Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Fakta Warga Blokade Jalan Pakai Kayu Cor di Tangerang, Mengaku Tanah Milik Keluarga

3 Fakta Warga Blokade Jalan Pakai Kayu Cor di Tangerang, Mengaku Tanah Milik Keluarga Blokade jalan di Cipondoh Tangerang. ©2021 Liputan6/ Merdeka.com

Merdeka.com - Rabu (7/4) kemarin, sekelompok warga di Jalan Kemuliaan RW2, Kelurahan Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten melakukan blokade jalan dengan menggunakan kayu papan cor beton. Pemblokiran jalan tersebut merupakan buntut dari upaya pengakuan hak waris pihak keluarga atas tanah di kawasan itu.

Menurut informasi yang dilansir dari Liputan6.com, warga yang membentengi jalan tersebut mengaku sebagai ahli waris, Sidi Dingdik atau H Nisan, mengklaim sebagai pemilik lahan. Lahan tersebut diperkirakan memiliki luas sekitar dua hektare. Berikut fakta di balik blokade jalan yang dilakukan warga:

Pihak Pengklaim Mengaku Tak Ada Kesempakatan Jual Beli

blokade jalan di cipondoh tangerang

©2021 Liputan6/ Merdeka.com

Menurut salah seorang ahli waris bernama Edi, tanah yang dibangun menjadi jalan tersebut merupakan bagian milik keluarganya. Ia menegaskan jika sebelumnya tidak ada kesepakatan jual-beli yang terjadi. Sementara itu, blokade jalan sudah dilakukan sejak Rabu (7/4) pagi dengan memasang sekat papan dan kayu.

"Karena kita sebagai ahli waris tidak memperjualbelikan tanah ini," ujar Edi.

Miliki Dokumen Sah

Edi mengatakan jika pihaknya sebagai ahli waris memiliki dokumen yang sah atas kepemilikan tanah seluas 17.000 meter persegi tersebut.

"Kita punya dokumen yang sah berupa pernyataan dan surat keterangan lainnya. Itu pun kita sudah konfirmasi dengan pihak BPN," katanya lagi.

Pemblokiran jalan yang dilakukan oleh Edi dan anggota keluarga lainnya sudah dilakukan berkali-kali. Pihaknya diketahui sudah mengonfirmasi aksi tersebut ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

"Tanggal 30 Juli 2020 itu pemblokadean kedua. Kita sudah konfirmasi ke Pemda, kita tanyakan lagi ke PU, siapa yang ngecor, itu coran pemerintah. Pertanda pemerintah. Tapi PU sendiri bilang tidak tahu alasannya," papar Edi.

Lakukan Mediasi

Edi berharap jika pihak-pihak terkait bisa berupaya melakukan mediasi kepada keluarganya.

"Kita mempertahankan ini. Ya mereka maunya apa, kalo mereka ada itikad baik dengan ahli waris, ya mau enggak mau kita buka dong. Intinya begitu," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Camat dari Cipondoh, Rizal Ridolloh menyampaikan sejumlah upaya yang telah dilakukan pihaknya, termasuk mempertemukan kedua belah pihak yang bersengketa. Ia menyebut, salah satu pihaknya tidak hadir. Ia melanjutkan agar ahli waris menempuh jalur pengadilan, sehingga masalah sengketa tanah tersebut bisa terselesaikan tanpa ada konflik yang berkelanjutan.

“Upaya mempertemukan kedua belah pihak juga sudah kami lakukan. Namun salah satu pihak tidak hadir saat itu, saya sendiri berharap agar tidak terjadi gesekan. Mending ke pengadilan saja," tandasnya.

 

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi

5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi

Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total

Baca Selengkapnya
Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta

Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta

Ini fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta-Fakta di Balik Penganiayaan Anggota TNI terhadap Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Fakta-Fakta di Balik Penganiayaan Anggota TNI terhadap Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Aksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah

Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah

Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.

Baca Selengkapnya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.

Baca Selengkapnya
Masih Dikejar Polisi, Ini Identitas 14 Napi Kabur dari Polsek Tanah Abang

Masih Dikejar Polisi, Ini Identitas 14 Napi Kabur dari Polsek Tanah Abang

Para tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.

Baca Selengkapnya
4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami

4 Fakta Carok Madura, Pertama Kali Terjadi pada Masa Penjajahan Belanda Kini Sering Disalahpahami

Saat itu, carok jadi strategi penjajah mengadu domba pribumi dengan jagoan kaki tangan mereka.

Baca Selengkapnya