Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Tradisi Kuda Kosong, Kesenian Leluhur Cianjur yang Ajarkan Kerendahan Hati

Mengenal Tradisi Kuda Kosong, Kesenian Leluhur Cianjur yang Ajarkan Kerendahan Hati Kesenian Kuda Kosong Cianjur. ©2021 Youtube Deni Ibrahim Pane/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Sebagai salah satu warisan leluhur, kesenian Kuda Kosong asal Kabupaten Cianjur Jawa Barat memiliki berbagai makna yang patut untuk diteladani.

Keteladanan itu bisa ditilik dari setiap unsur di pertunjukannya, termasuk dari sisi sejarah di mana tradisi Kuda Kosong dimulai.

Melansir laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Kamis (19/08), konon dalam sejarahnya, tradisi Kuda Kosong berkaitan dengan sisi kerendahan hati dari leluhur Sunda di Cianjur saat diberikan hadiah kuda oleh Raja Mataram yang saat itu berkuasa di Tatar Pasundan. Berikut kisah lengkapnya.

Bermula dari Berdirinya Daerah Cianjur

kesenian kuda kosong cianjur

©2021 Youtube Deni Ibrahim Pane/editorial Merdeka.com

Kelahiran Kuda Kosong turut menandai berdirinya wilayah Cianjur, Jawa Barat. Saat itu pemimpin tertinggi di Cianjur Raden Kanjeng Aria Wiratanudatar mendapat panggilan dari Raja Mataram untuk memberikan upeti, sebagai tanda berdirinya wilayah baru di tanah Sunda.

Sebagai pemimpin tertinggi di daerah tersebut, Raden Kanjeng Aria Wiratanudatar (Dalem Cianjur) mengutus adiknya bernama Aria Natadimanggala untuk menyerahkan persembahan berupa 3 butir padi, 3 butir pedes (lada) dan 3 buah cabe rawit.

Upeti yang terbilang sedikit itu justru dimaklumi oleh Raja Mataram, bahkan saat hendak kembali ke Cianjur Aria Natadimanggala diberikan tiga buah balasan berupa seekor kuda, sebilah keris dan pohon saparantu (kemenyan).

Bermakna Kerendahan Hati

Merasa mendapat amanah dengan segala kerendahan hatinya, Aria Natadimanggala berupaya menjaga hadiah tersebut hingga enggan untuk menaikinya karena merasa hadiah tersebut untuk sang kakak yang begitu ia hormati.

Sesampainya di Cianjur, kuda tersebut diarak mengelilingi kota Cianjur dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat di sana.

Turut disebutkan, penamaan istilah Kuda Kosong sendiri berawal pada saat Aria Natadimanggala membawa dari Mataram ke Cianjur dengan tidak ditunggangi maka kuda tersebut akhirnya disebut sebagai Kuda Kosong.

Selain itu, sisi kerendahan hati lainnya juga ditampakkan oleh Raja Mataram yang merasa memahami keadaan Cianjur yang baru dibangun hingga dengan senang hati menerima upeti yang sedikit itu, dan membalasnya dengan bantuan kuda, keris dan pohon saparantu yang lebih besar.

Dilaksanakan Satu Tahun Sekali

Kuda Kosong sendiri merupakan salah satu kesenian asli Kabupaten Cianjur yang diadakan setiap satu tahun sekali, di hari jadi kabupaten pada 12 Juli atau pada 17 Agustus saat kemerdekaan Republik Indonesia.

Sisi kerendahan hati lainnya juga tampak di saat pelaksanaannya. Di mana ketika itu kuda yang diikutsertakan akan dipakaikan kain berwarna hijau, dengan diarak keliling kota sembari seolah-olah kuda tersebut memberi hormat ke warga yang menonton.

Konon turut disebutkan, kuda tersebut sedang dipengaruhi oleh Suryakencana merupakan anak dari hasil pernikahan Raden Aria Wiratanudatar dengan jin.

Upacara Kuda Kosong Khas Cianjur

kesenian kuda kosong cianjur

©2021 Youtube Deni Ibrahim Pane/editorial Merdeka.com

Adapun dalam pelaksanaannya dibutuhkan sejumlah peralatan dan perlengkapan seperti penutup badan kuda, aksesoris kepala dan kaki, serta bunga wana-warni. Selain itu, turut digunakan payung untuk memayungi Bupati Cianjur dan memayungi kuda, pakaian penuntun kuda, dan perlengkapan para prajurit yang membawa upeti berupa keris dan pohon saparantu.

Tahapan pelaksanaan pawai Kuda Kosong didahului dengan memandikan kuda menggunakan air yang berasal dari mata air Cikundul agar kuda bersih dan siap diarak keliling kota. Kemudian dilanjutkan dengan berdoa agar pawai helaran Kuda Kosong keesokan harinya berjalan lancar.

Berikutnya di hari pelaksanaan, juga diadakan tawasul yaitu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa melalui perantara dan sebuah dupa untuk wewangian. Upacara ini diharapkan bisa menjadi pengingat bagi jasa-jasa para pendahulu mereka serta mengambil nilai-nilai positif (kerendahan hati) yang telah diajarkan secara turun menurun.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung

Mengenal Tari Selapanan, Kesenian Tradisional dari Keratuan Darah Putih Asal Provinsi Lampung

Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna

Mengenal Tradisi Ngarot Ala Desa Karedok Sumedang, Pameran Hasil Pertanian yang Sarat Makna

Acara Ngarot jadi pameran hasil tani khas Sumedang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Melihat Tradisi Mamanukan Khas Pantura Jawa Barat, Hadirkan Patung Burung Besar untuk Kendaraan Anak yang Disunat

Melihat Tradisi Mamanukan Khas Pantura Jawa Barat, Hadirkan Patung Burung Besar untuk Kendaraan Anak yang Disunat

Mamanukan akan dinanti oleh masyarakat di sepanjang wilayah pantura Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Sejarah Candi Prambanan yang Eksotis, Sarat Nilai Budaya Hindu

Sejarah Candi Prambanan yang Eksotis, Sarat Nilai Budaya Hindu

Candi Prambanan adalah peninggalan agung dari masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno yang masih eksis hingga sekarang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia dan Doa Ziarah Kubur yag Dibaca Rasulullah

Mengenal Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia dan Doa Ziarah Kubur yag Dibaca Rasulullah

Ziarah kubur merupakan tradisi yang telah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia, khususnya umat Muslim menjelang bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam

Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,

Baca Selengkapnya
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Bukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.

Baca Selengkapnya