasa juga dapat menyebabkan gas berlebihan dan kembung. Makan dalam jumlah besar dapat membuat sistem pencernaan Anda tegang, memicu gas dan kembung.

Makanan penghasil gas yang cenderung dimakan berlebihan adalah makanan pedas dan berlemak, serta minuman berkarbonasi seperti soda. Kacang-kacangan, sayuran tertentu, dan biji-bijian juga dapat menghasilkan gas, meskipun tidak terlalu sering dimakan.

Selain itu, makan terlalu cepat dapat menyebabkan gas dan kembung karena banyaknya makanan yang masuk ke perut dengan cepat. Anda dapat menghindari kelebihan gas dan kembung dengan makan perlahan, menunggu setelah makan untuk minum cairan, dan mengurangi porsi makanan yang mengandung gas.

Memicu kantuk

Bahaya makan berlebihan yang terakhir yakni bisa memicu kantuk. Setelah makan berlebihan, banyak orang menjadi lesu atau lelah. Kondisi ini disebabkan karena fenomena yang disebut hipoglikemia reaktif, di mana gula darah Anda turun tak lama setelah makan besar.

Gula darah rendah umumnya dikaitkan dengan gejala seperti mengantuk, lesu, detak jantung cepat, dan sakit kepala. Meski tidak sepenuhnya dipahami, penyebabnya diduga terkait dengan kelebihan produksi insulin.

Meskipun paling umum terjadi pada penderita diabetes yang memberikan terlalu banyak insulin, hipoglikemia reaktif dapat terjadi pada beberapa orang akibat makan berlebihan.

(mdk/ank)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Setelah Berbuka Puasa

Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Setelah Berbuka Puasa

Pada saat berbuka puasa, terdapat sejumlah makanan yang terbaik untuk dikonsumsi demi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Baca Selengkapnya
8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan

8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan

Makanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa adalah makanan yang dapat memberikan energi cepat, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi penting.

Baca Selengkapnya
Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini  Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Cara Mencegah Makan Berlebih saat Berbuka Puasa

5 Cara Mencegah Makan Berlebih saat Berbuka Puasa

Makan berlebih bisa terjadi pada saat berbuka puasa, hindari terjadinya hal ini terutama ketika berkembang menjadi penyimpangan makan.

Baca Selengkapnya
Kendalikan Sekarang Juga, Cek 5 Bahaya Asupan Gula Berlebihan Selama Puasa

Kendalikan Sekarang Juga, Cek 5 Bahaya Asupan Gula Berlebihan Selama Puasa

Makanan manis memang menggoda, tapi waspada asupannya selama puasa.

Baca Selengkapnya
Bikin Kuat Puasa Sampai Maghrib, Ini 9 Makanan yang Cocok untuk Sahur

Bikin Kuat Puasa Sampai Maghrib, Ini 9 Makanan yang Cocok untuk Sahur

Saat menjalankan ibadah puasa, penting untuk memilih makanan yang tepat saat sahur agar energi terjaga & rasa lapar tidak terlalu dirasakan hingga waktu berbuka

Baca Selengkapnya
4 Rekomendasi Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Bantu Menambah Massa Otot

4 Rekomendasi Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Bantu Menambah Massa Otot

Berbagai makanan sehat yang bisa dikonsumsi untuk membantu menambah massa otot dan membentuk tubuh.

Baca Selengkapnya
15 Buah yang Paling Menyehatkan saat Dikonsumsi, Perhatikan Porsi Tiap Harinya

15 Buah yang Paling Menyehatkan saat Dikonsumsi, Perhatikan Porsi Tiap Harinya

Semua jenis buah-buahan adalah makanan bergizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Yuk, simak 15 buah yang paling menyehatkan saat dikonsumsi!

Baca Selengkapnya
Makan Terlalu Cepat dan Tergesa-gesa saat Sahur Bisa Timbulkan 7 Dampak Buruk Ini

Makan Terlalu Cepat dan Tergesa-gesa saat Sahur Bisa Timbulkan 7 Dampak Buruk Ini

Banyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh.

Baca Selengkapnya