Seribu Hektare Sawah di Karawang Terancam Kekeringan, Potensi Terjadi di 8 Daerah Ini
Merdeka.com - Ancaman kekeringan pada musim kemarau tahun ini masih terus menghantui masyarakat. Terutama di area persawahan wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Menurut Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Karawang,Edi Suryana, mengungkapkan bahwa potensi kekeringan tersebut, saat ini mengancam sekitar seribu hektar sawah, dilansir dari Antara.
Edi menambahkan, ancaman kekeringan ini paling berpotensi di delapan kecamatan di Karawang.
Mengancam di Delapan Kecamatan
©2012 Shutterstock/Galyna Andrushko
Menurut Edi, kekeringan berpotensi terjadi di delapan kecamatan, seperti Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, Pakisjaya, Batujaya, Cibuaya, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, hingga Kecamatan Banyusari.
"Areal sawah yang terancam atau berpotensi kekeringan pada musim kemarau tersebar di delapan kecamatan," kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian setempat Edi Suryana kepada Antara di Karawang, Rabu (2/9).
Embung Tak Banyak Membantu
Edi mengungkapkan jika embung atau cekungan untuk penampung air, belum banyak membantu mengatasi kekeringan. Ia menjelaskan fungsi embung hanya optimal ketika musim hujan.
"Pembangunan embung selama ini kurang efektif untuk mengatasi kekeringan areal sawah saat musim kemarau," kata Edi.
Ia menambahkan jika embung yang tersedia di kawasan tersebut hanya sekitar 20x25 meter, dengan kapasitas 400-500 kubik saja.
Upaya yang Dilakukan
Edi mengungkapkan, beberapa upaya telah coba untuk dilakukan guna mengantisipasi kekeringan. Salah satunya adalah dengan normalisasi normalisasi saluran air, penambahan debit air dan penyiapan pompa air.
"Dengan upaya itu mudah-mudahan tidak terjadi kekeringan pada areal sawah yang sudah ada tanamannya agar tidak terjadi gagal panen," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah mengajukan pembangunan embung berukuran besar di wilayah Karawang utara untuk mengatasi kekeringan sawah saat kemarau.
"Kita sudah mengajukan pembangunan embung di wilayah utara yang ukurannya besar, dengan luas sekitar 1-3 hektare per embung nya. Tujuannya untuk menampung air hujan. Sehingga bisa dimanfaatkan airnya saat musim kemarau untuk mengairi sawah," kata Edi.
Belum Ada Laporan Kekeringan
Sejauh ini, lanjut Edi, pihaknya belum menerima laporan kekeringan di area pesawahan di Kabupaten Karawang. Walau begitu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tirta II di Jatiluhur, Purwakarta.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi juga turut mengimbau kepada para petani agar memanfaatkan air dengan seefisien mungkin di musim kemarau. "Petani diharapkan menggunakan air seefisien mungkin sesuai dengan kebutuhan tanaman," kata Hanafi.
Petani juga diharapkan bisa bergotong-royong untuk memperbaiki saluran irigasi tersier. Sehingga air di saluran tersier tidak banyak yang terbuang.
"Semua upaya antisipasi kekeringan telah kami sampaikan kepada para petani agar mereka bisa lebih waspada," pungkasnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang
Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaJalan Arteri Palimanan Hingga Karawang Mulai Padat
Jalur arteri Karawang yang mulai dipenuhi oleh pemudik yang didominasi dengan kendaraan roda dua.
Baca SelengkapnyaDaftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran di Kalideres Jakarta Barat, Satu Orang Meninggal Dunia
Kebakaran di Kalideres Jakarta Barat, itu mengakibatkan satu orang merenggang nyawa dan tiga orang lainnya mengalami luka bakar.
Baca SelengkapnyaKekeringan Makin Parah, Begini Perjuangan Warga Jateng Memperoleh Air Bersih
Mereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Kebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Baca Selengkapnya3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaDi Gunung Keramat Tempat para Dewa ini Brimob Polri Mendapat Baret Biru, Zaman Kerajaan Tempat Mencari Kesaktian
Di puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca Selengkapnya