Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berdebat dengan Bung Karno Hingga Tan Malaka Dilarang Bicara

Berdebat dengan Bung Karno Hingga Tan Malaka Dilarang Bicara Tan Malaka. Buku Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia

Merdeka.com - Bila kita runut jejak sejarah bangsa ini, boleh dikatakan Tan Malaka merupakan senior dari Bung Karno. Bahkan, Bung Karno adalah pembaca setia karya-karya Tan Malaka. Pernah dalam suatu riwayat, kedua berhadapan secara langsung. Dalam pertemuan tersebut, Bung Karno secara terang-terangan mengatakan bahwa Tan Malaka pantas menjadi Presiden Republik.

Sekembalinya Tan Malaka pada tahun 1942, dia sempat menetap di Jakarta. Namun, Tan memilih menetap di Banten. Bekerja sebagai buruh di pertambangan daerah Bayah sejak tahun 1943.

Dalam buku Tan Malaka: Sebuah Biografi Lengkap, Masykur Arif Rahman menjelaskan bagaimana Tan Malaka dan Bung Karno pertama kali bertemu. Suatu ketika Bung Karno dan Bung Hatta pernah mengunjungi Bayah dan memberi semangat kepada para pemuda romusha. Mereka yang menghadiri acara tersebut terdiri atas pegawai romusha kalangan Indonesia dan Jepang. Mereka lantas diberi kesempatan untuk bertanya kepada Dwi Tunggal.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Tan Malaka untuk bertanya kepada Bung Karno dan Bung Hatta. Secara lugas Tan bertanya strategi kemerdekaan yang dicanangkan oleh Dwi Tunggal. Menurut Tan Malaka, Bung Karno secara singkat menjelaskan bahwa strategi yang diterapkan adalah menunggu pemberian Jepang.

Berdebat dengan Bung Karno

Hal ini jelas menjadi sesuatu yang kontra bagi Tan Malaka. Tan menghendaki kemerdekaan yang diperjuangkan secepatnya dan tidak menunggu pemberian Jepang. Tan Malaka dan Bung Karno sempat terlibat dalam perdebatan yang sengit. Sampai akhirnya Tan Malaka dilarang untuk berbicara.

Pada pertemuan itu, Bung Karno dan Bung Hatta masih belum mengetahui bahwa yang ada di hadapan matanya adalah Tan Malaka, seorang aktivis yang dibuang oleh Belanda 20 tahun lamanya.

Ketika itu, Tan Malaka masih menggunakan nama samarannya yakni Ilyas Hussein. Hal ini dilakukannya agar dapat bergerak secara aman. Terlebih lagi Jepang adalah negara yang sangat anti-komunis.

Membuka Identitas Penyamaran

Pada mulanya Tan Malaka berusaha untuk bertemu dengan Sukarni dan Chaerul Saleh. Namun, keduanya tidak bisa ditemui sejak tanggal 15 Agustus. Tan berusaha untuk mengungkapkan identitas aslinya. Barangkali karena negara Indonesia sudah merdeka dan berdaulat, dia ingin berada di tengah-tengah rakyat Indonesia secara terbuka dengan identitas aslinya.

Maka dari itu, pada tanggal 25 Agustus 1945 Tan Malaka pergi ke rumah teman baiknya semasa di negeri Belanda, Ahmad Soebardjo. Tan berpikir teman baiknya pasti tidak akan melupakannya. Ahmad Soebardjo lantas memandangi Tan Malaka dengan teliti seraya berkata.

"O, Tan Malaka, saya sangka sudah mati."

Menurut Tan Malaka, Ahmad Soebardjo merupakan orang pertama yang memanggilnya kembali dengan nama aslinya sejak kepulangannya ke Indonesia 10 Juni 1942.

"Ganjil benar bunyinya nama itu di telinga saya sendiri, sesudah semenjak lebih daripada dua puluh tahun tak pernah lagi nama itu diucapkan kepada saya dalam pergaulan sehari-hari," ujar Tan Malaka.

Nama tersebut malah mengingatkan dirinya akan pengalaman pahitnya selama menjadi tahanan di luar negeri. Ahmad Soerbardjo lantas memperkenalkan Tan Malaka kepada beberapa politisi. seperti Iwa Kusumasumantri, Sutan Sjahrir, Buntaran Martoatmodjo, Gatot Tarumamihardjo, Moh. Hatta, dan lain-lain.

 

Reporter Magang: Muhammad Rigan Agus Setiawan

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengupas Strategi Gibran Pakai Istilah Asing di Debat Cawapres, Ingin Bangun Impresi?

Mengupas Strategi Gibran Pakai Istilah Asing di Debat Cawapres, Ingin Bangun Impresi?

Dengan gayanya yang meyakinkan, intonasi nada bicara dan ritme yang diatur, Gibran mengesankan dirinya menguasai materi

Baca Selengkapnya
Airlangga Bantah Kunjungan Jokowi ke Jateng Strategi TKN Prabowo-Gibran

Airlangga Bantah Kunjungan Jokowi ke Jateng Strategi TKN Prabowo-Gibran

Airlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Membaca Ekspresi Cak Imin saat Debat Pilpres 2024: Mampu Kelola Emosi dengan Baik

Membaca Ekspresi Cak Imin saat Debat Pilpres 2024: Mampu Kelola Emosi dengan Baik

Cak Imin kerap kali melontarkan strategi pernyataan dan pertanyaan "serangan" kepada lawannya

Baca Selengkapnya
Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap

Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap

"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung

Baca Selengkapnya
Strategi Jokowi di Debat Pilpres 2014 Pakai Singkatan Sukses Bikin Prabowo Bingung, Kini Dipakai Gibran

Strategi Jokowi di Debat Pilpres 2014 Pakai Singkatan Sukses Bikin Prabowo Bingung, Kini Dipakai Gibran

Penampilan Gibran Rakabuming Raka dalam debat Cawapres menarik perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya Makna Dasi Kuning saat Kunjungan ke Jepang, Dijawab Tersenyum Sambil Angkat Alis

Jokowi Ditanya Makna Dasi Kuning saat Kunjungan ke Jepang, Dijawab Tersenyum Sambil Angkat Alis

Jokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan ASEAN

Baca Selengkapnya