Potret kemiskinan, ironi di tengah gemerlap Hong Kong
Merdeka.com - Terkadang, kita sering lupa bersyukur atas apa yang sudah kita miliki. Tak jarang, kita juga kerap mengeluh tentang gadget kita yang tidak up to date atau mungkin rumah kita yang terlalu kecil, sehingga ingin membeli yang lebih besar. Namun, pantaskah kita melakukannya sementara masih banyak orang di luar sana yang terbelit kemiskinan atau bahkan kelaparan. Seorang fotografer Jerman, Michael Wolf, berhasil membuka mata dunia dengan mengabadikan potret kemiskinan warga Hong Kong. Sungguh miris memang, foto-foto itu membingkai kondisi apartemen yang sangat sempit dan jauh dari kata layak bagi mereka yang berpenghasilan rendah di Hong Kong. Hong Kong merupakan salah satu tempat dengan penduduk terpadat di dunia. Ironisnya, hanya 6,8 persen dari tanah di Hong Kong yang digunakan untuk perumahan, sehingga banyak apartemen raksasa yang dibangun untuk menampung mereka yang tidak punya tempat tinggal.
Akibatnya, hanya mereka yang punya penghasilan tinggi yang bisa mendapatkan tempat tinggal yang nyaman dan layak. Sementara itu, mereka yang miskin harus rela hidup di ruang sempit, yang bahkan mungkin tak layak untuk dijadikan tempat tinggal.Setelah melihat pemandangan ini, akankah kita masih tidak bersyukur dengan apa yang telah kita miliki saat ini?
(mdk/des)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang Israel membombardir Jaur Gaza, berbagai potret memilukan terekam kamera para jurnalis. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaSelain korban tewas, pemerintah setempat menyebutkan jumlah korban luka yang tercatat ada sebanyak 736 orang.
Baca SelengkapnyaBerikut potret lawas empat Pamen TNI zaman Orde Baru kompak foto bareng.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diperkirakan, lonjakan mudik warga China akan memecahkan rekor 9 miliar perjalanan.
Baca SelengkapnyaMakin sering umbar kemesraan di media sosial, keduanya sedang menikmati liburan ke Jepang. Simak keromantisan mereka berikut ini!
Baca SelengkapnyaSelain membuat penumpang menderita, aksi mogok kerja pengemudi kereta ini dapat merugikan ekonomi negara hingga Rp17 triliun.
Baca SelengkapnyaBeberapa hari setelah gempa dahsyat mengguncang Jepang, para korban kini menghadapi krisis makanan dan air bersih.
Baca SelengkapnyaTingkat polusi udara di Jakarta kembali berstatus tidak sehat pagi ini.
Baca SelengkapnyaNetanyahu menolak tuntutan Hamas untuk gencatan senjata dan pertukaran sandera.
Baca Selengkapnya