Terkesan Kebaikan Laskar Hizbullah, Dua Tentara Inggris Membelot & Bela Indonesia
Merdeka.com - Lewat sebuah pertempuran seru, dua prajurit British Indian Army akhirnya menyerah kepada laskar Hizbullah. Mereka kemudian menjadi bagian penting dari pasukan yang dipimpin oleh K.H. Noer Ali tersebut.
Penulis: Hendi Jo
Muaragembong, Bekasi, 1946. Abdullah Hasan tak akan pernah lupa kejadian itu. Sejak siang hingga sore hari, dia dan kawan-kawannya dari Markas Poesat Hizboellah Sabilillah (MPHS) terus menghajar tanpa ampun satu unit pasukan British Indian Army (BIA) yang terdesak sampai ke pinggir Sungai Citarum.
Mereka sudah terlihat payah. Sebagian besar bahkan nekad menceburkan diri ke sungai dan langsung hanyut terbawa arus air yang tengah banjir
"Menjelang magrib, mereka habis dan hanya menyisakan dua prajurit yang mengangkat tangan sambil gemetaran," ungkap Abdullah, pelaku peristiwa sejarah tersebut.
Prajurit Inggris Terkesan Kebaikan Gerilyawan
Ziauddin dan Bachram, nama kedua prajurit BIA asal tanah Hindustan itu, kemudian digiring sebagai tawanan ke salah satu basis MPHS di Kampung Bugis. Atas perintah Kiai Noer, mereka berdua diperlakukan dengan baik.
Terlebih setelah tahu keduanya adalah muslim, perhatian sang ulama semakin besar. Singkat cerita, Ziauddin dan Bachram yang merasa terkesan dengan kebaikan para gerilyawan tersebut, lantas menjadikan Kiai Noer Alie sebagai guru untuk memperdalam agama Islam.
"Sebaliknya mereka berdua diangkat oleh Kiyai Noer menjadi pelatih militer di MPHS," kenang lelaki kelahiran 1928 itu.
Kehadiran Ziauddin dan Bachram di laskar MPHS menaikan daya tempur dan semangat para anggotanya. Kesamaan keyakinan dan solidaritas agama yang mengikat mereka, telah menghancurkan batas perbedaan bangsa dan bahasa.
Dari waktu ke waktu, kedua eks serdadu Inggris itu pun mulai merasa betah berada di tengah gerilyawan MPHS. Terlebih lambat laun mereka pun bisa menguasai bahasa Indonesia.
Peluru dan Granat dalam Kaleng Mentega
Suatu hari Bachram menyatakan ide untuk mengontak kawan-kawan muslim mereka yang masih bergabung dengan militer Inggris. Dia yakin bahwa banyak prajurit BIA yang muslim sejatinya sudah tak memiliki lagi semangat untuk meneruskan bertempur dengan orang-orang Indonesia yang ternyata se-agama dengan mereka. Maka dibuatlah rencana.
Atas izin dari Kiai Noer Alie, Bachram lantas mulai melakukan kontak rahasia dengan kawan-kawannya di Batavia. Karena kesabarannya pula, beberapa prajurit BIA beragama Islam mulai merapat.
Awalnya mereka menyatakan simpatinya cukup dengan membungkus peluru dan granat di dalam kaleng mentega atau ransum lalu diberikan diam-diam kepada Bachram dan Ziauddin. Lambat laun banyak pula yang nekad melarikan diri dari kesatuannya dan bergabung dengan MPHS.
"Saya ingat mereka masih muda-muda, ada yang 19 tahun, malah ada juga yang baru masuk usia 16 tahun," kenang Abdullah.
Proses pembelotan prajurit BIA beragama Islam itu ke laskar MPHS juga pernah direkam dalam buku Peranan Pakistan di Masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia: Mengenang Jasa “Tentara” Pakistan Bergabung dengan Pejuang RI Tahun 1945-1948, karya Firdaus Syam dan Zahir Khan.
Dikisahkan, suatu hari sebuah truk militer yang berisi beberapa prajurit BIA lengkap dengan berbagai senjata, granat dan peluru berhasil melintasi garis demarkasi di Klender, Jakarta Timur. Begitu memasuki wilayah Bekasi, tiba-tiba mereka ditembaki. Untunglah para desersi itu cepat paham. Alih-alih membalas tembakan, mereka malah meneriakan takbir sekeras-kerasnya sehingga tembakan pun berhenti.
Begitu senjata berhenti menyalak, satu persatu keluarlah para gerilyawan MPHS yang rata-rata berambut gondrong. Masih dengan sorot mata penuh kecurigaan, mereka tetap mengarahkan senjata kepada para prajurit BIA itu.
"Assalamua’laikum! Allahu Akbar!" teriak kembali para prajurit tersebut.
Para gerilyawan pun mulai mafhum bahwa orang-orang Hindustan itu adalah 'saudara baru' mereka. Tanpa dikomando, para anggota milisi yang mayoritas adalah santri dari Kiai Noer Alie lantas menebar senyum dan tawa sambil menyorongkan tangan kanan penuh persahabatan.
"Mereka pun akhirnya bergabung dengan kami," ungkap Abdullah kepada saya pada 2016.
Para eks prajurit Inggris itu bergabung cukup lama dengan MPHS. Seiring waktu, banyak dari mereka yang kemudian gugur dalam berbagai pertempuran dengan Belanda, termasuk Ziauddin dan Bachram. Sebagian kemudian dipindahkan ke kesatuan-kesatuan TNI di seluruh Jawa Barat pada sekira tahun 1947.
Menurut Firdaus Sjam dan Zahir Khan, itu dilakukan menyusul kebijakan yang dikeluarkan oleh Mohammad Hatta (Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan RI). Tujuannya supaya para 'sukarelawan India' itu bisa menyebarkan pengalaman tempur mereka secara merata.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Intelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah karena Alasan Ini
Intelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Konvoi Kendaraan Lapis Baja Israel Dirudal Brigade Al Qassam Hingga Hangus Terbakar, Tentara yang Selamat Lari Terbirit-birit
Sebuah video memperlihatkan kendaraan tentara lapis baja milik Israel yang sedang konvoi tiba-tiba dirudal oleh Brigade Al-Qassam hingga hangus terbakar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaSejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaFOTO: Jalur Kalimalang Kian Macet Parah, Beginilah Kepadatannya Bisa Bikin Pemotor Stres dan Tak Mau Mengalah Terobos Bahu Jalan
Jumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Pejuang Al Qassam Perang Hadap-hadapan dengan Pasukan Israel, Tank-tank Zionis Hancur Lebur Hingga Hangus Terbakar
Video detik-detik pejuang Brigade Al-Qassam menghancukan tank Israel dari jarak dekat.
Baca Selengkapnya