Profil
Herman Cain
Hermain Cain merupakan seorang penulis, pembawa acara sebuah talk show, dan sekaligus pebisnis handal. Baru-baru ini namanya juga santer terdengar ketika ia mencalonkan diri sebagai calon presiden menyaingi presiden Amerika Serikat terpilih saat ini, Barrack Obama. Herman Cain yang lahir di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat ini berasal dari keluarga yang sangat sederhana.
Sang ayah yang hanya bekerja sebagai sopir di perusahaan minuman Coca-Cola harus mencari berbagai pekerjaan lain untuk menghidupi istri dan kedua anaknya termasuk Cain. Ayahnya tak keberatan untuk bekerja membanting tulang agar Cain dan saudaranya bisa mengenyam bangku sekolah. Bagi keluarga miskin tersebut, pendidikan tetaplah menjadi prioritas.
Pada 1967 Cain lulus dari Morehouse College dengan gelar sarjana dalam bidang ilmu Matematika. Kemudian ia melanjutkan studi masternya di Purdue University untuk mengambil major ilmu komputer dan berhasil lulus pada1971. Di saat itu Caine juga bekerja untuk Angkatan Laut Amerika Serikat sebagai perancang desain sistem penanggulangan api.
Mulai sukses dengan karirnya dalam bidang komputer, Cain kemudian bekerja pada Coca-Cola menempati posisi penganalisa sistem. Namun ia memutuskan untuk pindah pada 1977 ke Pillsbury, sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang makanan. Perlahan namun pasti, ia meniti karir di perusahaan tersebut dan berhasil mencapai posisi vice president. Di tahun 1986 Cain meneruskan bisnis Godfather’s Pizza yang sempat pincang karena masalah finansial dan dia menjabat sebagai CEO.
Tak puas berbisnis usaha makanan, Cain mulai memasuki dunia politik di tahun 1990an. Sebagai ketua dari National Restaurant Association, Cain sempat melayangkan kritik sekaligus tantangan bagi presiden Bill Clinton mengenai masalah pelayanan kesehatan melalui siaran televisi. Hal ini tentunya mengejutkan banyak orang dan kejadian tersebut menjadi awal mula keterlibatannya dalam dunia politik.
Tantangan pertama Cain adalah menjabat sebagai senator di negara bagian Georgia, namun akhirnya gagal. Ia akhirnya mendapatkan peluang untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik pada tahun 2012. Oleh karena itu ia mengampanyekan pencalonannya tersebut dengan pidato-pidato yang tegas, langsung mengarah kepada poin, dan tidak banyak menjanjikan kebijakan semu yang berhasil memberikannya banyak pendukung.
Namun, rencana kebijakannya mengenai pajak dirasa cukup memberatkan kaum menengah ke bawah, sehingga sebagian orang menganggap nya kurang layak untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Bagaimanapun, Cain juga dikenal memiliki selera humor yang bagus, yang kadang berbau sindiran terhadap berbagai pihak. Ini lah yang menyebabkan persaingan presiden pada 2012 diprediksi akan memanas dan banyak menuai kontroversi.
Riset dan analisis: Muhammad Nizar Zulmi