Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Kapiten Sepanjang, Pemimpin Pasukan Tionghoa Jawa saat Perang Kuning

Kisah Kapiten Sepanjang, Pemimpin Pasukan Tionghoa Jawa saat Perang Kuning Geger Pecinan. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Di lereng Gunung Lawu, terdapat sebuah desa bernama Sepanjang. Diduga, nama desa itu diambil dari nama seorang pemimpin laskar Tionghoa waktu meletus Perang Kuning pada tahun 1740-1743. Pemimpin itu bernama Kapiten Sepanjang.

Dalam buku Geger Pecinan yang ditulis Daradjadi pada tahun 2013, desa ini diperkirakan menjadi tempat berkemah Kapiten Sepanjang dan pasukannya. Namun saat tim Merdeka.com mendatangi lokasi, Kepala Desa Sepanjang, Ngadino, tidak mengetahui soal asal usul desanya.

“Saya tidak tahu asal usulnya. Soal Kapiten Sepanjang, saya malah baru dengar sekarang,” kata Ngadino.

Lalu sebenarnya siapa itu Kapiten Sepanjang? Dan apa perannya dalam Perang Kuning itu? berikut selengkapnya:

Tokoh Sentral Perang Kuning

geger pecinan

©2020 Istimewa

Menurut Sejarawan Universitas Negeri Semarang, Prof. Wasino, Kapiten Sepanjang merupakan tokoh sentral dalam Perang Kuning. Dilansir dari Merdeka.com, asal usul Kapiten Sepanjang memiliki beragam versi. Ada yang menyebut kalau dia memiliki nama asli Souw Pan Chiang, yang kemudian lewat lidah orang Jawa dinamakan “Sepanjang”.

Prof Wasino menceritakan, pada Bulan Juli 1742, Kapiten Sepanjang memimpin pasukan Tionghoa dan Jawa dalam melakukan penyerangan ke Kraton Mataram. Singkat cerita, mereka berhasil memenangkan pertempuran itu. Raja Mataram saat itu, Pakubuwana II, terpaksa melarikan diri ke Magetan dengan bantuan VOC.

Guru Perang Mataram

kraton kartasura

©Wikipedia.org

Setelah Kraton Mataram di Kartasura jatuh ke tangan pasukan Tionghoa-Jawa, Raden Mas Garendri diangkat menjadi raja dengan gelar Sunan Amangkurat V. Saat itu, ia juga disebut sebagai Sunan Kuning. Saat bertahta sebagai raja, ia mengangkat Kapiten Sepanjang sebagai guru untuk panglima perang kerajaan.

Dilansir dari Merdeka.com, saat itu, Sunan Kuning menganggap Kapiten Sepanjang punya sarat pengalaman sehingga cocok bagi para panglima perangnya yang masih muda.

Sayangnya, tahta Sunan Kuning di Kartasura tidak lama. Pada akhir tahun 1742, tentara VOC yang dibantu pasukan Madura yang dipimpin Cakraningrat berhasil merebut Kartasura dan mengangkat kembali Pakubuwana II ke tahta kerajaan.

Menyeberang ke Bali

ilustrasi bali

©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Jason Ho

Setelah terusir dari Kraton, Kapiten Sepanjang, Sunan Kuning, dan para pasukannya kemudian melarikan diri dan meneruskan perjuangannya dalam melawan VOC. Namun dalam suatu pertempuran, Sunan Kuning terpisah dengan Kapiten Sepanjang. Sunan Kuning kemudian ditangkap VOC di Surabaya pada 2 Desember 1743, sementara Kapiten Sepanjang terus melanjutkan perjuangan.

Dilansir dari Merdeka.com, beberapa sumber menyebutkan kalau pada akhirnya Kapiten Sepanjang menyeberang ke Bali dan mengabdi pada sebuah kerajaan di sana. Sejak saat itu, namanya tidak pernah terdengar lagi.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kabupaten Kuningan, Salah Satu Daerah Tertua di Jawa Barat yang Sudah Ditinggali sejak 3500 SM

Sejarah Kabupaten Kuningan, Salah Satu Daerah Tertua di Jawa Barat yang Sudah Ditinggali sejak 3500 SM

Dulunya Kuningan merupakan wilayah permukiman dan kerajaan.

Baca Selengkapnya
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kini Tanah Makamnya Dipindahkan ke Bojonegoro, Begini Kisah Perjuangan Raja Jawa Jadi Buruh Batu Bara di Pengasingan

Kini Tanah Makamnya Dipindahkan ke Bojonegoro, Begini Kisah Perjuangan Raja Jawa Jadi Buruh Batu Bara di Pengasingan

Samin Surosentiko dikenal sebagai penentang keras kolonialisme.

Baca Selengkapnya
Sejarah Desa Alur Jambu Aceh Tamiang, Sudah Ditinggalkan Warganya Akibat Diganggu Mahluk Halus

Sejarah Desa Alur Jambu Aceh Tamiang, Sudah Ditinggalkan Warganya Akibat Diganggu Mahluk Halus

Sebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.

Baca Selengkapnya
Sejarah Patung Sigale-gale di Samosir, Pelipur Lara Kerinduan Sang Raja Kepada Anaknya

Sejarah Patung Sigale-gale di Samosir, Pelipur Lara Kerinduan Sang Raja Kepada Anaknya

Sang Raja Rahat yang melihat patung Sigale-gale bergerak dengan sendirinya merasa patung itu mirip seperti sang anak.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang

Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah Sei Rampah, Wilayah yang Terkenal Banyak Tanaman Rempah

Sejarah Sei Rampah, Wilayah yang Terkenal Banyak Tanaman Rempah

Wilayah yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dulunya dikenal sebagai kota yang kaya akan rempah-rempah.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.

Baca Selengkapnya