Merdeka.com - Tan Malaka selalu berusaha mengunjungi Sukarno. Tetapi selalu gagal karena penjagaan Jepang. Barulah, tanggal 9 September keduanya dipertemukan oleh Sayuti Melik. Pertemuan terjadi di kamar belakang rumah dr. Suharto.
Dokter Suharto merupakan dokter pribadi Bung Karno. Bagi Bung Besar, ini adalah pertemuan pertama. Tetapi menjadi yang kedua bagi Tan Malaka setelah kejadian di Bayah.
Dalam buku Tan Malaka: Sebuah Biografi Lengkap, Masykur Arif Rahman menjelaskan bagaimana Tan Malaka pertama kali bertemu Bung Karno. Suatu ketika Bung Karno dan Bung Hatta pernah mengunjungi Bayah dan memberi semangat kepada para pemuda romusha. Mereka yang menghadiri acara tersebut terdiri atas pegawai romusha kalangan Indonesia dan Jepang. Mereka lantas diberi kesempatan untuk bertanya kepada Dwi Tunggal.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Tan Malaka untuk bertanya kepada Bung Karno dan Bung Hatta. Secara lugas Tan bertanya strategi kemerdekaan yang dicanangkan oleh Dwi Tunggal. Menurut Tan Malaka, Bung Karno secara singkat menjelaskan bahwa strategi yang diterapkan adalah menunggu pemberian Jepang.
Dalam pertemuan di rumah Dokter Suharto, perbincangan dimulai dengan Tan Malaka yang membuka identitas dirinya. Bung Karno melanjutkannya dengan pertanyaan seputar karya Tan yang bertajuk Aksi Massa.
"Dalam buku Aksi Massa, rupanya saudara anggap Imperialisme Inggris berada diantara Imperialisme Belanda dan Imperialisme Amerika," ujar Bung Karno.
Dalam pembicaraan tersebut, Tan Malaka mendominasi dan lebih banyak menjelaskan ketimbang Bung Besar. Lamber Giebels, pernah menyatakan bahwa Bung Karno memang pembaca setia karya-karya Tan Malaka ketika masih aktif di Partai Nasional Indonesia (PNI). Bahkan, digunakan sebagai rujukan bagi kursus yang dilakukannya di PNI.
Lalu Tan Malaka menyarankan pemindahan Ibukota ke daerah pedalaman. Karena daerah pesisir sifatnya terbuka dan mudah dikuasai. Menurut Tan, Sukarno dan Hatta akan dikejar oleh sekutu sebagai penjahat perang karena telah membantu Jepang.
Advertisement
Menurut Harry A. Poeze, Bung Karno terpesona dengan pendapat-pendapat yang diutarakan Tan Malaka. Secara spontan simbal menunjuk Tan Malaka, Sukarno memberikan kepercayaannya.
"Kalau suatu saat saya tidak lagi bebas bertindak, maka kepemimpinan revolusi saya serahkan kepada Anda."
Kata-kata tersebut kembali diucapkan Bung Besar kepada Tan Malaka ketika keduanya kembali bertemu di rumah Dr. Mawardi. Menanggapi hal tersebut, Tan Malaka menerimanya hanya sebagai pujian.
"Usul memimpin revolusi tadi saya anggap sebagai suatu kehormatan saja dan sebagai suatu tanda kepercayaan dan penghargaan Bung Karno kepada saya belaka," ujar Tan Malaka.
Lebih istimewa lagi, pujian tersebut menggambarkan adanya pertautan antara keduanya secara jiwa dan paham meski bertahun-tahun hidup di tempat yang berbeda.
Tan Malaka menceritakan itu kepada sahabatnya, yakni Ahmad Soeabrdjo. Pada tanggal 30 September 1945 Ahmad Soebardjo meminta legalitas pernyataan Bung Karno. Terlebih tersiar kabar bahwa Inggris akan menangkap Dwi Tunggal.
Pernyataan itu akhirnya dibuat oleh Bung Karno dan hendak ditandatangani oleh Dwi Tunggal. Akan tetapi, Hatta tidak sepenuhnya setuju dan mengusulkan tiga nama lagi untuk mempertahankan netralitas, yakni Sjahrir, Wongsonegoro dan Iwa Kusumasumantri.
Reporter Magang: Muhammad Rigan Agus Setiawan
[noe]Cerita Alex Kawilarang Versus Perwira Tentara Elite Belanda
Sekitar 18 Jam yang laluHikayat Depok: Mulai dari Belanda Depok Hingga Punya Presiden Sendiri
Sekitar 20 Jam yang laluCerita Kepanikan Tentara Belanda dan Helm Bertulis Nama Wanita yang Bikin Sedih
Sekitar 1 Hari yang laluDikepung Massa Masyumi di Malang, DN Aidit Akhirnya Minta Maaf
Sekitar 2 Hari yang laluDinas Rahasia Israel di Balik Penumpasan Partai Komunis Indonesia
Sekitar 4 Hari yang laluDulu Jualan Air Minum di Stasiun, Tak Disangka Akhirnya Jadi Jenderal TNI
Sekitar 5 Hari yang laluJejak Etnis Tionghoa dan Tragedi Kanso di Ranah Minang
Sekitar 5 Hari yang laluPresiden Soeharto Berkali-Kali Tahan Promosi Try Sutrisno, Apa Penyebabnya?
Sekitar 6 Hari yang laluRumah Guntur Sukarnoputra Pernah Dikunjungi Alien
Sekitar 1 Minggu yang laluGara-Gara Salah Beli Pangkat, Letnan Kolonel Disangka Letnan Jenderal TNI
Sekitar 1 Minggu yang laluDihujani Tembakan Hingga Terpojok di Jurang, Prajurit APRA Berwajah Garang Menyerah
Sekitar 1 Minggu yang laluKetika Menhankam Menolak Restoran Italia, Pilih Makan Soto di Pinggir Jalan
Sekitar 1 Minggu yang laluBambang Soeprapto dan Polisi Istimewa dalam Perang Lima Hari di Semarang
Sekitar 1 Minggu yang laluSemarang Memanas, Bambang Soeprapto dan Polisi Istimewa Turun Tangan
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Janji Kapolda Metro Tuntaskan Kasus Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka
Sekitar 10 Jam yang laluKapolri Akui Banyak Anak Buahnya Minim Pengetahuan soal Pengamanan Olahraga
Sekitar 10 Jam yang laluJaksa Ungkap Teddy Minahasa Minta AKBP Doddy Pisahkan Sabu Untuk Bonus Anggota
Sekitar 11 Jam yang laluPolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran, 30 Kapolsek Diganti
Sekitar 12 Jam yang laluKY Turunkan Ahli Usut Video Diduga Hakim Wahyu Bahas Kasus Sambo dengan Temannya
Sekitar 8 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluPose Bripda Reza Hutabarat Adik Brigadir J di Polda Jambi, Jadi Penyidik Ditreskrimum
Sekitar 18 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluDuplik Ferdy Sambo, Pengacara: Penuntut Umum Serampangan Sampaikan Tuduhan Kosong
Sekitar 1 Hari yang laluTatapan Mata Ferdy Sambo Saat Penasehat Hukum Bacakan Duplik atas Replik JPU
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami