Merdeka.com - Sewaktu kecil, Anda mungkin pernah ditegur orang tua karena mandi terlalu lama. Namun, teguran orang tua ini ternyata ada benarnya juga. Terlepas dari alasan orang tua menegur Anda, mandi terlalu lama dapat menimbulkan masalah pada tubuh, khususnya kulit.

Mandi memang menjadi aktivitas sehari-hari. Apalagi guyuran air ini akan terasa lebih segar ketika kita selesai bekerja atau berolahraga. Mandi tidak hanya menyegarkan badan, tapi juga bisa menghilangkan rasa penat dan membuat tubuh menjadi rileks.

Meski begitu, tidak disarankan mandi terlalu lama. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), waktu mandi rata-rata yang disarankan adalah 8 menit. Jika Anda mandi terlalu lama, justru akan mengurangi kelembapan kulit dan menyebabkan kulit kering.

Berikut beberapa dampak mandi terlalu lama bagi kesehatan yang kami lansir dari bustle.com.

Dapat Menghapus Penghalang Alami Kulit

Dampak mandi terlalu lama yang pertama dapat menghapus penghalang alami yang dimiliki kulit. Berdiri di bawah pancuran untuk waktu yang lama mungkin memang terasa menyegarkan, tetapi hal ini justru tidak baik untuk kulit Anda.

Kebiasaan ini akan mengganggu pelindung kulit. Heidi Waldorf, dari Waldorf Dermatology Aesthetics, mengatakan bahwa penghalang kulit penting karena mencegah iritan dan mengurangi gejala gatal, kekeringan, rasa terbakar, dan ketidaknyamanan.

Ketika mandi terlalu lama, air akan mengikis protein dan lipid alami yang membentuk 'dinding' bata dan mortir dari penghalang di luar kulit.

©Shutterstock

Menimbulkan Pusing

Dampak mandi terlalu lama yang kedua bisa menyebabkan pusing. Sebagian dari Anda mungkin pernah merasakan pusing setelah mandi terlalu lama. Hal ini berkaitan dengan tekanan darah. Ketika mandi air panas, tekanan darah Anda menjadi turun karena panasnya dapat melebarkan pembuluh darah tepi sehingga terkadang membuat Anda merasa pusing.

Dapat Menyebabkan Infeksi

Dampak mandi terlalu lama yang keempat dapat menyebabkan infeksi. Ketika pelindung alami pada kulit Anda terganggu ketika mandi terlalu lama, kulit kering yang dihasilkan dapat menyebabkan kerusakan mikroskopis pada kulit, sehingga dapat meningkatkan paparan infeksi, bahan kimia, dan allergen. Waktu mandi yang lebih pendek, dengan air dingin, dan dengan intensitas yang jarang akan lebih baik untuk kulit, terutama selama musim dingin.

©www.wikihow.com

Membuat Psoriasis Menjadi Lebih Buruk

Dampak mandi terlalu lama yang keempat dapat memperburuk kondisi psoriasis menjadi lebih buruk ketika Anda mandi air hangat terlalu lama. Jika Anda menderita psoriasis atau rosacea, kehilangan minyak alami justru akan memperburuk kondisinya. Mandi air panas yang lama dapat memperburuk kondisi ini, jadi sebaiknya persingkat waktu mandi agar masalah Anda tidak semakin parah.

Memperburuk Kemerahan pada Kulit

Dampak mandi terlalu lama yang kelima dapat membuat kulit kemerahan. Mandi air panas dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi, atau pembesaran kapiler.

Jika Anda mengalami lesi jerawat yang meradang atau mengalami peradangan pasca jerawat yang menyebabkan kulit memerah, kapiler akan melebar di area tersebut akibat panas sehingga membuat area tersebut tampak lebih merah dari kulit lainnya.

Itulah mengapa, jika Anda mengalami kulit kemerahan, akan lebih baik jika mandi air dingin dengan waktu yang lebih pendek, terutama bagi penderita rosacea dan kulit berjerawat.

©stamfordskin.com

Memicu Eksim

Dampak mandi terlalu lama yang terakhir dapat memicu eksim. Mandi terlalu lama akan membuat kulit Anda menjadi kering. Kulit yang kering ini bisa menjadi pemicu timbulnya eksim dan iritasi.

Apalagi saat mandi kita juga bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dari sabun, yang mana hal itu dapat mengikat sebum. Itulah mengapa kita dapat kehilangan minyak alami yang berguna untuk melembapkan kulit ketika mandi.

Semakin lama Anda mandi, maka kelembapan alami pada kulit juga semakin terkikis. Itulah mengapa penderita eksim tidak disarankan untuk mandi terlalu lama.