Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mayor TNI Temukan Harta Karun Tentara Jepang di Bogor, Isinya Emas Permata

Mayor TNI Temukan Harta Karun Tentara Jepang di Bogor, Isinya Emas Permata emas batangan. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Semasa pendudukan Jepang, kekayaan alam Indonesia diperas habis. Tentara Dai Nippon juga mengambil emas, permata dan perhiasan milik rakyat Indonesia. Beberapa tertinggal di Indonesia, dan tak sempat dikirimkan ke Tokyo.

Harta karun tentara Jepang itu bukan isapan jempol. Pasukan TNI pernah menemukannya di daerah Bogor, Jawa Barat.

Kepala Staf Resimen Divisi II Tentara Republik Indonesia (TRI), Mayor Alex Evert Kawilarang menceritakan penemuan harta itu dalam biografinya yang ditulis Ramadhan KH dan diterbitkan Sinar Harapan.

Sekitar tahun 1946, pasukan TRI (kini TNI) anak buah Kawilarang melakukan penggalian di bekas markas Jepang di sekitar Cigombong, Bogor.

Mereka mencari senjata yang biasanya disembunyikan tentara Jepang dengan cara dikubur dalam tanah. Jepang memang belum lama meninggalkan kamp di Cigombong itu.

Para prajurit menggali dengan waspada karena selain mengubur senjata, Jepang juga menanam ranjau.

Di sebuah gundukan tanah, cangkul para tentara itu mengenai benda keras. Mereka ketakutan karena disangka mengenai bom.

Bukan Bom, Tapi Guci Harta Karun

Setelah beberapa saat tak meledak, barulah mereka berani menggali lagi. Tapi bukannya senjata, para prajurit TNI itu malah menemukan sebuah guci besar.

Isi guci itu ternyata kaos kaki. Setelah dibuka, mereka sangat terkejut. 12 kaos kaki itu penuh emas dan permata.

"Isinya emas dan permata yang sudah dicongkel. Bagus, berkilauan," kata Kawilarang.

Walau bisa kaya tujuh turunan, para tentara itu tak mau mengambilnya. Mereka segera lapor dan menyerahkan harta itu pada Kawilarang.

Kawilarang perwira jujur, dia tak mau makan emas permata peninggalan Jepang. Perwira menengah TNI itu berniat menyerahkan harta temuan pasukannya pada pemerintah Indonesia yang masih serba kekurangan.

Laskar Minta Jatah

Tapi keesokan harinya datang orang-orang mengaku laskar. Mereka minta guci itu pada Kawilarang. Katanya untuk berjuang.

Kawilarang tahu maksud orang-orang itu.

"Benar bapak-bapak mau berjuang?" tanya Kawilarang.

Mereka mengangguk. Kawilarang pergi ke gudang. Dia mengambil dua peti granat.

"Ini untuk berjuang," kata Mayor Kawilarang.

Orang-orang itu pun terpaksa pergi membawa dua peti granat.

Mereka tak menyerah. Keesokan harinya lagi-lagi mereka minta guci untuk modal perjuangan.

 Lagi-lagi Kawilarang memberi peti berisi granat. "Ini untuk berjuang," katanya.

 Sejak itu mereka tak pernah datang lagi.

Nasib Harta Tak Jelas

Kawilarang kemudian mengutus Letnan Muda Gojali yang terkenal jujur untuk mengawal harta itu. Gojali diperintahkan untuk menyerahkan harta karun itu ke Kementerian Dalam Negeri di Purwokerto.

Gojali melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia menyerahkan harta karun pada Sumarman yang kala itu menjabat Sekretaris Mendagri.

Tak jelas bagaimana Kementerian Dalam Negeri kemudian menggunakan harta tersebut. Surat timbang itu katanya habis terbakar saat agresi militer.

Berapa nilai harta karun tersebut, sebuah majalah pernah mencoba menghitung berdasar bukti-bukti otentik yang ditemukan. Isinya tak kurang dari tujuh kilogram emas dan empat kilogram permata. 

Nilainya kala itu saja diperkirakan Rp 6 miliar. Jumlah yang luar biasa besar saat itu.

Belakangan banyak orang mengklaim ikut berjasa menemukan harta tersebut. Mereka menuntut pemerintah memberi ganti rugi atas harta yang hilang tersebut.

Tapi tak pernah ada penjelasan bagaimana pengelolaan harta karun Jepang itu.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Profil dan Jumlah Harta Kekayaan Menteri Pertanian Yasin Limpo, Rumahnya Digeledah KPK

Profil dan Jumlah Harta Kekayaan Menteri Pertanian Yasin Limpo, Rumahnya Digeledah KPK

Jumlah harta kekayaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang dikabarkan terlibat kasus korupsi.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Momen Mencekam Brimob & TNI Baku Tembak dengan KKB OPM Papua, Desingan Peluru Terus Berbunyi

Momen Mencekam Brimob & TNI Baku Tembak dengan KKB OPM Papua, Desingan Peluru Terus Berbunyi

Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Akhir Cerita Wanita Korban Begal, Dipalak Polisi Berdalih Bercanda saat Melapor Kini Minta Maaf

Akhir Cerita Wanita Korban Begal, Dipalak Polisi Berdalih Bercanda saat Melapor Kini Minta Maaf

Anggota Polsek Sukasari, berinisial Aiptu US diduga tidak memberi pelayanan baik itu dijebloskan ke rutan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Viral Pemobil Dimintai Rp150 Ribu oleh Polisi atau Ditilang: Cepat Jangan Lama-lama

Viral Pemobil Dimintai Rp150 Ribu oleh Polisi atau Ditilang: Cepat Jangan Lama-lama

Seorang pemobil dimintai uang sejumlah Rp150 ribu oleh polisi dan diancam akan ditahan SIM-nya jika tidak segera membayar.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Pensiunan Jenderal Kopassus Kenang 48 Tahun Lalu, Tinggalkan Asrama untuk Tugas ke Timtim di Hari Spesial Sang Putri

Pensiunan Jenderal Kopassus Kenang 48 Tahun Lalu, Tinggalkan Asrama untuk Tugas ke Timtim di Hari Spesial Sang Putri

Dia mengenang masa di mana harus bertugas menjelang momen istimewa sang putri yang masih kecil.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa

Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa

Demak masa lalu merupakan kota pelabuhan yang sangat berpengaruh di pesisir Jawa.

Baca Selengkapnya icon-hand
Pemilu Sudah Ada Sejak 79 Masehi, Saat Itu Bukan Presiden atau DPR yang Dipilih

Pemilu Sudah Ada Sejak 79 Masehi, Saat Itu Bukan Presiden atau DPR yang Dipilih

Arkeolog menemukan prasasti di Kota Pompeii yang memperlihatkan bukti terlah terjaidnya pemilu.

Baca Selengkapnya icon-hand
Usai Panas Terik, Musim Hujan di Jakarta Bakal Terjadi November

Usai Panas Terik, Musim Hujan di Jakarta Bakal Terjadi November

Awal musim hujan 2023/2024 tidak bersamaan di seluruh Indonesia. Di Jakarta dan daerah lainnya hujan diperkirakan akan dimulai pada November.

Baca Selengkapnya icon-hand
Blusukan Tinjau Waduk Pluit, Kaesang Berambisi Maju Pilgub Jakarta?

Blusukan Tinjau Waduk Pluit, Kaesang Berambisi Maju Pilgub Jakarta?

Kaesang Pangarep ditemani istri blusukan ke Waduk Pluit

Baca Selengkapnya icon-hand
Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti

Melihat Peradaban Kuno Masyarakat Lereng Merapi-Merbabu, Banyak Ditemukan Candi dan Prasasti

Dulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu

Baca Selengkapnya icon-hand
Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat

Sosok Suparna Sastra Diredja Pembela Rakyat asal Garut, Tak Bisa Pulang di Negara Pengasingan hingga Akhir Hayat

Sosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.

Baca Selengkapnya icon-hand
Potret Bintang Tiga TNI di Antara Dua Jenderal Polisi, Sama-Sama Jebolan 1988

Potret Bintang Tiga TNI di Antara Dua Jenderal Polisi, Sama-Sama Jebolan 1988

Potret kebersamaan jenderal TNI-POLRI, rekan satu angkatan di Akmil dan Akpol.

Baca Selengkapnya icon-hand