Merdeka.com - Resolusi tahun baru merupakan hal yang sering dibuat oleh banyak orang di awal tahun yang baru. Tetapi seberapa sering Anda mengatakan atau mengumbar hal yang merupakan resolusi Anda tahun depan, entah melalui media sosial atau bercerita langsung pada teman Anda? Ternyata seharusnya Anda menghindari untuk menceritakan dan mengumbar resolusi tersebut pada siapapun.

Dilansir dari NY Mag, sebuah penelitian yang berfokus mengenai psikologi dari mengejar tujuan menemukan bahwa sebaiknya sebuah hal berupa tujuan atau resolusi tahun baru Anda simpan untuk diri sendiri. Mengapa hal ini dapat terjadi? karena dengan banyak berbicara dan bercerita pada orang lain tentang tujuannya maka dia cenderung melakukan hal lebih sedikit dalam mencapai tujuannya tersebut.

Sebagai contoh, seseorang memiliki resolusi untuk berlari marathon di tahun 2016 sehingga dia menceritakan hal tersebut kepada banyak orang. Untuk menunjukkan hal tersebut maka dia memasang sepatu lari baru pada beberapa media sosial. Selain itu dia juga menunjukkan mengenai rute lari dan latihan yang akan dilaluinya. Dengan melakukan hal tersebut dia telah merasa melakukan lari marathon tanpa benar-benar menjalaninya.

Perasaan puas yang muncul karena banyak cerita ini lah yang harus dihindari.Hal ini lah yang dapat membuat sebuah resolusi tidak dapat benar-benar terjadi karena orang tersebut sudah salah dalam mengartikan jalan dan tujuan. Dengan memperlihatkan diri seolah-olah merupakan pelari maka orang tersebut akan sudah merasa bangga dan salah karena sudah menyangka hal tersebut sebagai tujuan akhir dari resolusinya.

Tetapi menunjukkan resolusi tahun baru juga dapat bermanfaat jika Anda benar-benar membutuhkan dukungan sosial dari orang sekitar Anda. Isi resolusi untuk menurunkan berat badan atau menikah merupakan contoh hal yang membutuhkan dukungan dari orang sekitar untuk dapat benar-benar dilakukan. Tetapi tetap ingat dengan tujuan akhir Anda dan hanya sekedar memamerkan usaha yang dilakukan.