Merdeka.com - Nama si Pitung tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Khususnya masyarakat Betawi. Si Pitung hidup dalam sanubari dan ingatan kolektif masyarakat sebagai sosok jagoan. Seorang pahlawan yang mencuri dari orang kaya untuk diberikan kepada masyarakat miskin. Sebaliknya, catatan kolonial Belanda menggambarkan sosok Pitung sebagai bandit pembuat onar yang harus dibasmi.
Pitung bukan tokoh fiktif. Sosok si Pitung yang lebih identik sebagai cerita rakyat, ternyata bukan isap jempol belaka. Nyatanya dalam catatan sejarah, Pitung tercatat sebagai tokoh historis yang hidup pada akhir abad ke-19. Berbagai harian dan surat kabar berbahasa Belanda sering melaporkan aksi si Pitung. Hingga akhirnya Pitung tertangkap.
Beberapa catatan seperti; Java Bode, Het Vaderland, De Locomotief, Twenthsche Courant, De Telegraaf, Algemeen Handelsblad, dan masih banyak lagi. Banyaknya pemberitaan mengenai si Pitung menjelaskan bagaimana sosoknya cukup penting dalam lintasan sejarah.
Menurut Margreet van Till, artikel-artikel yang pertama kali menyebut nama Pitung adalah harian berbahasa Melayu, yakni Hindia Olanda tahun 1892. Dalam bukunya yang berjudul Batavia Kala Malam: Polisi, Bandit, dan Senjata Api, Margreet van Till juga menjelaskan ada beberapa sebutan bagi si Pitung. Mulai dari 'Bitoeng', 'Pitang' dan terakhir 'si Pitoeng'.
Pada 18 Juni 1892, koran Hindia Olanda memberitakan bagaimana schout Tanah Abang menggeledah rumah seorang yang bernama Bitoeng di Kampung Sukabumi, Kebayoran, selatan Batavia. Dalam penggeledahan tersebut ditemukan barang-barang seperti jas hitam, topi schout, dan seragam. Pakaian tersebut digunakan si Pitung dan kawannya untuk melakukan aksi pencurian.
Menurut catatan harian Hindia Olanda tanggal 10 Agustus 1982, dilakukan penggeledahan lanjutan dan ditemukan lubang tanah yang berisi 125 gulden beserta barang-barang hasil rampok dua rumah besar milik Nonya de C. dan rumah Haji Sapiudin (seorang keturunan Bugis dari Marunda.
Kronologi pencurian tersebut dijelaskan dalam arsip Algemen Secretarie (18 April 1893), si Pitung bersama lima orang dari gerombolannya (Abdul Rahman, Moedjoeran, Merais, Dji-ih, dan Gering) dengan menggunakan pistol masuk ke rumah haji tersebut dan salah seorang dari mereka menembak pemilik rumah dan tembakan dilepaskan rekannya supaya penghuni kampung tidak mendekat.
Advertisement
Bagi publik Belanda, Pitung jelas digambarkan sebagai seorang pemberontak yang mengancam stabilitas Batavia. Bahkan, beberapa penulis seperti Johan Fabricus menggambarkan Pitung sebagai sosok yang begitu negatif dengan terminologi sebagai seorang pembunuh, pencuri, pemerkosa dan lain sebagainya. Hal ini jelas menggambarkan bagaimana cerita publik Belanda berperan sebagai representasi atas upaya mereka untuk menenangkan penduduk Eropa atau Indo (campuran) yang ada di Batavia.
Sementara itu, Pitung bagi publik Indonesia, sangat menggambarkan karakter dengan jiwa heroik yang ingin merdeka dari cengkeraman kolonialisme. Hal ini menjadi menarik, terutama bagaimana sebuah kisah dibangun atas dialog antara kolonialisme dan anti-kolonialisme.
Pada akhirnya, kisah si Pitung dapat menggambarkan kehidupan sosial Batavia di akhir abad ke-19. Setidaknya begitu yang dapat dibuktikan oleh Margreet van Till.
Kisah Pitung yang identik dengan warga Betawi, berakhir menjadi nama sebuah jalan. Jalan Bang Pitung membentang dari Pertigaan Rawa Belong hingga Perempatan Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Lokasi ini tepat karena berada di jantung kampung Rawa Belong, yang terkenal sebagai kampung silat tradisi Betawi.
Reporter Magang: Muhammad Rigan Agus Setiawan
[noe]Sosok Komandan Lasjkar Tjiwaringin 33 yang Berseberangan dengan Margonda
Sekitar 4 Jam yang laluKisah Cinta Putri Presiden dan Perwira Muda TNI Terhalang Situasi Politik
Sekitar 1 Hari yang laluKetika Bogor di Ambang Kekacauan
Sekitar 2 Hari yang laluDisangka Serdadu Belanda, Komandan TNI Hampir Hilang Nyawa Diterjang Peluru Anak Buah
Sekitar 2 Hari yang laluPemilu Pertama Tahun 1955: Membongkar Strategi Kebangkitan PKI dari Liang Kubur
Sekitar 3 Hari yang laluKalahkan Jenderal TNI, Anak Buah Joget-Joget
Sekitar 4 Hari yang laluPerlakuan Pasukan Elite Belanda dan Andjing NICA Bikin Pasukan Siliwangi Emosi
Sekitar 5 Hari yang laluCerita Alex Kawilarang Versus Perwira Tentara Elite Belanda
Sekitar 6 Hari yang laluHikayat Depok: Mulai dari Belanda Depok Hingga Punya Presiden Sendiri
Sekitar 6 Hari yang laluCerita Kepanikan Tentara Belanda dan Helm Bertulis Nama Wanita yang Bikin Sedih
Sekitar 1 Minggu yang laluDikepung Massa Masyumi di Malang, DN Aidit Akhirnya Minta Maaf
Sekitar 1 Minggu yang laluDinas Rahasia Israel di Balik Penumpasan Partai Komunis Indonesia
Sekitar 1 Minggu yang laluDulu Jualan Air Minum di Stasiun, Tak Disangka Akhirnya Jadi Jenderal TNI
Sekitar 1 Minggu yang laluJejak Etnis Tionghoa dan Tragedi Kanso di Ranah Minang
Sekitar 1 Minggu yang laluPolisi Kirim Hasil Investigasi Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di DKI ke BPOM
Sekitar 6 Menit yang laluKreatif, Polisi Tuban Sulap Ratusan Knalpot Brong Sitaan Jadi Patung Kuda
Sekitar 15 Menit yang laluIni Jenis Pelanggaran yang Disasar Petugas saat Operasi Keselamatan Jaya 2023
Sekitar 16 Menit yang laluDua Jenderal TNI dan Polri Turun Tangan di Kasus Brimob Bentak Babinsa TNI AD
Sekitar 26 Menit yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Soroti Pleidoi Hendra Eks Anak Buah Sambo Soal 27 Tahun Karier di Polri
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Beberkan Rekaman CCTV ke Pimpinan Polri, Chuck "Saya Dijanjikan Tak Dipidana"
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Jaksa Serang Agus Nurpatria, Bandingkan dengan Ricky Berani Tolak Sambo
Sekitar 56 Menit yang laluVIDEO: Dua Kejahatan Arif Rahman Eks Anak Buah Sambo di Kasus Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Sentil Baiquni Soal Sikap Seorang Perwira Polisi Harus Gagah Berani
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Replik Jaksa, Sindir Sikap Ngeles Irfan Widyanto Makin Coreng Citra Polri
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 4 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Minggu yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluLupakan Kekalahan, PSS Alihkan Fokus Hadapi Persik di BRI Liga 1
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami