Merdeka.com - Orang-orang yang berusia lanjut, biasanya akan banyak mengalami berbagai masalah kesehatan. Salah satunya yang bisa menyerang orang berusia lanjut adalah penyakit radang sendi.

Radang sendi adalah peradangan yang terjadi pada satu atau beberapa sendi, sehingga menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa pun juga berisiko terkena penyakit ini.

Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan beberapa bahan alami. Bahan alami ini tentu lebih murah dan juga dilakukan sebagai pengobatan. Namun, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba obat herbal.

Berikut ini, beberapa obat herbal untuk bantu atasi radang sendi, dilansir dari Healthline.

Lidah buaya

©Shutterstock

Obat herbal pertama adalah lidah buaya. Lidah buaya adalah salah satu obat herbal yang paling umum digunakan dalam pengobatan alternatif. Bahkan obat ini sudah bisa Anda temui dalam berbagai bentuk, seperti pil, bubuk, gel, dan daun.

Dikenal karena khasiat penyembuhannya, lidah buaya tidak hanya dikenal dapat mengobati lecet kulit, tetapi juga dapat membantu mengatasi nyeri sendi. Cara mengaplikasikannya cukup dengan mengoleskan gel lidah buaya langsung ke daerah kulit yang terkena radang sendi.

Lidah buaya dipercaya mampu mengatasi radang sendi karena ia memiliki sifat antiinflamasi dan juga tidak memiliki efek pencernaan negatif dari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang biasa digunakan untuk mengobati radang sendi.

Cakar kucing

Obat herbal yang kedua adalah cakar kucing. Cakar kucing adalah obat herbal anti-inflamasi lain yang dapat mengurangi pembengkakan pada radang sendi. Secara tradisional, banyak orang menggunakannya sebagai obat anti-inflamasi dan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

The Arthritis Foundation mencatat bahwa, seperti banyak obat konvensional untuk radang sendi, cakar kucing dinilai mampu menekan faktor nekrosis tumor (TNF).

Hal ini didukung dengan sebuah penelitian kecil pada tahun 2002 di mana cakar kucing terbukti efektif dalam mengurangi pembengkakan sendi pada lebih dari 50 persen dari 40 yang menderita radang sendi.

Namun, ada kemungkinan efek samping seperti mual dan pusing, tekanan darah rendah, dan sakit kepala. Anda juga tidak dianjurkan menggunakan ramuan ini jika menderita TBC.

Eucalyptus

©Shutterstock

Obat herbal yang ketiga adalah eucalyptus. Eucalyptus adalah obat yang biasanya digunakan orang dalam berbagai kondisi. Mungkin Anda akan mengenalnya dengan nama minyak kayu putih. Ekstrak daun kayu putih ini muncul dalam obat topikal untuk mengobati nyeri radang sendi.

Daun tanaman ini mengandung tanin, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit pada radang sendi. Beberapa orang juga mencoba memaksimalkan efeknya dengan bantalan panas.

Aromaterapi dari eucalyptus dapat membantu meringankan gejala radang sendi. Gunakan 15 tetes minyak ini dengan 2 sendok makan almond atau minyak netral lainnya.

Jahe

©2018 Merdeka.com/Pixabay

Obat herbal yang keempat yaitu jahe. Banyak orang mengenal jahe bukan hanya sebagai campuran dalam masakan, tetapi juga sebagai obat herbal untuk beberapa masalah kesehatan.

Menurut penelitian, senyawa yang sama yang membuat jahe memiliki rasa yang kuat, juga memiliki sifat antiinflamasi. Beberapa peneliti bahkan mengatakan bahwa jahe bisa menjadi alternatif dari obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) nantinya.

Mungkin banyak orang memanfaatkan jahe sebagai obat tradisional untuk mengobati mual. Tapi, selain itu, jahe juga dipercaya mampu mengatasi radang sendi, osteoarthritis, dan nyeri pada sendi dan otot.

Untuk mendapatkan manfaat jahe ini, Anda bisa mencoba beberapa cara. Salah satunya adalah menjadikannya teh dengan meletakkan jahe segar dalam air mendidih selama 5 menit, menambahkan bubuk jahe ke masakan, dan menambahkan parutan jahe segar di atas salad atau tumis.

Kunyit

©Pixabay

Obat herbal yang kelima adalah kunyit. Kunyit adalah bubuk kuning yang terbuat dari tanaman berbunga. Kunyit biasa digunakan untuk menambah rasa dan warna pada masakan.

Kunyit memiliki senyawa yang disebut dengan curcumin, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Kunyit juga telah lama memainkan peran sebagai obat herbal, dan juga dipercaya dapat membantu mengatasi kondisi radang sendi dan kondisi artritis lainnya.

Anda bisa menjadikan kunyit sebagai bumbu bubuk yang ditambahkan ke makanan, sebagai teh, atau juga dikonsumsi dalam bentuk suplemen.