Presiden Soeharto Berkali-Kali Tahan Promosi Try Sutrisno, Apa Penyebabnya?

Merdeka.com - Karir Jenderal Try Sutrisno terbilang moncer. Lulusan Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) tahun 1959, ini bisa menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, Panglima ABRI hingga akhirnya wakil presiden RI.
Melesatnya karir Try tak bisa dilepaskan dari sosok Soeharto. Pada tahun 1974, Kolonel Try Sutrisno diangkat menjadi ajudan presiden. Cukup lama Try menempati posisi ini.
Empat tahun berselang, Panglima ABRI Jenderal M Jusuf melihat Try masih menjadi ajudan Soeharto. Padahal sudah selayaknya perwira zeni tersebut dipromosikan menjadi perwira tinggi bintang satu.
"Saya persiapkan dia untuk jadi Kasdam di Bali," kata M Jusuf.
Posisi Kasdam atau Kepala Staf Komando Daerah Mililiter XV/Udayana adalah jabatan strategis. Wilayah Timor Timur yang saat itu masih bergolak, berada di bawah teritorial Udayana. Ini akan menambah pengalaman Try untuk karirnya di masa depan.
Jabatan Kasdam ini juga bisa menjadi batu lompatan sebelum diangkat menjadi Panglima Kodam dengan pangkat jenderal bintang dua.
Ditolak Presiden Soeharto
Namun rencana Jenderal M Jusuf untuk mempromosikan Kolonel Try Sutrisno berkali-kali ditolak. Presiden Soeharto masih menginginkan Try sebagai ajudannya.
"Wah, nanti dulu. Kita perlu matangkan dulu ya, Pak Jusuf," kata Soeharto.
Ketika M Jusuf bertanya lagi. Soeharto tetap menolak Try dipindahkan.
"Belum waktunya sekarang ini," kata penguasa Orde Baru tersebut.
Hal ini dikisahkan Atmadji Sumakidjo dalam buku Jenderal M Jusuf, Panglima Para Prajurit yang diterbitkan Kata.
Baru setelah didesak berkali-kali, akhirnya Presiden memberikan izin untuk melepas Try dari jabatan ajudan. Ada pesan khusus dari Soeharto agar Jenderal M Jusuf 'mengarahkan' perwira muda tersebut.
Melesat Bak Meteor
Try langsung diangkat menjadi Kasdam XV/Udayana. Karir Try melesat bak meteor sejak itu. Setelah 'lulus' di Bali, dia diangkat menjadi Pangdam IV Sriwijaya di Palembang. Lalu dipindah ke DKI Jakarta menduduki posisi Pangdam V/Jaya. Karir Try kembali menanjak dengan menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat.
Dalam buku Kasad Jenderal Try Sutrisno, Sosok Arek Suroboyo yang diterbitkan Disjarah tahun 2019, Try kemudian menjadi Kepala Staf Angkatan Darat ke-15 pada tahun 1986 menggantikan Jenderal Rudini.
Kurang dari 10 tahun selepas menjabat ajudan presiden, Try berhasil menjabat sebagai orang nomor satu di Angkatan Darat. Try adalah Kasad pertama yang bukan berasal dari angkatan 1945. Kepemimpinannya menandai regenerasi angkatan 45 kepada generasi penerus.
Kasad bukan akhir karir Try Sutrisno di kemiliteran. Satu tahun setengah menjabat, Try dipromosikan menjadi Panglima Angkatan bersenjata Republik Indonesia (Pangab), menggantikan Jenderal Benny Moerdani pada tahun 1988.
Jabatan ini dipegangnya selama lima tahun. Try kemudian menjadi wakil presiden mendampingi Soeharto dari tahun 1993 hingga 1998.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Rumus Rubik 3x3 Cocok untuk Pemula, Begini Cara Penyelesaian Lengkap Beserta Rumusnya
Ada beberapa cara yang perlu dipahami dan diperhatikan bagi pemula yang ingin menyelesaikan permainan mengasah otak rubik 3x3. Berikut ulasannya.
Baca Selengkapnya


Jenderal Polisi Jalan Kaki Blusukan di Pasar Benua Afrika, Gayanya Santai Sambil Sruput Kelapa
Krishna yang tengah berada di Benua Afrika nampak asyik blusukan ke pasar tradisional.
Baca Selengkapnya


Potret Lawas Dian Sastrowardoyo Bareng Bestie di Zaman SMA, Wajah Cantik Natural Disorot - Kompak Mirip Geng AADC Banget
Dian Sastrowardoyo sempat berbagi foto nostalgia dengan teman-teman SMA-nya di Instagram. Seperti adegan dalam film AADC, foto ini begitu memikat!
Baca Selengkapnya


Mewah dan Luas, 7 Potret Rumah Maria Vania yang Super Cozy dan Hanya Ditempati Sendirian
Rumah Vania begitu luas dan panjang, mencapai 300 meter. Mari kita lihat penampakannya dari ruang tengahnya yang menakjubkan.
Baca Selengkapnya


Ingat Program Opera van Java? Ini 7 Rumah Mewah Milik Pemainnya, Ada yang Megah Banget Bak Istana
Rumah Nunung berwarna abu-abu dengan desain minimalis. Namun, siapa sangka di dalamnya tersimpan koleksi senapan angin senilai puluhan juta rupiah.
Baca Selengkapnya

Revisi Kedua UU ITE Wajibkan Platform Digital Lindungi Hak Anak, Jangan Cuma Cari Untung
Revisi UU ITE kedua dianggap sebagai momentum perlidungan hak anak di ruang digital.
Baca Selengkapnya

Dulu Tukang Angkut Galon Air, Kini Anak Pedagang Pasar ini jadi Jenderal TNI
Simak pengalaman sosok Jenderal TNI berikut ini. Siapa sangka dulu pernah angkut galon setiap hari demi raih cita-cita jadi tentara.
Baca Selengkapnya

Seperti Apa Bau Luar Angkasa? Astronot Ini Beri Bocorannya
Ada aroma-aroma ini yang dirasakan astronot usai mereka keluar dari stasiun luar angkasa.
Baca Selengkapnya

"Bocah Itu Sedang Melihat Keluar Jendela Lalu Sniper Israel Menembaknya. Dia Mati di Depan Mata Kami"
Ini adalah curahan hati bocah Gaza, menyaksikan kekejaman dan kebrutalan Israel di hadapan matanya.
Baca Selengkapnya

Ganjar-Mahfud Usul Gunakan Format Townhall untuk Debat Pilpres 2024
Format ini membuat pembicara berdiri di panggung dengan dikelilingi hadirin.
Baca Selengkapnya

YouTuber Hingga Konten Kreator Berpeluang Jadi Moderator Debat Pilpres 2024
KPU menjamin tidak ada kebocoran soal debat Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

7 Desember Hari Bendera Angkatan Bersenjata di India, Ketahui Sejarahnya
Tentara memiliki peranan besar pada keamanan dan pertahanan negara.
Baca Selengkapnya