Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Indah Putri Indriani

Profil Indah Putri Indriani | Merdeka.com

Cantik, demikian kebanyakan kesan pertama yang muncul di benak banyak orang ketika pertama bertemu dengan Indah Putri Indriani. Dan cerdas mungkin menjadi kesan yang selamanya berbekas di benak setiap orang yang pernah bertemu dan mengenal sosok perempuan yang kini memasuki usia 33 tahun ini. Kekaguman juga mungkin akan menyertai banyak orang ketika mengenal lebih dekat sosok Wakil Bupati Luwu Utara ini yang memenangi Pilkada pada periode 2010 lalu.

Bersama Bupati Arifin Junaidi, saat itu masih menjabat bupati incumbent, Indah Indriani terpilih melalui dua putaran pemilihan. Putaran pertama, pasangan calon bupati Junaidi - Indriani hanya memperoleh dukungan dari beberapa partai kecil. Pada putaran kedua, pasangan ini memperoleh dukungan Partai Golkar dan berhasil memenangi Pilkada Luwu Utara untuk periode 2010 - 2015.

Sebelum memutuskan terjun ke kancah politik Indonesia, sosok ibu dua anak ini lebih dikenal di kalangan akademis sebagai salah satu staf pengajar program Sarjana (S1), program ekstensi dan program pasca-sarjana Ilmu Politik FISIP UI. Di samping itu, Indah juga tercatat sebagai staf pengajar Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial pada dua universitas lain di Jakarta, Universitas Bung Karno dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Selain mengajar, nama Indah Indriani juga pernah tercatat sebagai salah seorang Tenaga Ahli untuk Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah. Dalam kepemimpinannya, Wakil Bupati Luwu Utara ini menginginkan terciptanya sinergi dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Kondisi ini bisa dicapai, menurut Indah, setidaknya dengan dua strategi. Pertama, pengembangan kapasitas yang membisakan peningkatan daya kritis masyarakat untuk secara aktif terlibat dalam proses penyusunan, pengawasan, dan pemberian solusi terkait implementasi kebijakan publik. Kedua, advokasi kebijakan yang mendorong terciptanya inovasi kebijakan dan peraturan untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat.

Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    Hj. Indah Putri Indriani S.Ip., M.Si

  • Alias

    Indah

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    1977-02-07

  • Zodiak

    Aquarius

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Cantik, demikian kebanyakan kesan pertama yang muncul di benak banyak orang ketika pertama bertemu dengan Indah Putri Indriani. Dan cerdas mungkin menjadi kesan yang selamanya berbekas di benak setiap orang yang pernah bertemu dan mengenal sosok perempuan yang kini memasuki usia 33 tahun ini. Kekaguman juga mungkin akan menyertai banyak orang ketika mengenal lebih dekat sosok Wakil Bupati Luwu Utara ini yang memenangi Pilkada pada periode 2010 lalu.

    Bersama Bupati Arifin Junaidi, saat itu masih menjabat bupati incumbent, Indah Indriani terpilih melalui dua putaran pemilihan. Putaran pertama, pasangan calon bupati Junaidi - Indriani hanya memperoleh dukungan dari beberapa partai kecil. Pada putaran kedua, pasangan ini memperoleh dukungan Partai Golkar dan berhasil memenangi Pilkada Luwu Utara untuk periode 2010 - 2015.

    Sebelum memutuskan terjun ke kancah politik Indonesia, sosok ibu dua anak ini lebih dikenal di kalangan akademis sebagai salah satu staf pengajar program Sarjana (S1), program ekstensi dan program pasca-sarjana Ilmu Politik FISIP UI. Di samping itu, Indah juga tercatat sebagai staf pengajar Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial pada dua universitas lain di Jakarta, Universitas Bung Karno dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

    Selain mengajar, nama Indah Indriani juga pernah tercatat sebagai salah seorang Tenaga Ahli untuk Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah. Dalam kepemimpinannya, Wakil Bupati Luwu Utara ini menginginkan terciptanya sinergi dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Kondisi ini bisa dicapai, menurut Indah, setidaknya dengan dua strategi. Pertama, pengembangan kapasitas yang membisakan peningkatan daya kritis masyarakat untuk secara aktif terlibat dalam proses penyusunan, pengawasan, dan pemberian solusi terkait implementasi kebijakan publik. Kedua, advokasi kebijakan yang mendorong terciptanya inovasi kebijakan dan peraturan untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat.

    Riset dan analisis: Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

  • Karir

    • Staf Pengajar Program S1 & Ekstensi FISIP UI
    • Dosen Pascasarjana Ilmu Politik UI
    • Dosen FISIP Universitas Bung Karno
    • Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta
    • Tenaga Ahli Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah
    • Wakil Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya