3 Fakta Salat Jamaah di Masjid Salman ITB, Makmum Berjauhan untuk Cegah Corona

Merdeka.com - Merebaknya virus corona membuat pemerintah melakukan kebijakan mensterilkan berbagai tempat keramaian termasuk tempat ibadah. Hal tersebut dilakukan guna menghindari kontak langsung antar masyarakat dalam menekan angka penyebaran virus corona.

Namun hal tersebut sepertinya belum berlaku di Masjid Salman ITB. Masjid yang terletak di Jalan Ganesa Nomor 7 tersebut tetap melaksanakan sholat secara berjamaah.

Beredar viral di media sosial Instagram sebuah video pelaksanaan sholat secara berjamaah ditengah kebijakan pemerintah dalam memberlakukan sterilisasi tempat keramaian. Termasuk untuk imbauan untuk beribadah di rumah.

Video tersebut lantas menjadi perbincangan banyak orang. Namun ada argument kuat versi Masjid Salman yang tetap melaksanakan sholat berjamaah.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 3 fakta alasanMasjid Salman ITB tetap gelar salat berjamaah.

Tetap Menerapkan Social Distancing

Akun Instagram @salmanitb 2020 Merdeka.com

Dilansir dari akun Instagram @salmanitb terlihat sebuah video pelaksanaan sholat berjamaah di tengah maraknya penyebaran virus corona. Salat berjamaah yang digelar cukup ramai diikuti para jemaah.

Dari video yang diunggah, terlihat beberapa hal yang tak biasa. Terlihat antar shaf dalam pelaksanaan sholat tersebut terlihat renggang. Ada jarak di antara para makmum.

Menurut pihak masjid yang dilansir dalam caption video tersebut mengklaim bahwadalam situasi darurat, untuk mencegah persebaran COVID-19, shalat berjamaah di Salman ITB telah menerapkan social distancing.

Dalam barisannya diterapkan sistem pengosongan satu shaf. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penyebaran corona via droplet atau penyebaran melalui partikel air wudhu yang menetes di lantai dekat jemaah lain.

Pihak masjid juga mengimbau kepada masyarakat untuk membawaalas sujud pribadi.

Berupaya Melaksanakan Sesuai Syariat Sah Sholat

Dalam unggahan tersebut pihak Masjid Salman juga mengungkapkan bahwa kebijakannya sudah sesuai dengan syarat sah sholat. Menurutnya salat berjamaah sunnahnya saf yang lurus dan rapat.

"Shalat berjamaah sunnahnya saf yang lurus dan rapat. Namun dalam kondisi darurat untuk menghindari persebaran COVID-19 lewat droplet, jarak aman dijaga walaupun tidak serapat kondisi normal, asalkan tetap lurus. Pertimbangan utamanya adalah prinsip 'menolak mafsadat lebih utama daripada mengambil maslahat'." tulis pihak masjid dalam kolom caption unggahannya.

Melalui caption tersebut pihak masjid juga memberikan pertimbahan lain bahwa rapatnya shaf shalat itu adalah untuk kesempurnaan shalat berjamaah, bukan syarat sahnya shalat.

Berpegang Pada Prinsip Menjaga Agama

Dalam postingannya, pihak Masjid Salman ITB mengungkapkan bahwa pihaknya hanya berpegang pada prinsip-prinsip maqashid syari'ah bahwa tujuan agama adalah menjaga agama, jiwa, akal, keturunan dan harta benda.

Dalam kondisi jiwa berpotensi terancam seperti situasi wabah saat ini, agama masih dapat dijaga dengan memenuhi hal-hal yang wajib.

"Apabila ada yang hukumnya sunat secara fiqh namun berpotensi membahayakan jiwa, maka tentu tujuan maqashid syari'ah tidak dapat tercapai. Karena itu kami utamakan yang wajib saja tanpa sepenuhnya meninggalkan yang sunat." keterangan pihak masjid dalam unggahannya.