Berniat Perkosa Perempuan, Serdadu Gurkha Ditantang Duel Hingga Dimarahi Komandan
Merdeka.com - Sekelompok tentara Inggris dari kesatuan Batalyon ke-3 Gurkha Rifles menyerbu sebuah kampung di wilayah Cianjur. Sempat menimbulkan kepanikan di kalangan penduduk setempat.
Penulis: Hendi Jo
Sejak awal Desember 1945, jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung kerap dilewati konvoi pasukan Sekutu (Inggris) dari kesatuan British Indian Army (BIA). Iring-iringan pasukan pemenang Perang Dunia II tersebut dikerahkan untuk mengawal pengiriman armada logistik yang dibutuhkan oleh ribuan prajurit Inggris dan kurang lebih 60.000 bekas interniran Jepang yang terdiri dari bangsa Eropa di Bandung.
"Pengiriman dari Jakarta itu kerap berjalan tersendat-sendat karena para pejuang RI tidak pernah membiarkan upaya itu berjalan lancar," ungkap R.H.A. Saleh dalam Mari Bung Rebut Kembali!
Sebagai contoh, pada 10-13 Desember 1945, konvoi besar tentara Inggris yang bergerak dari Jakarta nyaris hancur sepanjang Sukabumi-Cianjur-Bandung. Mereka yang tak mengenal medan, harus menjadi bulan-bulanan pencegatan dan teror penembak jitu di setiap tikungan yang dilakukan oleh para pejuang Indonesia.
Terganggunya jalur lalu lintas utama itu otomatis mempengaruhi juga keadaan prajurit-prajurit BIA yang menempati pos-pos sepanjang Cianjur-Ciranjang-Bandung. Tak jarang pasokan logistik terlambat hingga seminggu.
Adu Jotos Tentara dan Warga
Menurut Raden Makmur (94), rasa lapar menyebabkan anggota Gurkha Rifles dari Batalyon 3/3 (yang menjaga pos Cikijing-Ciranjang) liar dan menjarah kampung di sekitarnya.
"Mereka mengambil paksa kambing, ayam hingga telur milik rakyat," ujar eks anggota lasykar Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI) Ciranjang itu.
Akibatnya konflik tak terhindarkan. Tak jarang rakyat sipil pun melakukan perlawanan dan menimbulkan jatuhnya korban yang tak sedikit. Bahkan dalam beberapa kasus, akibat bentrok itu, sebuah kampung harus mendapat ganjaran serangan artileri seperti yang dialami oleh para penduduk Kampung Cikijing di wilayah Ciranjang, Cianjur.
Ceritanya, pada suatu hari satu seksi tentara Gurkha menyerbu pelosok Cikijing. Para serdadu yang tengah kelaparan itu melakukan penjarahan dan mengobrak-abrik pesta pernikahan seorang warga desa. Selain mengambil makanan yang sudah matang, mereka pun membawa binatang ternak seperti ayam dan kambing milik penduduk Cikijing.
Di tengah kekacauan itulah, seorang prajurit Gurkha menemukan seorang perempuan yang terlihat sangat bingung. Rupanya dia seorang perempuan tuli yang tak sempat melarikan diri.
Dengan kasar, sang serdadu lantas coba memperkosa perempuan tersebut. Namun upaya itu gagal karena suami sang perempuan keburu memergokinya dan melakukan perlawanan. Maka terjadilan perkelahian seru.
"Kawan-kawan Si Gurkha itu bagusnya tidak ikut campur. Mereka membiarkan saja perkelahian itu dan menjadikannya hiburan," ujar Makmur yang mengaku ada di tempat tersebut saat kejadian berlangsung.
Dimarahi Komandan
Kendati satu lawan satu, tetap saja perkelahian itu berlangsung tidak seimbang. Si Gurkha yang berbadan kekar dan terlatih pada akhirnya berhasil membuat babak belur petani kampung yang tidak terbiasa berkelahi itu. Namun pada saat di ujung perkelahian, Si Gurkha ditarik oleh komandannya. Setelah diomeli, dia lantas mendapat tamparan keras.
"Walaupun melakukan penjarahan, tapi aturan mereka melarang para prajuritnya mengganggu perempuan," kata Makmur.
Setelah mendapatkan cukup makanan, gerombolan tentara Gurkha itu lalu pergi dengan membawa 12 tawanan. Namun ketika sampai di jalan besar, para tawanan itu dilepas begitu saja.
Entah karena dendam atau ketakutan, besoknya militer Inggris menghadiahi Kampung Cikijing peluru-peluru artileri yang ditembakan dari kota Ciranjang yang jaraknya sekitar 6 km dari kampung tersebut. Untunglah seluruh penghuni kampung itu sudah mengungsi ke hutan.
"Peluru-peluru itu hanya menghancurkan rumah dan ladang kami saja," kenang Raden Makmur.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
1 Personel Gugur, Pesan Jenderal Bintang Dua Ini Getarkan Hati Anak Buah Usai 'Tempur' Lawan KKB
Dari 105 prajurit yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz, satu orang gugur terkena tembakan KKB.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Bersimbah Darah di Bekasi Ternyata Dibunuh, Pelaku Berhasil Ditangkap
Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra mengatakan terduga pelaku pembunuhan berhasil diamankan
Baca SelengkapnyaGudang Peluru Yon Armed Meledak saat Berbuka Puasa, 40 KK Warga Cikiwul Bekasi Mengungsi
Apet memastikan tidak ada warga yang menjadi korban dari peristiwa ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaPentas Seni dan Karnaval Kemerdekaan di Garut Berujung Ricuh, Sejumlah Warga Luka
Pentas seni dan karnaval merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Garut , Rabu (16/8), diwarnai kericuhan. Bentrokan terjadi di dua lokasi.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaRatusan Personel Datang ke Mako Menghadap Komandan Brimob, Sang Jenderal Langsung Bereaksi Begini
Berikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaMengingat Kembali Jebolnya Tanggul Peninggalan Belanda Situ Gintung 15 Tahun Lalu, Telan Korban 100 Orang
Tanggul peninggalan Belanda ini jebol mengejutkan warga karena berlangsung pukul 04:00 WIB dini hari.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya