Merdeka.com - Gletser mencair, permukaan laut naik, hingga satwa liar panik karena terancam. Semua kondisi kritis ini terjadi karena global warming yang melepaskan gas dan memerangkap panas. Disebut gas rumah kaca, levelnya pun sekarang lebih tinggi.
Seiring bertambahnya populasi manusia, volume bahan bakar fosil juga ikut terbakar. Bahan bakar fosil meliputi batu bara, minyak, dan gas alam, dan pembakarannya menyebabkan apa yang dikenal sebagai efek rumah kaca tadi di atmosfer bumi.
Efek rumah kaca adalah ketika sinar matahari menembus atmosfer, tetapi ketika panas tersebut dipantulkan dari permukaan tidak dapat lepas kembali ke angkasa. Gas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil mencegah panas meninggalkan atmosfer.
Gas rumah kaca adalah karbon dioksida, klorofluorokarbon, uap air, metana, dan dinitrogen oksida. Kelebihan panas di atmosfer telah menyebabkan suhu global rata-rata meningkat dari waktu ke waktu, atau kita kenal sebagai global warming.
Dalam artikel kali ini kami akan membahas lebih lanjut tentang apa penyebab global warming yang dikutip dari sustainabilitymag.com.
Penyebab global warming yang pertama adalah penangkapan ikan yang berlebihan. Ikan adalah salah satu sumber protein utama manusia dan banyak dunia sekarang bergantung pada industri ini. Karena banyaknya orang yang membeli dan mengonsumsi ikan, kini jumlah biota laut mulai berkurang. Penangkapan ikan yang berlebihan juga menyebabkan kurangnya keanekaragaman di dalam lautan.
Penyebab global warming yang kedua, yaitu industrialisasi. Industrialisasi berbahaya dalam berbagai cara. Limbah yang dihasilkan industri ini semuanya berakhir di tempat pembuangan sampah, atau di lingkungan sekitar kita. Bahan kimia dan bahan yang digunakan dalam industrialisasi tidak hanya mencemari atmosfer tetapi juga tanah di bawahnya.
Penyebab global warming yang ketiga yakni peternakan. Peternakan memakan banyak ruang hijau yang berarti lingkungan lokal dapat dihancurkan untuk menciptakan ruang untuk pertanian. Hewan-hewan ternak ini juga menghasilkan banyak gas rumah kaca seperti metana, selain itu mereka juga menghasilkan limbah yang sangat banyak. Peternakan pabrik bertanggung jawab atas banyak masalah iklim karena polusi ekstra yang dihasilkannya dan semakin banyak hewan yang ditampungnya.
Advertisement
Penyebab global warming yang keempat adalah konsumerisme. Karena inovasi dalam teknologi dan manufaktur, pelanggan dapat membeli produk apa pun kapan saja. Ini berarti kita memproduksi lebih banyak produk setiap tahun, dan memproduksinya secara berlebihan. Terlebih, sebagian besar barang tidak ramah lingkungan, dan karena berkurangnya masa pakai barang elektronik dan pakaian, kita juga menghasilkan lebih banyak limbah dari sebelumnya.
Penyebab global warming yang kelima karena transportasi dan kendaraan. Transportasi seperti mobil, pesawat, kapal dan kereta api, hampir semuanya mengandalkan bahan bakar fosil untuk menjalankannya. Pembakaran bahan bakar fosil melepaskan karbon dan jenis polutan lainnya ke atmosfer. Hal ini membuat transportasi ikut bertanggung jawab atas gas rumah kaca. Efek ini dapat dikurangi dengan diperkenalkannya kendaraan listrik.
Pengeboran minyak bertanggung jawab atas 30% populasi metana dan sekitar 8% polusi karbon dioksida. Pengeboran minyak yang bertujuan untuk mengumpulkan hidrokarbon minyak bumi, memiliki proses yang melibatkan pelepasan gas lain ke atmosfer. Gas ini berkontribusi terhadap perubahan iklim dan beracun bagi satwa liar serta lingkungan di sekitarnya.
Pembangkit listrik membakar bahan bakar fosil untuk beroperasi, karena itu mereka menghasilkan berbagai polutan yang berbeda. Polusi yang dihasilkan tidak hanya berakhir di atmosfer tetapi juga di saluran air, sehingga berkontribusi besar terhadap global warming. Pembakaran batu bara yang digunakan di pembangkit listrik bertanggung jawab atas sekitar 46% dari total emisi karbon.
Manusia menciptakan lebih banyak limbah sekarang daripada sebelumnya, karena jumlah kemasan yang digunakan dan siklus hidup produk yang singkat. Banyak barang, limbah, dan kemasan tidak dapat didaur ulang, yang berarti berakhir di tempat pembuangan sampah. Ketika sampah di TPA mulai terurai/terurai, barang-barang ini melepaskan gas berbahaya ke atmosfer yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Deforestasi adalah pembukaan hutan yang bertujuan untuk mendapatkan kayu atau untuk menciptakan ruang untuk pertanian atau peternakan. Pohon dan hutan berguna mengubah karbon dioksida menjadi oksigen, sehingga ketika ditebang, karbon yang tersimpan kemudian dilepaskan ke lingkungan. Deforestasi juga dapat terjadi secara alami yang memiliki efek lebih besar karena asap yang dikeluarkan dari api.
Penyebab global warming yang terakhir karena minyak dan gas. Minyak dan gas digunakan sepanjang waktu di hampir setiap industri. Minyak dan gas ini paling banyak digunakan oleh kendaraan, gedung, produksi dan untuk menghasilkan listrik. Saat kita membakar batu bara, minyak, dan gas, hal itu menambah masalah iklim. Penggunaan bahan bakar fosil juga merupakan ancaman bagi satwa liar dan lingkungan sekitarnya, karena toksisitasnya membunuh kehidupan tanaman dan meninggalkan area yang tidak dapat dihuni.
Advertisement
Tips Menjaga Motivasi Kerja selama Ramadan, Jangan Sampai Puasa Menghambat
Sekitar 2 Jam yang lalu8 Khasiat Daun Kersen untuk Kesehatan, Bantu Kontrol Kolesterol dan Gula Darah
Sekitar 3 Jam yang laluSediakan Menu Berbuka dan Sahur, Jasa Katering di Bogor Banjir Pesanan untuk Ramadan
Sekitar 4 Jam yang laluCantiknya Tas Daun Pandan Buatan Emak-emak di Pandeglang, Harganya Cuma Rp12 Ribu
Sekitar 4 Jam yang lalu4 Tahun Eksis, Es Buah Bang Udin jadi Rekomendasi Pelepas Haus di Kota Tangerang
Sekitar 4 Jam yang laluSholat untuk Menentukan Pilihan beserta Tata Cara dan Doanya, Mudah Diamalkan
Sekitar 5 Jam yang laluResep Sosis Kentang Lezat ala Rumahan, Camilan Korea yang Bikin Nagih
Sekitar 6 Jam yang laluMomen Tim Indonesia Gelar Doa Bersama untuk Syabda, Pitha Mentari Tampak Terpukul
Sekitar 7 Jam yang laluMomen Kocak Kakek Ingin Ambil Foto Biduan di Kondangan, Memori HP Malah Tak Cukup
Sekitar 8 Jam yang laluJadi Suami Istri di Bidadari Surgamu, Intip Potret Salshabilla Adriani & Rizky Nazar
Sekitar 8 Jam yang laluCara Sumedang Cegah Tawuran Siswa, dari Kemah Bersama sampai Larang Sahur On The Road
Sekitar 8 Jam yang laluDinkes Bandung Minta Warga Tak Konsumsi Makanan Sisa saat Ramadan, Ini Alasannya
Sekitar 9 Jam yang laluBanjir Pujian, Begini Aksi Anak Kecil Berbagi Es Krim ke Pemulung Cilik
Sekitar 10 Jam yang laluVIDEO: Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu 50 Kg di Bungkus Teh Cina Asal Malaysia
Sekitar 2 Jam yang laluWarga Lampung Terkena Peluru Nyasar Saat Pulang Kerja, Ini Kronologinya
Sekitar 3 Jam yang laluPolisi Kantongi Identitas Sopir Fortuner Seruduk Polantas di Jakarta Barat
Sekitar 6 Jam yang laluKisah Pria Ditolak Mertua karena Jual Ikan Cupang, Kini Jadi Polisi Diminta Kembali
Sekitar 7 Jam yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 1 Hari yang laluTeddy Minahasa 'Boyong' Ahli Forensik Pernah Bela Eliezer Sebagai Saksi Meringankan
Sekitar 5 Hari yang lalu10 Tas Mewah Istri Para Pejabat Indonesia, Mulai Sambo sampai Rafael Alun
Sekitar 5 Hari yang laluCEK FAKTA: Ferdy Sambo Berlutut dan Mengemis Minta Ampun ke Bharada E?
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 1 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 1 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluBRI Liga 1: Enggan Berleha-leha, PSIS Maksimalkan Jeda FIFA Matchday untuk Tingkatkan Performa
Sekitar 49 Menit yang laluGaspol! Persija Bertekad Sapu Bersih 5 Laga Sisa BRI Liga 1 Musim Ini
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami