Merdeka.com - Siapa yang tidak suka cokelat. Anda mungkin tidak akan menolak jika diberi makanan ringan ini. Dengan rasanya yang manis dan lezat, tak heran jika cokelat digilai banyak orang. Namun, meski cokelat memiliki rasa yang lezat dan juga bermanfaat, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi cokelat berlebihan.

Mungkin Anda juga sering mendengar teguran orang tua agar tidak banyak makan cokelat atau pun makanan manis lainnya. Alasannya karena gula yang ada di dalam makanan tersebut bisa merusak gigi. Terlepas dari alasan tersebut, Anda mungkin harus mendengarkan nasehat orang tua yang satu ini.

Pasalnya, dampak mengonsumsi cokelat secara berlebihan tidak hanya berpengaruh pada gigi. Bahaya makan cokelat berlebihan bisa berpengaruh pada kolesterol hingga berat badan yang meningkat.

Cokelat memang makanan yang nikmat, dan salah satu manfaatnya bisa membuat mood kita menjadi lebih baik. Namun, Anda juga harus membatasi konsumsi makanan manis ini untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan. Berikut beberapa bahaya makan cokelat berlebihan yang dilansir dari livestrong.com.

Sebabkan Alergi

Bahaya makan cokelat berlebihan yang pertama adalah dapat menjadi penyebab alergi. Banyak orang saat ini yang alergi terhadap makanan tertentu.

Makalah yang terbit pada April 2017 di Journal of Food Protection menunjukkan bahwa banyak batang cokelat mengandung alergen yang seperti susu dan kacang-kacangan. Makanan ini dapat menyebabkan reaksi yang parah pada beberapa orang.

Kontaminasi semacam itu sering terjadi bahkan ketika produsen memberi label produk tersebut sebagai makanan yang aman.

Mulas

Bahaya makan cokelat berlebihan yang kedua yaitu mulas. Menurut American Society for Gastrointestinal Endoscopy, cokelat menurunkan tekanan sfingter esofagus, suatu perubahan yang dapat membuat Anda menjadi rentan mengalami mulas.

Faktanya, buletin dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases merekomendasikan untuk menghindari cokelat sebagai cara untuk mencegah gejala gastroesophageal reflux.

Kandungan Gula Tinggi

Bahaya makan cokelat berlebihan yang ketiga yaitu kandungan gulanya yang tinggi. Cokelat memiliki rasa yang kaya tidak hanya karena lemak yang dikandungnya, tetapi juga dari kandungan gulanya yang tinggi.

Setiap porsi 1,55 ons, atau sekitar satu batang, mengandung 22,66 gram gula. Meskipun gula dapat memberikan energi, namun gula juga memiliki beberapa kekurangan nutrisi. Gula dapat meningkatkan kerusakan gigi, dan diet tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Cokelat hitam juga mengandung banyak gula, tetapi lebih sedikit dari cokelat susu. Satu porsi 1,55 ons coklat hitam, 70 persen menghasilkan 10,54 gram gula, yaitu kurang dari setengah dari apa yang dikandung dalam coklat susu.

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/lithian

Elemen Beracun

Bahaya makan cokelat berlebihan yang keempat adalah adanya elemen yang beracun dalam cokelat. Cokelat juga dapat mengandung racun yang tidak terdeteksi.

Laporan Maret 2018 di Journal of Food Composition and Analysis menunjukkan bahwa cokelat olahan dan kakao mentah memiliki kadar kadmium dan nikel yang tidak aman. Logam berat ini bisa menumpuk di tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Penambahan Berat Badan

Bahaya makan cokelat berlebihan yang kelima adalah menyebabkan obesitas. Sebuah makalah yang terbit pada Maret 2015 di Obesity melihat korelasi antara konsumsi permen coklat dan bertambahnya berat badan.

Peneliti mensurvei wanita pasca menopause selama tiga tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memiliki asupan cokelat lebih tinggi cenderung mengalami kenaikan berat badan.

© thesun.co.uk

Meningkatkan Kadar Kolesterol

Bahaya makan cokelat berlebihan yang terakhir adalah dapat meningkatkan kolesterol. Setiap 1,55 ons coklat mengandung 8,14 gram lemak jenuh, sejenis lemak yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL "jahat".

Untuk mengurangi risiko penyakit jantung, American Heart Association menyarankan batas konsumsi harian lemak jenuh sebanyak 16 gram atau kurang. Cokelat menyediakan setengah dari jumlah ini di setiap 1,55 ons porsi.

Porsi coklat hitam yang sama mengandung 10,8 gram lemak jenuh, tetapi Harvard Medical School menjelaskan bahwa lemak dalam coklat hitam berasal dari mentega kakao dan tidak meningkatkan kadar kolesterol, tidak seperti lemak dalam coklat susu yang terutama merupakan lemak susu.