Merdeka.com - Bersikeras terus melawan tentara Belanda, Panglima Besar Soedirman akhirnya mau datang ke Yogyakarta. Ada peran Kolonel Gatot Soebroto dan Letnan Kolonel Soeharto.
Penulis: Hendi Jo
Disepakatinya Perjanjian Roem-Royen pada 7 Mei 1949 membuat Panglima Besar Jenderal Soedirman bereaksi keras. Kepada jurnalis Rosihan Anwar yang mewawancarainya dua bulan kemudian, Soedirman menyebut perjanjian itu hanya merugikan posisi pemerintah Republik Indonesia. Dia juga menyoroti salah satu point yang menyebut TNI hanya sebagai 'segerombolan pengikut-pengikut bersenjata'.
"TNI dalam persetujuan tertulis tidak diberikan predikat sebagai tentara," ungkap Tjokropranolo dalam Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman: Pemimpin Pendobrak Terakhir Penjajahan di Indonesia (Kisah Seorang Pengawal).
Soal itu menyebabkan Soedirman kembali patah arang dengan upaya diplomasi.Sikap sombong pihak Belanda menjadikan komitmennya untuk 'Indonesia Merdeka 100%' kembali mengeras.
"Berjuanglah terus! Saya tetap memimpin kamu sekalian. Insya Allah, Tuhan melindungi perjuangan suci," ujar Soedirman dalam sebuah amanatnya kepada para komandan kesatuan.
Kendati sudah beberapa kali disarankan dan dibujuk untuk turun gunung, Soedirman tetap memilih tetap di tengah-tengah anak buahnya. Lelaki bertubuh ringkih yang paru-parunya digerogoti penyakit TBC itu malah bersikap dingin kepada Sukarno-Hatta.
Namun pendiriannya mulai agak berubah ketika suatu hari dia mendapat sepucuk surat dari Kolonel Gatot Soebroto. Memang benar secara hierarki, Gatot adalah bawahannya. Tapi soal pengalaman hidup, Soedirman menilai Gatot melebihinya. Terlebih mereka sudah saling mengenal pribadi masing-masing.
"Tidak asing lagi saya, tentu saya juga memiliki pendirian begitu, semuanya Tuhan yang menentukan, tetapi sebagai manusia, kita diharuskan ikhtiar. Begitu juga dengan adikku, karena kesehatannya terganggu harus ikhtiar. Mengaso sungguh-sungguh, jangan mengaleh apa-apa. Laat alles wanier. Ini supaya jangan mati konyol, tetapi supaya cita-cita adik tercapai. Meskipun buahnya tidak turut memetik, melihat pohonnya subur, kita merasa gembira dan mengucapkan terimakasih kepada Yang Maha Kuasa. Ini kali, saya selaku saudara tua dari adik, minta ditaati…" demikian kata-kata Gatot Soebroto seperti termaktub dalam buku yang diterbitkan Kementerian Penerangan RI pada 1950, Djendral Soedirman, Pahlawan Sedjati.
Advertisement
Kekerasannya mulai mencair, saat pada 8 Juli 1949, bersama Rosihan Anwar dan fotografer Frans Mendoer, Letnan Kolonel Soeharto (salah satu perwira kepercayaannya) datang berkunjung. Menurut jurnalis sejarah Julius Pour, dalam pertemuan di Dusun Kredjo (masuk wilayah Gunung Kidul), Soedirman mengajukan tiga soal yang masih mengganjal hatinya untuk turun gunung.
Pertama, andaikan dia turun ke Yogyakarta, apakah Belanda tidak akan kembali melancarkan agresi. Kedua, dia meminta agar pemerintah menjaga kehormatan TNI di meja perundingan. Ketiga, bagaimana secara teknis TNI harus menjalankan gencatan senjata, sementara TNI tidak bertempur secara linier namun menjalankan sistem gerilya.
Soeharto lantas menjelaskan panjang lebar terkait pertanyaan-pertanyaan Soedirman tersebut. Secara pribadi, dia malah memberikan jaminan keamanan kepada panglimanya itu jika sudah berada di Yogyakarta. Begitu mendapat jawaban tegas dari Soeharto, Soedirman pun langsung meminta Kapten Tjokropranolo untuk mengadakan persiapan turun ke Yogyakarta.
[noe]Kadet Akademi Militer 'Dirampok' Barisan Harimau Liar
Sekitar 6 Jam yang laluDisindir soal Hari-Hari Omong Kosong dan Petunjuk Bapak Presiden, Ini Reaksi Harmoko
Sekitar 7 Jam yang laluJam Gadang di Bukittinggi, Saksi Bisu Pembantaian Rakyat yang Dituduh Pro PRRI
Sekitar 8 Jam yang laluMalam Paling Mengharukan Bagi Nasution, Begini Detik-Detik Bandung Lautan Api
Sekitar 1 Hari yang laluSaat Seorang Calon Ibu Negara Dilanda Kebingungan
Sekitar 1 Hari yang laluBersikeras Melawan Inggris, Perwira TNI Copot Pangkat di Depan Nasution
Sekitar 1 Hari yang laluMenolak Tunduk pada Inggris, Seorang Jenderal TNI Diancam Ditangkap
Sekitar 2 Hari yang laluSerdadu Inggris Ketar-Ketir Saat Tiba di Bandung: Ibarat Masuk Gedung Mesiu
Sekitar 2 Hari yang laluOperasi Senyap Pasukan Elite AS dan Inggris Tangkap Jenderal Pembantai Muslim
Sekitar 2 Hari yang laluSiasat Inggris Bikin Jakarta Mencekam: Siang dan Malam Terdengar Suara Tembakan
Sekitar 3 Hari yang laluGuntur Tak Berani Cium Pacarnya, Sukarno Tertawa Terbahak-bahak
Sekitar 3 Hari yang laluSantri Lawan Ribuan DI/TII: Baku Tembak Sepanjang Malam, Berhenti Jelang Salat Subuh
Sekitar 3 Hari yang laluSosok Ulama yang Melindungi Prajurit Siliwangi Ketika Diburu Anak Buah Kartosoewirjo
Sekitar 4 Hari yang laluHotman Paris Pede Teddy Minahasa Berpeluang Bebas, Ini Strateginya
Sekitar 32 Menit yang laluIntip Foto Pernikahan Komjen Rycko Amelza 25 Tahun Lalu, Wajahnya sama Istri Disorot
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Muda Polres Bogor Ikutan Bikin Tren Video 'Chuaks' Ala Tiktok, Isinya Sindiran
Sekitar 1 Jam yang laluBanjir Pujian, Begini Aksi Seorang Polisi yang Jualan Usai Pulang Bekerja
Sekitar 2 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 5 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 6 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 6 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 3 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 1 Bulan yang laluBRI Liga 1: Bekcham Putra Siap Bayar Kegagalan Eksekusi Penalti ke Gawang Persija
Sekitar 4 Jam yang laluPrediksi Bhayangkara FC Vs RANS Nusantara di BRI Liga 1: Kans The Guardian Petik 3 Poin
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami