Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Helmi Fauzy

Profil Helmi Fauzy | Merdeka.com

Drs. Helmi Fauzy melaju ke Senayan setelah diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam Pemilihan Umum tahun 2009, Helmi ditetapkan menjadi Anggota DPR RI yang bertugas di BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) dan Komisi I yang membidangi soal Pertahanan, Luar Negeri dan Informasi periode 2009-2014. Ia terpilih dari daerah pemilihan Jawa Barat 5.

Selain menduduki kursi sebagai Wakil Rakyat, pria kelahiran Balikpapan, 27 Februari 1964 lalu ini juga menjabat sebagai Direktur Survey Publik Indonesia di Jakarta.

Perjuangan Helmi akan rakyat kecil sudah dikenal luas. Bahkan ia menjadi orang pertama yang pernah mengangkat kasus pelanggaran HAM di Indonesia ke sidang Komisi HAM PBB di Jenewa pada tahun 1992. Kasus penghilangan orang secara paksa di Aceh itu membuat nama Helmi makin diperhitungkan. Ia selalu hadir ke sidang Komisi HAM PBB. Namun, sejak masa Orde Baru berakhir di tahun 1998, Helmi pun absen. Menurutnya, Indonesia-lah yang harus memperkuat mekanisme domestik untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM.

Sejak duduk di bangku kuliah di Universitas Padjadjaran Bandung, suami dari pengacara dan juga aktifis perempuan bernama Dwi Ria Latifa tersebut sudah sangat kritis menyoroti berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. Mulai tahun 1980-an, Helmi sudah aktif menentang kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Salah satunya, saat ia membela petani Cimacan-Cipanas yang tanahnya dirampas penguasa dan pengusaha untuk dijadikan lapangan golf tahun 1989.

Perjuangan tak berhenti itu membuatnya kaya pengalaman. Hingga akhirnya ia menambatkan hatinya ke PDIP dan aktif terlibat kampanye di tahun 1998. Helmi tetap setia pada partainya. Di tahun 2004, lulusan Institute of Social Studies (ISS) Den Haag, Belanda itu menjadi salah satu pengelola Mega Center dan perlahan naik jabatan menjadi fungsionaris di Departemen Informasi dan Komunikasi DPP PDIP. Dari sini ia banyak mendapat kepercayaan hingga menjadi salah satu kader PDIP ke Senayan.

Helmi yang banyak belajar dari perjuangan Soekarno-Hatta, Syahrir, Tan Malaka, Hasyim Asyhari dan pejuang legendaris lainnya bercita-cita untuk bisa total membela kepentingan rakyat Indonesia.

Riset dan Analisa oleh Ratri Adityarani

Profil

  • Nama Lengkap

    Helmi Fauzy

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Balikpapan

  • Tanggal Lahir

    1964-02-27

  • Zodiak

    Pisces

  • Warga Negara

  • Istri

    Dwi Ria Latifa, SH.

  • Biografi

    Drs. Helmi Fauzy melaju ke Senayan setelah diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam Pemilihan Umum tahun 2009, Helmi ditetapkan menjadi Anggota DPR RI yang bertugas di BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) dan Komisi I yang membidangi soal Pertahanan, Luar Negeri dan Informasi periode 2009-2014. Ia terpilih dari daerah pemilihan Jawa Barat 5.

    Selain menduduki kursi sebagai Wakil Rakyat, pria kelahiran Balikpapan, 27 Februari 1964 lalu ini juga menjabat sebagai Direktur Survey Publik Indonesia di Jakarta.

    Perjuangan Helmi akan rakyat kecil sudah dikenal luas. Bahkan ia menjadi orang pertama yang pernah mengangkat kasus pelanggaran HAM di Indonesia ke sidang Komisi HAM PBB di Jenewa pada tahun 1992. Kasus penghilangan orang secara paksa di Aceh itu membuat nama Helmi makin diperhitungkan. Ia selalu hadir ke sidang Komisi HAM PBB. Namun, sejak masa Orde Baru berakhir di tahun 1998, Helmi pun absen. Menurutnya, Indonesia-lah yang harus memperkuat mekanisme domestik untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM.

    Sejak duduk di bangku kuliah di Universitas Padjadjaran Bandung, suami dari pengacara dan juga aktifis perempuan bernama Dwi Ria Latifa tersebut sudah sangat kritis menyoroti berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. Mulai tahun 1980-an, Helmi sudah aktif menentang kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Salah satunya, saat ia membela petani Cimacan-Cipanas yang tanahnya dirampas penguasa dan pengusaha untuk dijadikan lapangan golf tahun 1989.

    Perjuangan tak berhenti itu membuatnya kaya pengalaman. Hingga akhirnya ia menambatkan hatinya ke PDIP dan aktif terlibat kampanye di tahun 1998. Helmi tetap setia pada partainya. Di tahun 2004, lulusan Institute of Social Studies (ISS) Den Haag, Belanda itu menjadi salah satu pengelola Mega Center dan perlahan naik jabatan menjadi fungsionaris di Departemen Informasi dan Komunikasi DPP PDIP. Dari sini ia banyak mendapat kepercayaan hingga menjadi salah satu kader PDIP ke Senayan.

    Helmi yang banyak belajar dari perjuangan Soekarno-Hatta, Syahrir, Tan Malaka, Hasyim Asyhari dan pejuang legendaris lainnya bercita-cita untuk bisa total membela kepentingan rakyat Indonesia.

    Riset dan Analisa oleh Ratri Adityarani

  • Pendidikan

    • S-1 FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung (1989)
    • Institute of Social Studies (ISS) The Hague, Belanda (1994)

  • Karir

    • Pemimpin Redaksi Jakarta News FM, Jakarta (2000 - 2003)
    • Redaktur Harian Sinar Harapan, Jakarta (2001 - 2005)
    • Direktur Survey Publik Indonesia, Jakarta (sejak 2005)
    • Koresponden Radio Australia (sejak 2000)
    • Anggota DPR RI Komisi I (2009 - 2014)

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya