Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasukan Siliwangi Tangkap Presiden RMS, Buronan Paling Dicari Selama 13 Tahun

Pasukan Siliwangi Tangkap Presiden RMS, Buronan Paling Dicari Selama 13 Tahun Pasukan TNI tumpas RMS. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Setelah tiga belas tahun bergerilya, Dr. Soumokil tertangkap di Pulau Seram. Menyerah, tanpa melakukan perlawanan.

Oleh Hendi Jo

Letnan Jenderal (Purn) Himawan Soetanto masih ingat peristiwa itu. Pada suatu hari di tahun 1975, saat menjadi Panglima Kodam Siliwangi, dia menyematkan Bintang Sakti di dada Letnan Dua (Purn) Ruchiat, eks komandan Kompi II Batalyon 320 Brigade Infanteri 15 Tirtayasa, Banten. Momen penyematan penghargaan tertinggi itu sangat berkesan baginya.

“Sejak dia berhasil menangkap gembong Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1963, baru dua belas tahun kemudian Siliwangi memberikan penghargaan kepadanya,” ungkap Himawan dalam suatu wawancara pada 1999.

Perburuan Dr. Christian Robert Steven Soumokil termasuk salah satu perburuan tokoh pemberontak paling lama sepanjang sejarah Indonesia. Memproklamasikan RMS pada 25 April 1950, Soumokil baru bisa diringkus tiga belas tahun kemudian.

Meskipun kekuatan RMS secara militer berhasil dihancurkan pada akhir 1950, namun para sisa-sisa pengikutnya tak henti melakukan gerilya di hutan-hutan Maluku selatan, terutama di Pulau Seram. Termasuk Soumokil, orang yang dianggap sebagai presiden RMS.

Pemerintah Republik Indonesia kemudian meminta TNI untuk menangkap Soumokil secepatnya. Maka pada 10 Mei 1963, Markas Besar TNI di Jakarta mengirimkan Brigade Infanteri 15 Tirtayasa Kodam Siliwangi pimpinan Letnan Kolonel Musa Natakusumah (terdiri dari Batalyon 310, Batalyon 315 dan Batalyon 320) untuk melaksanakan tugas tersebut.

Ketahuan Karena Pohon Sagu Ditebang

Namun hingga operasi bulan ke-6 di November, Soumokil tidak juga tertangkap. Tak ada cara lain, Musa lalu menugaskan Peleton Cadangan pimpinan Pelda Rukhiyat S. dari Batalyon 320 untuk menjadi tim pemburu khusus Soumokil.

Mereka bergerak pada akhir 29 November 1963 dari markas menuju Komplek H. Asinepe. Besoknya seluruh wilayah disisir anak buah Rukhiyat. Pada saat melaksanakan penyisiran, anak buah Rukhiyat menyaksikan ada asap mengepul ke udara. Namun ketika titik itu didekati, tak ada tanda-tanda pengikut Soumokil berada di wilayah tersebut.

Saat pasukan tengah bersiap tidur, pada sekira pukul 21.00, terdengar ada orang menebang pohon (pukul-pukul sagu). Jarak antara mereka dengan sumber suara diperkirakan hanya 600 meter saja. Penyelidikan pun dilakukan oleh satu regu pasukan pimpinan Sersan Dua M. Suratman.

Karena melakukan gerak pengintaian yang senyap dan perlahan, Regu Suratman baru mendekati sasaran sekira pukul 01.00.

"Ketika sudah dapat diyakini bahwa mereka itu gerombolan, maka Suratman memerintahkan pasukannya untuk menunggu orang-orang itu tertidur," ungkap buku Siliwangi dari Masa ke Masa Edisi III (disusun Dinas Sejarah Kodam Siliwangi).

Barulah empat jam kemudian, Regu Suratman melakukan penyergapan. Tak ada perlawanan dari anak buah Soumokil. Mereka langsung menyerah. Dari lima anggota gerombolan yang tertangkap disita senjata api jenis Lee Enfield dan Owen Gun.

Tunggu Bangun Tidur

Selanjutnya para tawanan dibawa ke bivak pasukan induk. Setelah mendapat keterangan penting, Rukhiyat memutuskan untuk memimpin sendiri peletonnya menyergap posisi Soumokil.

Maka pada 1 Desember 1963, bersama 12 anak buahnya (tujuh orang ditinggalkan di bivak untuk menjaga para tawanan), sang komandan peleton bergerak menuju tempat persembunyian Soumokil.

Karena sulitnya medan yang dipenuhi batu karang dan keadaan malam yang gelap gulita disertai hujan, maka pasukan Rukhiyat baru tiba di jarak sekira 50 meter menjelang sasaran pada 2 Desember 1963 pukul 03.00. Situasi di gubuk persembunyian Soumokil sendiri tidak memperlihatkan kegiatan yang mencurigakan.

Setelah mengatur posisi pengepungan, dengan berbekal sepucuk pistol dan kawalan dua prajuritnya, Rukhiyat secara hati-hati menyelinap ke gubuk. Di dalam nampak sekelompok orang tengah tidur pulas. Sang komandan peleton tidak lantas membangunkan mereka. Ditunggunya para anggota RMS itu mulai terbangun.

Pukul 05.00, sebagian dari anak buah Soumokil mulai terbangun. Begitu tahu bahwa di sekitar terdapat pasukan TNI yang sedang siap siaga, tanpa banyak pertimbangan mereka pun langsung menyerah. Soumokil berhasil ditangkap tanpa mengeluarkan sebutir peluru pun.

Sore harinya, gembong RMS itu dibawa dengan perahu ke Pantai Sawai. Di sana, Rukhiyat menyerahkan Soumokil kepada komandan kompi-nya, yang kemudian membawanya ke komandan Batalyon 320, Mayor Enjo Martadisastra. 

Satu tahun kemudian, Tokoh RMS ini kemudian diadili dan dijatuhi hukuman mati.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih

Terungkap, Ini Alasan Luhut Tak Mau Jadi Menteri Jika Ditawari Presiden Terpilih

Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.

Baca Selengkapnya
Begini Hitung-Hitungan Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri

Begini Hitung-Hitungan Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri

Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.

Baca Selengkapnya
Momen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet

Momen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet

Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen

Penerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen

"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.

Baca Selengkapnya