Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta Kerusuhan Demo Tolak Omnibus Law di Bandung, Bukan dari Buruh atau Mahasiswa

4 Fakta Kerusuhan Demo Tolak Omnibus Law di Bandung, Bukan dari Buruh atau Mahasiswa Aksi mahasiswa dan buruh tolak omnibus law di Bandung. Tangkapan layar @smart.gram ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Rabu (06/10) aksi massa dalam menentang pengesahan Undang-Undang Omnibuslaw Cipta Kerja di Kota Bandung Jawa Barat berujung kerusuhan. Bahkan kerusuhan tersebut berbuntut pada pengerusakan sebuah kendaraan Covid Hunter hingga kaca bagian depan hancur.

Para demonstran tersebut mulanya melaksanakan demo secara tertib hingga melakukan aksi teatrikal. Namun beberapa saat kemudian beberapa kelompok massa mulai datang dan membawa ban bekas untuk dibakar.

Kejadian semakin mencekam setelah kumandang azan maghrib. Massa mulai melakukan kericuhan hingga memancing emosi para petugas yang mengawal aksi demo dengan lemparan batu.

Setelah ditelusuri, aksi rusuh tersebut bukan dari mahasiswa atau buruh yang terjun ke jalan. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 4 faktakerusuhan demo tolak Omnibus Law di Bandung.

Dimulai Secara Damai

aksi mahasiswa dan buruh tolak omnibus law di bandung

Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Seperti dilansir dari Liputan6, aksi demo yang berpusat di depan gedung DPRD Jawa Barat dimulai pukul 13.00 WIB. Aksi tersebut diikuti oleh beberapa kelompok mahasiswa dengan melakukan aksi long march ke arah Jalan Ir Djuanda Kota Bandung.

Namun setelah aksi teatrikal, beberapa kelompok mulai melakukan aksi pengrusakan fasilitas umum hingga membakar ban. Bahkan dalam kejadian tersebut para pengunjuk rasa juga memblokir jalan layang pasopati hingga merusak kendaraan Covid-19 hunter milik pemerintah setempat.

Para Perusuh Bukan dari Mahasiswa dan Buruh

Dalam keterangannya, Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya mengungkapkan jika massa yang melakukan tindakan perusakan fasilitas tersebut bukan dari kalangan mahasiswa maupun buruh.

"Bukan massa buruh, bukan massa mahasiswa. Tadi, setelah mahasiswa melakukan demonstrasi, ada massa lain yang datang ke DPRD untuk melakukan unjuk rasa lagi. Diperkirakan dari kelompok lain yang bukan mahasiswa," katanya, Selasa (6/10).

Namun menurut Ulung, pihaknya mengaku masih berupaya mendalami pihak siapa saja yang ikut terlibat dalam aksi demonstrasi yang melakukan perusakan di kota kembang tersebut.

"Mereka tadi dorong-dorongan dengan anggota dan berupaya menguasai gedung dewan, serta melakukan pelemparan. Sekarang masih kita dalami," ujarnya.

Dianggap Melewati Jam Izin Demo

aksi mahasiswa dan buruh tolak omnibus law di bandung

Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Selain itu salah satu penyebab lain anarkisnya massa diduga karena upaya pembubaran yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Mengingat para demonstran dianggap telah melewati batas waktu demo yang diizinkan oleh pihak kepolisian yakni pukul 18.00 WIB.

"Yang pertama sudah melewati jamnya. Terus yang kedua mereka sengaja memancing petugas agar petugas emosi. Ada aksi pelemparan, setelah hitung tahap satu, dua, tiga, kita maju ke depan," ungkapnya.

Tertangkap 10 Orang

Dalam aksi demonstrasi yang dikawal oleh sekitar 650 personel kepolisian tersebut, pihak keamanan berhasil mengamankan sepuluh orang dari kelompok pemuda berpakaian hitam-hitam. Ulung menuturkan, ke-10 orang yang ditangkap akan diperiksa oleh kepolisian terkait keterlibatan mereka dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law yang berakhir ricuh.

"Ya, ada 10 orang yang kita amankan, Kita akan lakukan pemeriksaan terhadap mereka dan dari kelompok mana mereka berasal," ujarnya.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda

Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda

Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UP Sempat Blokade Jalan saat Demo, Pengguna TransJakarta Terpaksa Jalan Kaki

Mahasiswa UP Sempat Blokade Jalan saat Demo, Pengguna TransJakarta Terpaksa Jalan Kaki

Demo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lima Anggota Ormas Pengeroyok Polisi di Bandung Ditangkap, Satu Pelaku Ditembak di Kaki

Lima Anggota Ormas Pengeroyok Polisi di Bandung Ditangkap, Satu Pelaku Ditembak di Kaki

Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi

Kelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi

Parah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Massa Demo Pro dan Kontra Hak Angket Ricuh di Depan DPR, Saling Dorong dan Lempar Botol

Massa Demo Pro dan Kontra Hak Angket Ricuh di Depan DPR, Saling Dorong dan Lempar Botol

Aksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.

Baca Selengkapnya